02

2.8K 310 25
                                    

    Sesuai perkataan Minhyuk tadi siang. Malam ini mereka berkumpul di tempat biasa mereka berkumpul. Sebuah Club malam.
    Changkyun, Minhyuk dan Jooheon baru saja mendudukan dirinya di sofa yang terletak di pojok. Kerasnya dentuman musik tak membuat mereka terganggu sama sekali.

"kau sudah mendapatkan alamatnya, Kyunie?" tanya Jooheon.

"aku tak akan melakukannya di rumahnya"

"jangan bilang kalau kau akan beraksi di kantornya!" sergah Minhyuk.

"itu memang tujuanku" Changkyun menenggak Vodka nya.

"berapa banyak petunjuk yang kau dapat dari mereka yang sudah pergi?"

"tak banyak. Karena sebagian dari mereka memilih untuk tutup mulut"

"kenapa kau tak mencarinya langsung?" Jooheon bertanya hal yang sama dengan Minhyuk.

"aku hanya ingin menjadi malaikat yang mengizinkannya menghirup udara dengan bebas, sebelum akhirmya aku berubah menjadi iblis yang akan merenggut nafas itu" jawaban yang berbeda dengan arti yang sama.

    Kedua pemuda bermarga Lee itu hanya bisa menghela nafas melihat tingkah Changkyun. Changktyun itu terlalu keras kepala.

    Ketiganya terus berbincang dengam diselingi minum. Untungnya ketiganya tahan terhadap alkohol jadi mereka tak terlalu mabuk.

    Changkyun melirik jam tangannya, dan segera bangkit. "aku pergi dulu. Waktunya aku bertindak"

"hati-hati lah" kata Minhyuk.

Changkyun hanya mengangguk sebagai jawaban sebelum kemudian ia pergi dari sana. Meninggalkan Minhyuk dan Jooheon yang menatap punggungnya nanar.

"kau dengar itu hyung? Changkyun kita benar-benar telah berubah." kata Jooheon enatah pada siapa yang jelas itu bukan pada Minhyuk.

"aku merindukan Changkyun ku yang polos seperti dulu" tambah Minhyuk.

••••

    Changkyun melangkahkan kakinya memasuki sebuah gedung perkantoran. Dimana sang mangsa berada. Jangan tanyakan dari mana Changkyun tahu posisi mangsanya. Karena ini bukan aksi pertamanya.
    Changkyun menggunakan pakaian seba tertutup. Bahkan ia menutupi sebaigian wajahnya. Keadaan kantor cukup sepi semakin mempermudah pergerakaannya. Hingga kalinya berhenti melangkah di depan sebuah pintu yang bertuliskan Kepala Manager Kim Hancull.
    Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Changkyun langsung menerobos masuk. Mengejutkan sosok paruh baya yang sedang duduk dihadapan komputernya.

"nuguseyo?" tanya sang kepala manager.

Chankyun berjalan mendekat. Hingga ia berhenti di sebrang meja Hancull. "jika kau masih menyayangi nyawamu, jawab pertanyaan ku tanpa ada unsur kebohongan sedikitpun!"

    Kepala manager itu langsung gemetar saat mendengar penuturan dingin Changkyun.

"m-mwo?"

"Im Junghyun"

    Mata kepala manager itu membulat saat mendengar satu mana yang terlontar dari bibir Changkyun. Hancull bergerak bangkit dari duduknya dan mendekat kearah Changkyun.
    Changkyun sendiri hanya menatap dingin pada pria paruh baya yang kini berdiri di hadapannya.
    Tangan yang sedikit keriput itu terangkat untuk melepas penutup wajah Changkyun. Namun dengan segera Changkyun menepis tangan itu.

"tenanglah.....aku hanya ingin memastikan wajahmu" lirih HanCull.

    Changkyun menyerngit bingung namun ia tetap membiarkan Hancull menurunkan penutup wajahnya.
     Satu tetes air mata menetes dari pelupuk mata Hancull. Tangannya teramgkat gemetar menyentuh garis rahang Changkyun.

Dark Side [Im Changkyun] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang