Changkyun terbangun dengan kepala sedikit pening, namun kemudian ia tersenyum saat melihat Yeonsu yang terlelap dengan memeluknya. Ia mengubah posisinya dan menarik Yeonsu kedalam pelukannya, badannya masih terasa hangat pasca demam, namun ia merasa lebih baik sekarang. "terima kasih sayang" gumamnya seraya mengecup kening Yeonsu.
"kau sudah baikan, oppa?" tanya Yeonsu dengan suara seraknya.
"hm, berkat dirimu"
Yeonsu mendongak untuk menatap Changkyun. "aku akan marah pada oppa kalau sampai ini terjadi lagi"
Changkyun tersenyum hangat. "ne, aku akan lebih memperhatikan kesehatan"
"itu harus, ingin makan sesuatu? Aku akan memasak"
"tidak perlu sayang, besok saja sekalian sarapan"
"oppa yakin?"
Changkyun menganggukan kepala. "cha, kembalilah tidur"
Yeonsu kembali menenggelamkan wajahnya di dada Changkyun dan memejamkan matanya yang di susul oleh Changkyun.
••••
S. Coups meradang kala melihat laporan yang di berikan Mingyu tentang D Wolf Global Company, yang membuatnya meradang adalah sederet nama yang tertera sebagai pemilik perusahaan baru itu. Son Changkyun tertulis dengan sangat jelas disana.
"anak itu benar-benar iblis kecil yang mulai melebarkan sayapnya untuk siap terbang" komentar Mingyu.
S. Coups memijat pelipisnya, kepalanya mendadak pening. "anak itu benar-benar tak main-main dengan ucapannya ternyata"
"serangan gudang terhenti namun digantikan dengan penurunan saham, bukankah ini saling bersangkutan?" tanya Mingyu.
S. Coups langsung menegakan kepalanya, yang dikatakan Mingyu benar. Semua yang terjadi akhir-akhir ini seperti bersangkutan satu sama lain. Penyerangam gudang di setiap wilayah seperti sebuah pengalihan, dimana ia dan svt lainnya sibuk dengam urusan itu sedangkan di sisi lain Changkyun membangun perusahaan tanpa mereka sadari. "Shit!! Jika ini sampai benar-benar rencananya, maka aku akan menghabisinya saat itu juga"
Tiba-tiba ponsel S. Coups berbunyi dan saat melihat siapa, hanya nomor yang di privat namun ia tetap mengagkatnya.
"berniat membunuhku eoh?" ujar sebuah suara di ujung sana.
S. Coups sukses menggeram kala mengenali siapa pemilik suara itu. "jadi benar itu kau?"
"may be yes"
"jangan memepermainkan aku bocah?! Katakan apa maumu!"
Di sebrang sana Changkyun terkekeh sinis. "jika pun aku ingin bermain-main dengan mu, kau tak akan bisa mengimbangi permainan ku. Jangan berpikir untuk meghabisi ku terlebih dahulu, tapi pikirkan bagaimana nasib gudang-gudangmu dan saham perusahaan mu itu. Aku dengar saham mu anjlok cukup drastis"
"sialan kau bocah, hentikan permainan mu atau aku akan—"
"akan apa? Membunuhku? Coba saja jika kau mampu"
S. Coups menyeringai kala mendapat sebuah ide. "bagaimana kalau targetku adalah gadismu"
"silahkan saja, tapi ucapkan selamat tinggal pada kekasih gelapmu dan kedua anak mu yang saat ini berada dalam pengawasan Red Wolf dan Yakuza milik ku. Aku tak akan menyentuh istri tercinta mu, karena aku masih memiliki rasa kasihan. Aku tak mau kau mati bunuh diri karena kehilangan orang-orang tersayangmu, itu terlalu mudah untuk mu"
S. Coups tercekat, ia hendak angkat suara namun tertahan di tenggorokannya.
"ku beri satu pilihan, berhenti mengusik ku dan Atsmonx maka aku akan berhenti mengusik mu dan mengembalikan semua saham itu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side [Im Changkyun] END
Fiksi PenggemarBegitu dingin dan tak tersentuh. Sebuah sisi gelap di balik wajah datar namun polos seorang Im Changkyun. Siswa sekolah menengah akhir tingkat dua. Tak memiliki teman dan memiliki sifat yang dinginnya melebihi es. Jangan tertipu oleh wajahnya yang t...