16

1.2K 140 5
                                    

Hari ini adalah hari libur, jadi baik Changkyun maupun Yeonsu masih setia bergelung dibawah selimut dengan saling berpelukan. Hingga beberapa saat kemudian, Changkyun mengerjapkan matanya, ia semakin mengeratkan pelukannya seraya menduselkan wajahnya di ceruk leher Yeonsu.

"enghhh...." Yeonsu mengerang terganggu hingga membuatnya bangun dari tidur nyenyaknya.

"selamat pagi" ujar Changkyun sebelum kemudian mengecup pelan bibir Yeonsu.

"pagi" Yeonsu menduselkan wajahnya di dada bidang Changkyun.

Selanjutnya keduanya memilih diam, menikmati kehangatan masing-masing, mengabaikan kesibukan yang sedang terjadi di seluruh penjuru Seoul.

"oppa" Yeonsu memecah keheningan.

"hm?"

"bisakah hari ini kita jalan-jalan?"

Changkyun terkekeh seraya menarik Yeonsu hingga yeoja itu tengkurap di atas tubuhnya. "memangnya ingin jalan-jalan kemana hm?"

"taman bermain!" pekik Yeonsu girang.

Changkyun tertawa seraya mengacak rambut Yeonsu. "arraseo, sekarang mandilah."

Dengan segera Yeonsu meloncat bangun dan langsung lari kearah kamar mandi.

Changkyun hanya menggelengkan kepala melihat tingkah menggemaskan kekasihnya itu sebelum kemudian mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang. "cari tahu apapun tentang Svt dan Atsmonx, sedetail mungkin. Aku tunggu laporan secepatnya" ujarnya sebelum kemudian memutus sambungan setelah mendapat persetujuan dari orang di sebrang sana.

••••

Hyunwoo berjalan memasuki mansion nya, ia tidak pulang semalaman karena banyak yang harus ia kerjakan di markas. Saat ia telah memasuki kamarnya ia mendapati sang istri yang sedang berdiri di depan jendela dengan sebuah album foto di tangannya, ia menghela nafas sejenak sebelum kemudian melangkah mendekat, memeluk istrinya tersebut dengan begitu lembut. "sedang apa hm?" tanyanya seraya mengecup pelipis Soyeon.

Soyeon tersenyum sendu. "hanya sedang merindukan Daniel ku"

Hyunwoo semakin mengeratkan pelukannya. "dia baik-baik saja sayang"

"aku tahu sayang, dia pasti tumbuh menjadi pria yang tangguh."

"sabarlah sebentar lagi sayang, setelah situasinya aman kita akan menemuinya."

"kau mengatakan hal itu sejak delapan belas tahun yang lalu, tapi sampai sekarang, rupa nya saja aku tak tahu." Soyeon mulai menangis.

Hyunwoo memejamkan matanya, dadanya di timbun rasa bersalah pada sang istri karena belum bisa menepati janjinya selama hampir lebih dari delapan belas tahun. Ia tahu kalau Soyeon sangai ingin menemui putra mereka, begitu juga dengan dirinya, tapi mau bagaimana lagi, situansinya masih belum aman. Akan sangat aman kalau dunia tak mengetahui tentang keberadaan putra mereka, karena dengan begitu putra mereka bisa bergerak lebih leluasa. Dunia mafia memang lebih kejam dari dunia biasa, dimana membunuh bukanlah hal yang sulit untuk mereka.

••••

Dino sedang berada di ruang S. Coups untuk membahas apa saja yang baru ia temukan, sebenarnya ia masih belum yakin tentang laporannya, tapi bagaimanapun S. Coups harus tahu.

"apa yang kau temukan?" tanya S. Coups.

"aku meretas CCTV yang dekat dengan kejadian semalam, dan dugaanmu memang benar, yang menolong anak itu bukanlah Yakuza. Yakuza memang berada disana, bahkan dengan jumlah yang sangat banyak hanya untuk sekedar melindungi seorang pimpinan. Yang kau sadari hanya mereka yang berjaga di dekat anak itu, selebihnya mereka tersebar hingga radius dua kilo meter dari anak itu." jelas Dino.

Dark Side [Im Changkyun] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang