Sudah terhitung dua hari Changkyun mengurung diri di kamarnya, bahkan ia tak menyalakan lampu saat malam hari dan mengganti pasword apartemennya. Dalam dua hari itu juga ia tahu kalau Minhyuk dan Jooheon datang bergantian ke apartementnya namun mereka tak bisa masuk.
Baik otak dan hatinya belum atau bahkan tidak mau menerima fakta yang ia ketahui, ia akui kalau ia telah jatuh pada pesona Yeonsu. Berada di dekat gadis itu membuatnya bebas dari segala hal, dari rasa sakit, tertekan, dan terkadang ia melupakan dendamnya. Namun kenyataan yang baru ia ketahui dua hari yang lalu seolah membanting dirinya kedasar jurang tak berujung. Apakah ini karma baginya karena menaruh dendam yang membatu pada orang dimasa lalunya hingga ia dipertemukan dengan orang yang memiliki ikatan erat dengan orang tersebut? Tapi bukankah hal itu wajar mengingat orang tersebut telah melenyapkan kedua orang tuanya? Ini semua benar-benar membuatnya gila.
Suara dering ponsel mengalihkan perhatiannya, maniknya bergulir untuk melihat siapa yang mengganggunya. Nama Yeonsu tertera di layar ponselnya, gadis itu benar-benar tidak mengganggunya selama dua hari ini, dan sekarang adalah yang pertama.
Setelah berpikir beberapa saat akhirnya ia memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut.
"Yeobseo oppa, mian kalau aku mengganggu tapi aku tak bisa menahannya lagi. Apa oppa baik-baik saja? Oppa tidak menyakiti diri oppa sendiri lagi kan?" suara Yeonsu terdengar sangat khawatir diujung sana.
"......."Changkyun tak bersuara sedikitpun.
"oppa, apa oppa masih disana? Jawablah pertanyaanku jebal, aku sungguh khawatir padamu"
"......."
"oppa...hiks...jebal....kau membuatku takut....hiks"
Hati Changkyun mencelos saat mendengar isak tangis gadisnya itu. "uljima" akhirnya ia bersuara meskipun lirih.
Tangis Yeonsu semakin nyaring di ujung sana.
Changkyun memutuskan sambungan telponnya, suara tangisan Yeonsu membuatnya sesak, ia tak sanggup lagi mendengarnya. "mianhe"
•••••
Didalam apartementnya lebih tepatnya di kamarnya, Yeonsu terus menangis setelah mendengar suara Changkyun, suaranya terdengar sangat lirih dan serak. Ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat Changkyun seperti sekarang, seingatnya ia tak melakukan kesalahan apapun.
BRAKK
Ia menoleh kearah pintu saat mendengar pintu yang didobrak. Air matanya semakin deras kala melihat Changkyun yang berdiri diambang pintu dengan keadaan sangat kacau.
Dengan langkah lebar Changkyun berjalan menghampiri Yeonsu yang terduduk di tepi tempat tidur, di rengkuhnya tubuh betgetar gadis tersebut kedalam dekapan hangatnya. "mian, mianhe" lirihnya.
Yeonsu membalas pelukan Changkyun dengan tak kalah erat, menenggelamkan wajahnya di dada bidang kekasihnya itu. "kau membuatku takut...hiks..."
"mian" Changkyun mengecup dalam kening Yeonsu.
Changkyun sadar kalau tak seharusnya Yeonsu menerima imbas dendamnya pada Kihyun, gadis itu tak ada sangkut pautnya dengan kejadian dimasa lalu.
Yeonsu melepaskan pelukannya, ia mendongak untuk menatap wajah Changkyun. "apa oppa tidak tidur selama dua hari ini?" tanyanya di sela isak tangisnya.
Changkyun tak menjawab, ia hanya menghujani wajah Yeonsu dengan kecupan. Ia benar-benar merindukan gadisnya itu.
Yeonsu hanya bisa pasrah menerima perlakuan Changkyun, ia tahu kalau Changkyun kesulitan dalam mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side [Im Changkyun] END
FanfictionBegitu dingin dan tak tersentuh. Sebuah sisi gelap di balik wajah datar namun polos seorang Im Changkyun. Siswa sekolah menengah akhir tingkat dua. Tak memiliki teman dan memiliki sifat yang dinginnya melebihi es. Jangan tertipu oleh wajahnya yang t...