07

2K 210 32
                                    

Seperti yang telah dikatakan Yeonsu tadi pagi, kalau ia dan Changkyun akan ke gudang belakang saat jam istirahat. Jam pelajaran akan kosong hingga pulang nanti, jadi mereka memiliki banyak waktu.
Kini keduanya tengah memakan ramen yang mereka beli sebelum ke gudang.

"kenapa anak-anak yang lain takut pada mu oppa?" tanya Yeonsu di sela-sela kegiatan makan nya.

"molla. Apa kau tahu? Kalau kau adalah satu-satunya orang yang berani mendekati ku"

Yeonsu mengangguk setuju. "aku bingung pada mereka"

"bingung kenapa?" Changkyun membuang bekas makan nya ke tempat sampah.

"apa yang mereka takuti dari dirimu? Kalau ku lihat, wajah mu tampan meskipun selalu datar. Senyuman mu pasti menawan. Ya....walaupum aku akui kalau aura mu sedikit gelap"

Changkyun mendengus seraya mengambil bekas makan Yeonsu dan kembali membuangnya ke tempat sampah.

"gumawo" kata Yeonsu.

"aku adalah tipe orang yang sulit berinteraksi dengan orang asing, membutuhkan waktu yang lama untuk ku bisa berinteraksi dengan bebas. Ya....kacuali dengan mu" tutur Changkyun seraya mendudukan diri di samping Yeonsu yang duduk di sofa.

"kenapa begitu?"

Changkyun mengangkat bahu. "molla, aku juga tidak tahu. Yang jelas kau seperti memilili hal yang dimiliki oleh seseorang yang pernah hadir dalam hidup ku"

"nugu?"

"molla"

Yeonsu hanya menghela nafas.

Changkyun membaringkan tubuhnya, membuat Yeonsu sedikit menggeser maju duduk nya. Yeonsu menatap wajah Changkyun yang kini sedang memejamkan mata nya.

Yeonsu mencondongkan badannya kearah Changkyun, menopang tubuhnya dengan sebelah tangan yang ia letakan dipundak Changkyun, sedangkan tangan satunya bergerak untuk menyibak poni Changkyun yang menutupi matanya.

"berapa banyak hal yang sembunyi di balik wajah datar mu ini, oppa? Topeng mu benar-benar sempurna. Kau membentengi dirimu dengan benteng yang sangat tinggi dan juga kuat, hingga kau benar-benar tak tersentuh" tutur Yeonsu.

Changkyun hanya diam dan membiarkan temannya itu terus berbicara.

Tangan Yeonsu beralih pada kening Changkyun yang berkerut samar. "sebesar apa hal yang kau pikirkan, hingga kening ini terus berkerut setiap saat?"

Changkyun masih diam, jujur ia menyukai sentuhan tangan Yeonsu pada wajahnya.

"Oppa" panggil Yeonsu.

"hmm?"

"bolehkah aku masuk ke dalam zona mu?"

"kau memang telah memasuki zona ku, Yeonsu-ya" Changkyun menjawab tanpa membuka matanya.

"ani, bukan itu maksudku."

"lalu apa?"

"aku ingin masuk zona mu lebih dalam. Menjadi tempat mu untuk berbagi segala keresahan, membantu mengurangi beban yang selama ini kau pikul sendirian. Bolehkah?"

Changkyun tertegun mendengar penuturan Yeonsu, ia membuka matanya untuk menatap manik yang kini juga tengah menatapnya. Mencoha untuk mencari keraguan disana, namun hasilnya nihil.

"bolehkah, oppa?" tanya Yeonsu sekali lagi.

Dengan gerakan perlahan Changkyun mengangkat kepalanya, mengikis jarak di antara mereka. Yeonsu memejamkan matanya ketika Changkyun memiringkan kepalanya, dan.........

Dark Side [Im Changkyun] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang