05

2K 235 33
                                    

     Hari ini Changkyun kembali masuk sekolah. Suasana kooridor kembali hening ketika Changkyun melintas dengan ekspesi sangat dingin, jangan lupa tatapan tajamnya yang seolah bisa melubangi apapun yang dilihatnya.
     Saat memasuki kelas, tatapannya langsung tertuju pada sosok yang kini duduk di kursi sebelah kursinya.
    Dia, Yeonsu hanya diam. Dia tahu kalau saat ini Changkyun tengah menatapnya, namun ia mencoba untuk mengabaikannya. Jujur saja ia masih takut pada Changkyun.
     Detak jantung gadis itu berdetak tak karuan saat Changkyun berjalan mendekat. Sebisa mungkin ia tetap fokus pada novel yang kini tengah ia baca.

Srettt

Namun tiba-tiba novel ditangannya diambil begitu saja.
    Dengan ragu ia menoleh kesamping, dimana Changkyun tengah berdiri menjulang disana. Tanpa mengatakan sepatah kata pun, Changkyun membawa Yeonsu pergi dari kelas. Sedangkan gadis itu hanya menundukan kepalanya, ia sedang ketakutan sekarang.
     Changkyun membawa Yeonsu ke gudang belakang. Ia mengunci pintu setelah mereka masuk.
     Yeonsu semakin gemetar saat mengetahui kalau pintunya terkunci.

"a-ada apa Changkyun-ssi?" tanya Yeonsu.

Greb

Tubuh Yeonsu kaku saat tiba-tiba Changkyun memeluknya.

"mianhae" lirih Changkyun.

    Changkyun sendiri tak tahu apa yang ia lakukan sekarang, yang jelas ia merasa begitu bersalah akan sikap dingin nya kemarin. Ada alasan yang bahkan Changkyun juga tak tahu itu apa yang membuatnya seperti ini.
    Dirinya seolah mengenal dengan baik gadis di pelukannya, meskipun ia tak ingat kapan ia bertemu dengan Yeonsu sebelum gadis itu pindah sekolah kesini, atau mungkin Yeonsu memiliki hal yang menbuat Changkyun mengingat sosok yang ia rindukan sekaligus ia benci.

"C-Changkyun-ssi?" akhirnya Yeonsu angkat bicara.

"mianhae.......maafkan atas sikap ku kemarin. Saat itu mood ku sedang buruk."

Yeonsu menghela nafas pelan sebelum kemudian melepaskan pelukan Changkyun pada nya. "gwenchana, lagi pula itu salah ku. Tak seharusnya aku ikut camput soal masalah pribadimu"

"tapi sikap ku sudah keterlaluan"

"aniya....itu hal wajar Changkyun-ssi"

"bisa kita berteman, Yeonsu-ya?" Changkyun mengulurkan tangannya.

Yeonsu tersenyum cerah sebelum kemudian. "tentu saja"

    Changkyun tak bisa menyembunyikan senyumannya. Ia tersenyum, meskipun hanya seulas senyuman tipis. Dan hal itu berhasil membuat gadis di hadapannya merona malu.
   Changkyun terkekeh pelan seraya mengacak rambut Yeonsu.

"kenapa pipi mu memerah hmm?" goda Changkyun.

Yeonsu gelagapan. "a-anu....i-itu....emmm—"

Perkataan Yeonsu terhenti karena Changkyun menarik tangannya. "kajja kekelas"

    Mereka berjalan beriringan dalam keheningan. Changkyun tak lagi menggandeng tangan Yeonsu, ia menjejalkan kedua tangannya pada kantong celananya. Sedangkan Yeonsu hanya berjalan dengan tatapan lurus.
     Bisik-bisik murid lain mulai terdengar, namun mereka tak mengindahkannya. Kalau Changkyun mungkin sudah terbiasa, sedangkan Yeonsu juga sudah mulai terbiasa dengan hal tersebut.

    Bel masuk berbunyi tepat setelah Changkyun dan Yeonsu duduk di kursi nya. Namun ssaem tak langsung masuk kekelas karena ada rapat, jadi suasana kelas ramai.

"emmm.....Changkyun-ssi?" pangil Yeonsu ragu.

Changkyun menoleh kearah Yeonsu. "wae?"

"b-boleh aku memanggilmu oppa?" Yeonsu meremat ujung seragamnya.

Dark Side [Im Changkyun] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang