08

1.9K 202 25
                                    

    Keringat bercucuran dari dahi Changkyun, nafasnya memburu tak beraturan. Dihadapannyaa terdapat beberapa orang yang tergeletak dengan keadaan babak belur, darah berceceran di mana-mana. Beberapa saat yang lalu saat ia dalam perjalanan pulang menuju apartemen nya, tiba-tiba ada segerombol orang yang menyerang nya tanpa sebab.

Sreeettt

Changkyun menarik kerah baju salah satu di antara mereka. "katakan padaku!, siapa yang menyuruh kalian?!" desis Changkyun.

"K"

Satu huruf yang membuat amarahnya semakin tersulut.

BUGH

Satu pukulan kembali di lepaskan oleh Changkyun.

"katakan pada bajingan itu kalau dewa kematiannya akan segera tiba" desis Changkyun sebelum kemudian pergi dari sana.

   Dengan langkah lebar ia berjalan kearah sebuah tempat, namun itu bukan apartemen atau tempat dimana ia selalu melampiaskan segala emosinya dulu.

   Selang beberapa lama, terlihat Changkyun yang memasuki sebuah gedung apartemen. Menaiki lift untuk mencapai lantai tujuannya, dan langkahnya terhenti di depan sebuah pintu apartemen dengan nomor 212. Menekan bel dengan tidak sabaran, hingga akhirnya pintu itu terbuka, menampakan Yeonsu yang keluar dari balik pintu.

"oh, Changkyunie oppa ad—hmmmppp" perkataan Yeonsu terhenti ketika Changkyun tiba-tiba menyerang bibirnya dengan ganas.

    Changkyun mendorong Yeonsu masuk dan langsung menutup pintu dengan kakinya tanpa melepaskan pangutan bibir mereka.

   Yeonsu yang awalnya kaget tapi kini berusaha mengimbangi pangutan Changkyun, iya tahu kalau Changkyun sedang dalam keadaan kacau saat ini.

    Kepala mereka bergerak kekiri dan kekanan, Changkyun menarik pinggang Yeonsu hingga benar-benar tak ada jarak di antara mereka.

"engghhh~" Yeonsu mengerang kala lidah Changkyun memasuki mulutnya, mengabsen deretan gigi rapihnya dan menghisap lidah Yeonsu dengan keras.

   Tangan Yeonsu meremas rambut Changkyun, ia berusaha memberikan ketenangan dan kenyamanan pada Changkyun.

Brukkk

Changkyun menjatuhkan tubuh mereka ke atas sofa dengan keadaan menindih Yeonsu.

   Changkyun melepaskan tautan bibir mereka, membuat benang saliva menjuntai di antara bibir keduanya. Changkyun menatap lekat wajah Yeonsu yang memerah dengan nafas tersenggal dan mata terpejam. Mengecup dalam kening Yeonsu sebelum kemudian menyandarkan pipinya di dada atas Yeonsu.
    Yeonsu membuka mata nya dan menatap Changkyun, seulas senyum terukir di wajahnya. Tangannya bergerak untuk mengelus rambut belakang Changkyun.

"tenanglah....aku disini oppa, kau tak sendiri" kata Yeonsu.

"gumawo karena telah mau menjadi tempat untuk ku melampiaskan segalanya"

"selama kau tak menyakiti dirimu sendiri, maka aku akan selalu siap"

   Ya....Changkyun akan melampiaskan segalanya pada Yeonsu, baik itu rasa senang, sedih, atau pun marah sekalipun. Semuanya berawal dari kejadian dua minggu setelah mereka menjalin hubungan baik, atau lebih tepatnya tiga minggu yang lalu.

Flash back on

    Changkyun sedang berada di sebuah rumah megah dimana orang yang memiliki nama yang tercatat dalam buku targetnya berada. Dengan penuh kehati-hatian ia menyelinap masuk kedalam kamar pemilik rumah, dan bukan hal sulit untuk Changkyun.

Dark Side [Im Changkyun] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang