BAGIAN 1
Aku berdiri menatap dinding raksasa berwarna abu-abu yang mengelilingi ibu kota, melindungi para penduduk dengan batu kokoh yang dibangun dengan teknologi sihir. Di samping itu, ada sungai yang juga mengalir mengitari ibu kota.
Sungguh pemandangan yang indah, pikirku. Antrean panjang menghentikan langkahku saat hendak memasukinya. Banyak para pedagang dan petualang datang dari wilayah yang jauh.
Selain itu, ada juga beberapa orang yang seumuran denganku, mungkin mereka adalah calon pendaftar siswa akademi. tidak heran, penerimaan siswa baru akan dilangsungkan selama tujuh hari.
Butuh waktu lama untuk bisa mencapai tempat penjaga gerbang. Setelah giliranku tiba, seorang pria yang terlihat ramah tersenyum kepadaku.
"Apakah kau akan mendaftar ke Akademi Hyperion?"
"Benar, dari mana kau tahu?"
"Banyak anak muda seumuranmu yang ikut mendaftar."
Dia menceritakan bahwa sudah banyak pendaftar yang datang dari luar ibu kota. Mungkin mereka jugalah para pelancong yang ingin bertambah kuat di sini. Setiapnya tahunnya, lebih dari 150 orang dari luar ibu kota datang untuk mendaftar.
Tentu tidak semua bisa masuk dan terpilih sebagai siswa akademi. Akademi ini hanya menerima sekitar 100 siswa per tahunnya. Dan itu kebanyakan diisi oleh anak bangsawan dari ibu kota atau dari kota lain. Mereka lebih memprioritaskan anak bangsawan, tetapi juga tidak melupakan anak non-bangsawan.
"Nah, bisakah aku melihat grimoire-mu? Aku akan mendaftarkannya ke daftar pengunjung. Jika kau berhasil masuk menjadi siswa akademi, kau tidak perlu membayar biaya tinggal di ibu kota. Tetapi jika gagal, kau akan mendapat bebas biaya tinggal selama tiga hari."
"Begitu, ya ... aturan yang menarik."
"Menurutmu begitu? Menurutku juga, sang raja benar-benar memberi kemudahan bagi orang-orang dari luar ibu kota."
Sang raja, ya? Seperti apa orang itu? Aku mengeluarkan grimoire-ku dari dalam tas khusus yang ada di pinggul kananku, dan memperlihatkannya ke penjaga. Saat pertama melihatnya, dia terkejut dan melompat kecil ke belakang.
Hal itu membuat pengantre di belakang penasaran dan melihat ke tempatku. Mereka menyadari apa yang membuat sang penjaga mengeluarkan teriakan kecil. Setelah itu, beberapa pasang mata menatap jijik ke arahku.
Apa yang salah? Apakah grimoire hitam lusuh ini seperti sebuah tabu bagi semua orang? Memang, grimoire-ku saat ini tidak seindah yang dahulu, tetapi aku masih tetapi menyayangi buku ini. Karena ... grimoire ibuku masuk ke dalamnya. Aku merasa seakan ibu selalu bersamaku setiap saat.
"Ah? Maafkan aku, Nak. Aku tidak berpikir akan melihat grimoire seperti itu? Apakah itu baru saja tercebur ke dalam rawa?"
"Tidak."
"Baiklah ... kau yakin akan tetap mendaftar ke akademi dengan grimoire itu?"
"Aku yakin."
"Huh ... aku mengerti. Aku akan mendaftarkan simbolnya dan memberimu tanda pengenal."
Pria itu membawa grimoire-ku ke dalam pos penjaga dan terlihat melakukan sesuatu. Setelah itu, dia kembali dengan membawa sebuah kepingan logam perak. Saat dia menyerahkan kembali grimoire-ku bersama sebuah kepingan logam, dia memberi tahuku sesuatu.
"Ingat, jangan sampai berurusan dengan anak bangsawan yang berbahaya. Mereka akan menyusahkanmu nantinya."
"Terima kasih atas sarannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknowable Grimoire
FantasyDi sebuah dunia di mana kekuatan dihitung dari keindahan sampul Grimoire dan berbagai jenis sihir, Akira, seorang laki-laki pemilik Grimoire hitam lusuh nan mengerikan, seolah bisa hancur kapanpun, mendaftarkan diri ke sebuah akademi sihir di Ibu Ko...