BAGIAN 4
Setelah sampai di depan pintu asrama, aku memutar knop dan mendorong pintu ke dalam. Tidak berselang lama setelah masuk, aku mendengar suara langkah kaki yang cukup keras."Akira, kamu sudah pulang?"
"Iya, kenapa kau terlihat begitu senang?"
"Karena aku bisa menyambut kepulanganmu."
"Hei, hei, apapun yang terjadi, aku memang akan kembali ke asrama."
"Kamu pas sekali. Aku sudah selesai memasak lo."
Vio mengucir rambutnya menjadi ekor kuda. Dia memakai celana pendek cokelat dan baju putih polos yang tertutup celemek. Gadis itu mendatangiku dan menarik tangan kananku dengan paksa, menuntunku menuju ke meja makan.
"Ayo! Nanti makanannya menjadi dingin jika kamu tidak cepat-cepat."
"Iya, iya."
Di meja makan, ternyata sudah ada Putri Cecil yang menunggu kami. Dia melengkungkan garis bibirnya ke bawah saat melihatku datang bersama Vio.
"Wah, kau sudah kembali, Akira? Ke mana saja kau? Vio sangat khawatir karena kau pergi cukup lama."
"Hmm, Cecil, jangan membicarakan itu! Aku jadi malu!"
"Eh, tidak apa untuk membiarkan orang lain tahu perasaanmu."
"T-Tetapi ...."
"Iya, iya, aku tahu kau akan khawatir. Sebaiknya kita segera makan."
"U-Um."
Vio mengangguk kecil dan segera duduk di samping Cecil, dan aku duduk berhadapan dengan Vio.
"Baiklah, selamat makan!"
"Selamat makan."
"Selamat makan."
***
Setelah selesai makan, aku dan Vio saling bekerja sama mencuci peralatan makan, sedangkan Putri Cecil masih terdiam di meja makan sembari memikirkan sesuatu. Yah, karena dia seorang Tuan Putri, mungkin itu hanya permasalahan di keluarga kerajaan. Aku tidak mau ikut campur.
Ketika aku tengah fokus mengelap piring, Vio menyenggolkan bahunya kepadaku. "Hei, besok ada waktu kosong setelah pelajaran?" tanyanya dengan wajah menggoda. Aku menyipitkan mata dan berkata, "Ada apa dengan ekspresimu itu? Aku tidak akan tertipu lagi."
Gadis itu langsung menutup mulutnya dan tertawa kecil, seolah senang mengetahui ekspresiku setelah kejadian pagi itu. Sepertinya dia akan senang sekali menjahiliku.
"Aku ingin mengajakmu ke Guild. Oh iya, apakah kamu pernah mendaftar sebagai petualang sebelumnya? Aku mendengar dari banyak siswa non bangsawan, bahwa mereka menjadi petualang untuk sarana latihan dan memperkuat diri."
"Aku ... aku belum pernah mendaftar ...."
"Bagus sekali! Kalau begitu, besok kita akan pergi bersama!"
"Hei, hei, kenapa kalian ingin pergi ke sana tanpa mengajakku?"
Mendengar suara datar yang datang dari belakang, kami pun menoleh dengan wajah enggan. "Ugh?!" ucap Vio, sembari membuat ekspresi kesal. Wajahnya seperti mengatakan, "Jangan mengganggu kencan kami!"
"Iya, iya, Cecil ... besok kami juga akan mengajakmu. Tetapi, apa tidak masalah jika kamu ikut? Kamu 'kan putri raja."
"Meski begitu, jangan remehkan kekuatanku. Aku cukup kuat untuk menjadi bagian dari kelompok kalian."
"Iya deh ...."
Vio menutup matanya dalam kesedihan. Aku menepuk kepalanya sembari berkata, "Sabar, ya." Dan, dia hanya menjawab dengan anggukan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknowable Grimoire
FantasyDi sebuah dunia di mana kekuatan dihitung dari keindahan sampul Grimoire dan berbagai jenis sihir, Akira, seorang laki-laki pemilik Grimoire hitam lusuh nan mengerikan, seolah bisa hancur kapanpun, mendaftarkan diri ke sebuah akademi sihir di Ibu Ko...