Chapter 04 part 3 - Serangan Mamono

1.2K 120 10
                                    

BAGIAN 6

Di malam yang begitu sunyi, ibu kota sedang berada dalam keadaan siaga. Para pihak keamanan mendapati informasi akan adanya gelombang serangan dari mamono. Sehingga, tidak aneh jika mereka ikut memberi tahu para penduduk untuk tetap di dalam rumah masing-masing dan dilarang keluar.

Hanya saja, jika memang benar akan ada serangan mamono di dalam ibu kota, lantas bagaimana cara mereka untuk masuk?

Di jalan yang sepi itu, banyak kios-kios di sektor perbelanjaan tutup. Lampu di rumah penduduk juga mati, tetapi masih terlihat sedikit cahaya redup di dalamnya. Mereka mematikan lampu dan hanya menggunakan lilin.

Mamono adalah makhluk mengerikan yang tidak memiliki indra pengelihatan sempurna. Satu-satunya cara agar mereka bisa bergerak mencari mangsa adalah dengan merasakan mana yang ada di alam.

Meski dalam arti lain, 'buta' adalah kata yang cocok, tetapi fakta lain mengatakan bahwa mereka bisa melihat dan merasakan hal-hal di sekitar berdasarkan mana yang ada. Dengan begitu, mereka melihat sekitar menggunakan persepsi sihir yang kuat untuk menggantikan fungsi mata.

Hal itu mungkin sama seperti melihat tanpa harus membuka mata. Banyak ahli sihir memiliki kemampuan tingkat tinggi seperti itu, apalagi di kalangan petinggi Guild Penyihir. Jelas-jelas mereka adalah orang dengan standar kekuatan yang mumpuni.

Seseorang berjalan dengan keseimbangan yang buruk. Di tangan kanannya, ada sebuah botol berwarna gelap dan agak transparan. Di dalamnya berisi air dan hanya tersisa setengah saja.

Wajah pria itu berwarna merah. Dia berjalan seperti akan ambruk kapanpun jika ada yang memberikannya sedikit dorongan. Tidak, tanpa didorong sekali pun, dia akan tetap terjatuh akibat dalam kondisi mabuk.

Ketika dia melewati sebuah gang gelap. Dirinya menoleh ke arah itu dan mendengar sesuatu. Terdengar seperti suara orang sedang mengunyah daging dengan begitu kasar.

"S-Siapa di sana?"

Pria itu menunjuk ke arah gang sambil masih memegang botol bir. Cukup lama dia menunggu balasan dari seseorang di dalam bayangan itu, tanpa sadar tubuhnya menggigil ketakutan.

Dia mundur selangkah demi selangkah. Tubuhnya memberi respons buruk terhadap sosok di hadapannya dan memerintahkannya untuk lari. Tetapi pria itu masih tetapi berdiri dengan mata terbuka lebar.

Tidak lama, sosok yang bersembunyi di dalam bayangan itu mulai melangkah maju. Dia merangkak dengan kedua tangan dan kakinya. Tubuhnya yang berwarna merah gelap itu terlihat dipenuhi otot.

Suara geraman muncul bersama air liur yang menetes dari mulut, jatuh membasahi jalanan di gang. Selain air liur, ada cukup banyak campuran cairan merah yang menutupi gigi-gigi runcingnya.

"M-M-Mamono?"

Pria itu mundur sangat pelan. Dirinya sudah telanjur dilahap oleh rasa takut yang diberikan oleh makhluk itu. Di saat dirinya berhenti berjalan mundur, mamono itu juga ikut berhenti.

Namun, makhluk itu dengan lincahnya melompat ke atas dan segera menyergap mangsa di depannya.

"Aaaaa!!!"

Teriakan memilukan itu terdengar di sekitar jalanan tersebut. Para penduduk yang tengah bersembunyi mungkin mendengarnya dan mengabaikannya demi keselamatan masing-masing.

Cairan merah darah kembali menetes di jalan. Sebuah botol kaca terjatuh bersamaan dengan tubuh pria tersebut. Di sana, seseorang berdiri dengan tangan kanannya yang mencengkeram kepala mamono itu.

Unknowable GrimoireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang