Chapter 07 part 3 - Duel

1.2K 88 25
                                    

Hei! Nunggu lama ya? Maap atuh, kerjaan sebagai kapten HI3 numpuk :v Yah, pokoknya nikmati aja cerita singkat ini. Selanjutnya akan dimulai dari Chapter 8. Bye-bye ....

###

Gadis itu sangat tangguh, tak peduli berapa kali kami saling melemparkan sihir, dirinya masih sanggup berdiri lagi dan lagi. Meski kini dia menopang berat badannya menggunakan pedang sihir, dan mencoba bangkit, luka di sekujur tubuhnya tidak bisa ditutupi lagi.

Aku pun tidak bisa lepas dari rangkaian sihir yang dia berikan. Bagaimanapun, aku mampu memulihkan luka di tubuh secara diam-diam menggunakan Time Magic: Rewind Time yang dapat mengembalikan kondisi tubuhku ke lima detik lebih awal, dan Putri Cecil tidak menyadari bahwa sihir ini sudah aku gunakan sejak awal.

"Bagaimana ... bagaimana bisa kamu terlihat tidak terluka sedikit pun?"

"Apa itu pertanyaan yang harus kujawab?"

"Tidak juga."

Putri Cecil mengatur pernapasannya dan tidak lagi menyerangku, lalu dia kembali berbicara, "Kutanya sekali lagi, bagaimana kalau kau menjadi pengawal pribadiku? Aku akan memberikan apapun yang kau inginkan selama mau melayaniku."

Yang melintas di kepalaku pada saat itu adalah sikap keras kepalanya yang sulit hilang. Entah mengapa, dia ingin sekali memisahkanku dan Vio. Apakah hanya itu satu-satu alasan untuk merekrutku?

"Aku merasa tersanjung karena telah berkesempatan untuk mendengar lagi tawaran itu. Tetapi, aku juga memiliki kondisi sendiri."

"Apa itu?"

"Aku akan menerima tawaran itu ... ketika sudah lulus dari akademi. Bagaimana menurutmu?"

Mata tajamnya terarah jauh ke dalam diriku, emosi dan rasa kecewa yang membeludak terpancar melalui aura keemasan yang muncul dari tubuhnya.

"Kamu ... beraninya sudah menolak tawaranku ... padahal aku sudah memperhatikan nasib rakyat biasa sepertimu ...."

Putri Cecil berlari dan menebaskan pedangnya ke dadaku, tetapi serangan itu hanya bisa menebas udara kosong setelah aku melompat mundur. Kemudian, aku berlari ke tempat di mana pedangku sebelumnya telah hancur.

Pedang yang hanya tersisa setengah itu masih dapat digunakan, meski nanti akan hancur lagi. Aku membuat kuda-kuda bertarung dan mengarahkan pedang rusak itu kepada Putri Cecil.

Melihat diriku yang membawa pedang rusak, wajahnya menunjukkan sedikit kesombongan dan rasa muak, meski begitu, dia masih terlihat cantik. Apakah ini kekuatan pesona seorang tuan putri?

"Apa yang bisa kamu lakukan dengan benda itu?"

"Heh ... jadi, Sang Putri tidak tahu banyak tentang sihir kegelapan yang menjadi rival elemenmu, ya?"

"Hmm."

"Yah, mending langsung aku perlihatkan saja, Darkness Magic: Lightless Sword!"

Pedang itu tiba-tiba diselimuti aura hitam di seluruh bagiannya. Pada ujung bilah yang patah, aura hitam itu terkumpul dan membentuk bilah baru. Ini adalah kemampuan yang hampir sama dengan pedang sihir milik Putri Cecil. Perbedaannya adalah Light Magic: Light Sword tidak memerlukan medium apapun, sedang sihir yang aku gunakan ini membutuhkan sebuah medium minimal hanya gagang pedang saja.

"A-Apa-apaan sihir itu?"

"He-he, sudah aku duga kamu pasti terkejut. Apakah orang-orang di kastil tidak memberi tahumu untuk tidak membiarkan pengguna elemen kegelapan memiliki sebuah gagang pedang?"

"Shh ...."

Gadis itu hanya bisa mengumpat dalam diam. Sekarang, setelah aku memiliki lagi pedangku, dia tidak akan bisa dengan mudah menanganiku. Putri Cecil kini kembali maju ke arahku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unknowable GrimoireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang