BAGIAN 1
Pagi ini, seisi akademi begitu ramai dengan berita mengenai penyerangan pusat perbelanjaan yang dilakukan oleh pihak tak diketahui. Tetapi, satu hal yang diketahui ialah bahwa motif mereka untuk menghancurkan ibu kota menggunakan sebuah bom raksasa.
Dari kejadian itu, Jeanne mendapat sorotan dari banyak siswa karena menjadi siswi yang berkontribusi dalam menghentikan penyerangan tersebut. Tidak heran jika dia terkenal di akademi, Jeanne adalah seorang siswi yang kuat sejak awal masuk ke akademi, sehingga ada beberapa orang yang mengidolakannya.
Selain itu, Ishac juga menjadi bahan pembicaraan para siswi di akademi karena selain tampan, dia juga bekerja sama dengan Jeanne untuk menghentikan bom yang mengancam ibu kota. Hanya itulah berita yang saat ini sedang ramai diperbincangkan oleh banyak orang saat aku dan Vio menuju ke kelas.
Vio sendiri merasa kesal karena dia tidak mendapati informasi apapun tentang diriku yang sebenarnya menjadi penyelamat sesungguhnya dalam insiden tak terduga itu. Tetapi itu tidak menggangguku sama sekali. Akan lebih baik jika aku tidak terlalu terkenal di sini, jadi aku bisa bebas pergi ke manapun.
Aku memperhatikan papan tulis yang berisi banyak informasi mengenai sebuah acara tahunan yang akan diadakan akademi dan beberapa kerajaan sekitar.
"Seleksi ini akan dimulai lima bulan lagi. Jadi, kita harus tetap berlatih keras agar dapat menjadi perwakilan akademi dalam turnamen sihir Seven Great Kings yang akan berlangsung delapan bulan lagi."
Hal ini membuatku tertarik. Karena, seleksi akan diadakan mula-mula oleh akademi di setiap kerajaan yang akan berpartisipasi. Tetapi, akademi pun membebaskan semua siswanya akan ikut atau tidak.
Itu berarti siswa dari tahun pertama sampai ketiga akan berpartisipasi dalam seleksi yang dimulai lima bulan lagi. Ada kemungkinan bahwa aku akan melawan para seniorku di akademi, contohnya Jeanne.
"Bu, apakah kami akan bertarung secara berpasangan?"
"Tentu saja, itulah kenapa pihak akademi membuat tim dengan dua orang. Hal itu juga demi mempersiapkan tim terbaik untuk ikut Seven Great Kings."
"Lalu bagaimana kami bisa saling cocok satu sama lain?"
"Kalian memiliki waktu cukup banyak untuk melatih kemampuan dan kerja sama kalian sebelum seleksi dimulai. Tentunya, ibu juga akan mengawasi kalian dalam latihan."
Bagiku, hal itu seperti pertaruhan keberuntungan saja. Jika kebetulan seseorang mendapat partner yang hebat dan memiliki kerja sama yang solid, mereka akan dengan mudah mengalahkan lawan-lawannya yang masih belum beradaptasi satu sama lain.
Tetapi, jika usaha mereka dalam bekerja sama sangat baik, waktu lima bulan kurasa lebih dari cukup untuk menyempurnakan kombinasi dari setiap tim.
Aku hanya memiliki sedikit pengalaman bertarung bersama Vio, meski diriku sendiri memiliki banyak pengalaman pahit dalam pertarungan. Aku rasa tidak masalah jika kami berlatih sendiri, tidak, akan lebih baik jika aku juga menguji kemampuan Vio.
Ketika aku memikirkan hal itu, mataku melirik ke kiri dan menjumpai wajah gadis cantik itu. Dia begitu memperhatikan apa yang Bu Emily katakan. Vio memiliki elemen petir, itu tidak buruk untuk seorang gadis yang terlihat masih polos sepertinya.
Datang dengan cahaya lembut yang menggoda hati para pria, lalu menyerang lebih ganas dari petir yang menggelegar di langit.
Saat melihat mata ungunya yang cerah, aku merasakan tekad kuat di dalamnya. Gadis ini, mungkinkah dia ....
"Ada apa, Akira?"
"Tidak, tidak ada apa-apa."
Aku ketahuan memandanginya. Jadi, aku kembali memperhatikan ke depan. Di sana, Bu Emily masih menjelaskan beberapa hal mengenai turnamen sihir Seven Great Kings yang akan diadakan di Kota Ventoria yang berada di titik pertemuan dari enam negara besar di benua Arknogia Selatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknowable Grimoire
FantasyDi sebuah dunia di mana kekuatan dihitung dari keindahan sampul Grimoire dan berbagai jenis sihir, Akira, seorang laki-laki pemilik Grimoire hitam lusuh nan mengerikan, seolah bisa hancur kapanpun, mendaftarkan diri ke sebuah akademi sihir di Ibu Ko...