Hai, readers. Ada sesuatu yang mau aku klarifikasi nih. Pertama, untuk makhluk sejenis goblin, orc, dan lain-lain, itu disebut sebagai therianthrope. Dan khusus untuk mamono, di dunia ini mereka adalah eksistensi yang berbeda. Untuk penjelasan di chapter pertama udah diperbaiki kok, jadi udah sama dengan alur cerita di chapter selanjutnya.
Oke, itu aja. Selamat membaca.
###
BAGIAN 1
Pagi ini, seisi akademi ramai membicarakan tentang topik panas yang baru saja sampai di telinga para siswa akademi. Sebuah informasi menghebohkan tentang penyerangan yang dilakukan oleh mamono.
Akira dan Vio memiliki ekspresi yang berbeda dalam menyikapi adanya berita itu. Gadis bermata ungu itu terlihat tidak tenang dan marah oleh suatu alasan. Di lain sisi, Akira masih tetap tenang seolah kabar tentang penyerangan itu hanya bualan belaka.
"Vio, bisakah kau tenang? Meski kau di sana, itu juga tidak banyak membantu 'kan?"
"Tetapi, Akira. Dari pertempuran itu, hanya ada satu petualang yang selamat tanpa luka, dan satu orang korban jiwa. Selain itu, mereka mengalami luka berat yang harus disembuhkan beberapa bulan ke depan."
"Memang apa buruknya ...?" gumam Akira.
Berita baik dan buruk menyebar ke seluruh penjuru ibu kota. Tidak ada satu pun informasi yang berhasil ditutupi oleh pihak guild maupun kerajaan. Mereka mengalami keterpurukan yang luar biasa.
Mengenai para mamono yang berhasil dibersihkan oleh sebuah sihir dahsyat, itu menjadi satu-satunya berita baik yang sempat membuat senyuman para penduduk bangkit. Tetapi, kabar buruknya ialah kekalahan total para petualang.
"Kalian dengar? Seorang petualang wanita satu-satunya yang selamat bilang ada sihir aneh yang muncul dan menghancurkan semua mamono dan petualang yang ada di dalam lingkaran sihir."
"Um, aku dengar desas-desus bahwa itu adalah salah satu sihir bunuh diri milik mamono."
"Bukankah itu mengerikan? Aku jadi takut untuk pergi ke luar gerbang."
Kekhawatiran mereka bukan tanpa alasan. Sihir mematikan yang terintergasi dengan waktu sebagai ujung tombak terakhir apabila para petualang gagal, itu tidak ada bedanya dengan bom bunuh diri untuk mencapai kemenangan terburuk.
Mendengar pembicaraan dari beberapa teman sekelasnya, Vio memukulkan tangannya ke meja dengan penuh rasa kekecewaan. Akira membuang pandangannya seakan tidak peduli dengan apa yang dipikirkan Vio.
Pintu kelas terbuka dan menampilkan sosok wanita berpakaian rapi dengan dada menonjol. Semua siswa langsung berlarian menuju bangku mereka masing-masing. Keadaan ricuh itu menjadi tenang kembali seperti semula.
"Anak-anak sekalian, ibu memiliki berita kurang enak."
Semua siswa terbangun ketika mendengar ucapan Emily. Berbeda dengan Akira, dia bahkan tidak memandang wanita itu.
"Karena ada banyak korban dari petualang dan prajurit ... kalian diharapkan tidak keluar dari gerbang dan tetap berada di dalam ibu kota. Selain itu, ibu mendapat informasi lain bahwa akan ada gelombang kedua yang datang."
Karena keadaan petualang memburuk, kemungkinan besar pihak guild tidak bisa banyak membantu kecuali meminta bantuan dari guild di kota terdekat. Meski begitu ....
"Bu Emily? Kapan Gelombang selanjutnya datang?"
"Eh, Akira? K-Kira-kira itu akan datang besok, atau ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknowable Grimoire
FantasyDi sebuah dunia di mana kekuatan dihitung dari keindahan sampul Grimoire dan berbagai jenis sihir, Akira, seorang laki-laki pemilik Grimoire hitam lusuh nan mengerikan, seolah bisa hancur kapanpun, mendaftarkan diri ke sebuah akademi sihir di Ibu Ko...