Semalaman Yoon Gi tidak bisa tidur. Sesekali ia terbangun oleh pergerakan Ha Na, dan mengganti kompresnya. Begitu demamnya sudah menurun, Yoon Gi pun melepaskan kompresnya dan membiarkan Ha Na tertidur.
Ia pun terbangun merasakan tangannya yang keram ditiduri Ha Na. Yoon Gi menyentuh kening Ha Na, tidak lagi merasakan panas, ia pun tersenyum lega. Ia kembali mendekatkan wajahnya pada Ha Na. Ia meneliti tiap inci dari wajah wanita itu, sampai Ha Na membuka matanya melihat lurus ke arah Yoon Gi. Terkejut, Yoon Gi segera menjauh, namun kepalanya malah kejedot headboardnya sendiri, membuat Yoon Gi meringis kesakitan.
Ha Na yang melihat hal itu langsung terbelalak, ia jadi terbangun sepenuhnya, dan hampir saja tertawa. Refleks, ia menarik kepala Yoon Gi dan mengelus bagian kepalanya yang tadi menghantam headboard.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Ha Na masih mengelus kepala Yoon Gi, berusaha mengurangi rasa sakitnya.
"Kamu kenapa sih?" tanya Ha Na lagi saat ia tidak mendengar jawaban Yoon Gi."Mimpi kali" ucap Yoon Gi tidak jelas dan ia terhenti, sadar akan posisinya, perlahan ia meraih pinggang wanita itu, membuatnya terkejut dan mendorong tubuh lelaki itu agar menjauh darinya.
"5 menit lagi." Ucap Yoon Gi dan Ha Na menghentikan dorongannya."Mimpi apa?" tanya Ha Na sambil memegang kepala Yoon Gi, membiarkan rambut pria itu bertaut di sela-sela jemarinya.
"Mimpi ketemu hantu." Ucap Yoon Gi lagi.
"Hantu? Kau takut hantu?" tanya Ha Na balik, berusaha mencari wajah Yoon Gi dalam pelukannya, namun pria itu membenamkan wajahnya lebih dalam ke lekuk lehernya.
"Tidak. Cuma hantunya mirip kamu." Ucap Yoon Gi dan Ha Na mendorongnya kesal.
"Belum 5 menit kan?" protes Yoon Gi."Katanya hantunya mirip aku. Kalau begitu jangan peluk-peluk." Ucap Ha Na namun Yoon Gi kembali menariknya ke pelukannya.
"Kau ngambek sekarang?" tanyanya lagi dan Ha Na hanya diam dan berhenti mengelus kepalanya.
"Aku bercanda." Ucap Yoon Gi dan mengambil tangan Ha Na, menaruhnya kembali ke kepalanya agar wanita itu bisa bermain dengan rambutnya lagi."Sudah 5 menit lho... Ayo bangun, kerja." Ucap Ha Na tapi ia masih bermain dengan rambut Yoon Gi.
"Jangan sakit lagi." Ucap Yoon Gi menatap mata Ha Na dalam-dalam. Sejenak Ha Na lupa caranya berbicara. Namun seakan kembali ke dunia nyata ia malah memencet hidung Yoon Gi dengan telunjuknya, seraya berkata,
"Yang bikin aku sakit kan kamu." Mendengar hal itu Yoon Gi kembali tersenyum. Ha Na memang selalu punya senjata untuk membalikkan omongannya. Yoon Gi pun beranjak dan segera ke kamar mandi. Ha Na memegang dadanya, merasakan debaran jantungnya yang memburu sambil menggelengkan kepala.
Ini tidak benar, kan? Aku harus bagaimana? Tanya Ha Na dalam hati.
Hari ini Yoon Gi ke kantor dengan perasaan bahagia. Ia tidak berhenti tersenyum mengingat kejadian tadi pagi. Ia menyadari jika Ha Na mulai membuka hati untuknya. Ia bisa merasakan dari pandangan dan sikap wanita itu.
Tapi, lagi-lagi ia ragu. Ragu terhadap dirinya sendiri. Karena saat ini, ia melihat Ye Na menunggu di depan kantornya. Saat mata mereka bertemu, Ye Na langsung tersenyum tipis.
"Aku ke sini ingin meminta tolong." Ucap Ye Na lagi. Yoon Gi menaikkan sebelah alisnya.
Bukannya aku sudah menjenguk ahjusshi? Dia mau minta tolong apa lagi? Tanya Yoon Gi dalam hati.
"Aku ingin kau jujur." Ucap Ye Na lagi, membuat Yoon Gi makin bingung.
"Apa... kau masih memiliki perasaan padaku?" tanya Ye Na, sontak membuat Yoon Gi membulatkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Arranged Marriage [Complete]
Fanfiction"Perjodohan ini hanya akan kulakukan jika calon istriku adalah Park Ha Na." - Min Yoon Gi. "Yoon Gi-ssi... hampir saja aku percaya dengan kata-katamu tadi. Seandainya aku tidak mengingat status kita yang pada dasarnya tidak memiliki kewajiban untuk...