Jangan lupa Vote dan Commentnya dong...
Biar author makin semangat nulisnya~Peach!🍑
***
Hari ini sebenarnya Ha Na tidak ingin bertemu dengan Seok Jin karena tidak enak harus membatalkan pertemuan mereka di hari Sabtu, berhubungan dengan perjodohannya.
Bukan hanya itu saja, ia juga harus siap menolak Seok Jin berkenaan dengan dirinya yang saat ini sudah menjadi calon istri orang. Rasanya kecewa, sakit, dan berbagai perasaan tidak enak lainnya.
Kini ia duduk berhadap-hadapan dengan pria itu yang sedang tersenyum melihat tingkahnya yang kebingungan ingin menjelaskan dari mana. Ia tidak tega menolak kencan, eh pertemuan mereka di hari Sabtu.
"Jadi oppa... maafkan aku sebelumnya. Tiba-tiba Sabtu ini aku tidak bisa pergi dengan oppa." Kata Ha Na dengan berat hati. Seok Jin merasakan hatinya mencelos mendengar penolakan Ha Na.
Yah, apa boleh buat. Mungkin pertemuannya lebih penting. Lagipula dia siapa yang bisa melarang Ha Na? Tapi, penasaran tidak apa-apa, kan...
"Memangnya ada apa?" tanya Seok Jin.
"Aku... ada pertemuan keluarga hari Sabtu." Ucap Ha Na. Ia tidak bohong. Memang itu pertemuan keluarga. Hanya saja, ia tidak bisa menyebutkan kalau pertemuan keluarga ini menyangkut perjodohan dengan entah siapalah itu.
"Oh... ya sudah. Lainkali saja kalau begitu." Ucap Seok Jin. Ada nada kecewa terdengar dari perkataannya barusan, membuat Ha Na semakin tidak enak dan hanya bisa menunduk sambil mengunyah bibirnya.
"Ha Na-ya... sudahlah tidak apa-apa. Kita kan juga hanya jalan-jalan. Pertemuan keluargamu lebih penting." Kata Seok Jin sambil mengusap lengan Ha Na lembut, meyakinkan gadis itu. Namun, pikiran Ha Na lain.
Mungkin sudah tidak ada lainkali lagi oppa! Aku bentar lagi jadi istri orang! Teriaknya dalam hati.
Ingin ia mengadu pada Seok Jin. Tapi merasa semua itu hanya akan membebani Seok Jin, Ha Na mengurungkan niatnya.Kebersamaan mereka tidak luput dari perhatian Yoon Gi. Sudah beberapa hari ia kerja disini dan selalu saja melihat pasangan itu bertemu. Meskipun begitu dia hanya diam. Perjodohan ini tidak boleh diketahui oleh siapapun hingga pada hari pernikahan mereka.
Hari ini Yoon Gi berusaha, tolong digarisbawahi ia berusaha untuk mengenal calon istrinya. Karena saat ini terlalu canggung baginya untuk mengajak gadis itu bicara, dia hanya bisa menyuruh sekretaris Jung mencarikan salah satu novel best seller Ha Na yang ada perusahaannya.
Ia melihat buku yang berjudul Love Lessons karangan Ha Na di mejanya. Buku romance trilogi yang menceritakan bagaimana seorang dosen yang mencintai mahasiswanya sendiri, dengan seabrek masalah lain yang katanya mengubek-ubek hati pembacanya. Baginya kisah cinta ini terlalu kekanakan. Tapi, apa salahnya dibaca dulu.
Ia mulai membaca bab 1 yang menceritakan latar belakang kedua tokoh utamanya. Kemudian lanjut membaca bab 2, bab 3, dan kini ia sudah tak sadar tengah membaca hampir setengah buku.
Sadar ia sudah membaca buku itu terlalu lama, ia akhirnya memberikan pembatas dibagian akhir bacaannya dan menyimpan itu di laci atas mejanya.
Aku harus bekerja, ucapnya dalam hati dan melanjutkan pekerjaannya. Sesekali ia melihat ruang editorial yang hanya dipisahkan oleh kaca dengan ruangannya.
Ia melihat Ha Na jarang tersenyum hari ini. Gadis itu terlihat mulai memakai kacamata bacanya dan kembali berkutat serius di depan laptopnya. Bu Min Kyung kadang bercengkerama sebentar dengannya dan ia kembali serius mengetik. Deadlinenya memang semakin dekat, dan Ha Na sekarang sudah masuk kantor lebih sering daripada penulis biasanya yang ingin bekerja di rumah saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Real Arranged Marriage [Complete]
Fanfiction"Perjodohan ini hanya akan kulakukan jika calon istriku adalah Park Ha Na." - Min Yoon Gi. "Yoon Gi-ssi... hampir saja aku percaya dengan kata-katamu tadi. Seandainya aku tidak mengingat status kita yang pada dasarnya tidak memiliki kewajiban untuk...