3 Bulan kemudian...
Malam dimana Yoon Gi menginap di Jeju menjadi malam terakhir ia bertemu dengan Ha Na. Setelah itu, Yoon Gi kembali ke Seoul. Ia benar-benar memenuhi janjinya pada Ha Na. Ia tidak menelpon wanita itu lagi, bahkan tidak mencari keberadaannya lagi.
Seok Jin dan Ye Na makin bingung dibuatnya. Mereka tidak percaya Yoon Gi melepaskan Ha Na begitu saja setelah pencarian mereka selama ini. Seok Jin hampir gila dibuatnya, dan akhirnya Yoon Gi menceritakan semuanya. Seok Jin pun hanya bisa terdiam.
"Hyung, daripada memikirkan aku dan Ha Na, lebih kau pikirkan saja persiapan pernikahanmu dan Ye Na." Ucap Yoon Gi acuh dan kembali memeriksa dokumen di hadapannya.
"Ya! Tidak usah mengalihkan pembicaraan. Aku datang ke sini untuk memberikan ini. Padahal kau divisi produksi namun tidak tahu hal sepenting ini." Ucap Seok Jin dan memberikan undangan peluncuran novel dan book signing Ha Na.
"Aku tahu." Ucap Yoon Gi dan tersenyum simpul.
"Lalu? Ya! Bukannya ini kesempatan emas buatmu?" tanya Seok Jin. Yoon Gi mendesah napas.
"Kupikir-pikir lagi." Ucap Yoon Gi acuh dan kembali menandatangani dokumen di hadapannya.
"Ya! Yang benar saja kau Min Yoon Gi! Kau sudah seperti orang yang mau mati karena ditinggal Ha Na dan ada kesempatan bertemu dengannya kau bilang masih pikir-pikir lagi? Suami macam apa kau?!" amuk Seok Jin sambil berkacak pinggang di hadapan Yoon Gi. Yoon Gi mendesah napas panjang.
"Aku lagi memikirkan cara bertemu dengannya. Bukan berpikir mau ketemu atau tidak. Sudahlah hyung. Pekerjaanku masih banyak." Ucap Yoon Gi dan Seok Jin hanya menggeleng, lalu melenggang keluar dari kantor Yoon Gi.
Yoon Gi membuka lacinya, membuka kotak kecil beludru berwarna hitam yang disimpannya selama ini, menampakkan benda kecil yang ditemukannya di laci Ha Na 3 bulan yang lalu. Ia tersenyum memandangnya, dan menutup kotak itu kembali, menyimpannya kembali di lacinya.
Benar saja, hari ini ia sudah hadir ditempat book signing Ha Na. Ia bisa melihat mata Ha Na yang berbinar seperti biasanya menatap para penggemarnya. Ia tersenyum simpul melihat Ha Na dari tempat yang agak jauh. Ia tidak bisa bertemu dengannya, karena ia sudah berjanji akan meninggalkan Ha Na. Tapi, seperti orang bodoh ia akhirnya kembali ke sini, ke sisi Ha Na.
Melihat istrinya yang seperti itu mengingatkannya pada bulan-bulan awal pernikahan mereka. Melihat kebodohan Ha Na tiap hari, bertengkar hal yang sepele dengannya, atau mendengar celotehannya tentang pekerjaannya sehari-hari. Jangan lupakan tiap pelukan dan ciuman mereka, Yoon Gi tak bisa melupakan betapa nikmatnya bibir wanita itu. Ia merindukannya. Ia merindukan setiap waktu dan tiap momen yang dilewatinya bersama Ha Na. Ia merindukan wanita itu, lebih dari apapun. Dan melihatnya seperti ini, bersembunyi seperti ini, masih belum bisa membayar semua rasa rindunya. Ingin rasanya memeluk Ha Na dan tidak melepasnya lagi. Ia ingin menatap Ha Na lebih lama, namun hp dalam kantongnya berbunyi, dan melihat penelponnya, ia harus mengangkatnya.
Saat itu juga, book signing dihentikan sementara karena sudah memasuki waktu makan siang. Bagaimanapun author dan fansnya juga butuh makan lalu bisa melanjutkan sesi berikutnya. Ha Na yang kebelet segera berlari ke kamar mandi. Saat berjalan kembali, ia tiba-tiba mencium wangi yang familiar.
Ini bukan khayalanku, kan? Ini... wangi parfum Oppa... ucap Ha Na. Wangi itu, wangi yang sangat ia rindukan.
Mata wanita itu membulat sempurna, dan ia celingukan, mencari asal wangi yang sekilas itu. Ia melihat orang yang berlalu lalang, dan keramaian di sekitar venue book signingnya, tapi tidak menemukan lelaki yang dicarinya. Ia tidak menyerah, beberapa kali membalikkan tubuh pria yang memakai jas, tapi tidak menemukan orang yang ia cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Arranged Marriage [Complete]
Fanfiction"Perjodohan ini hanya akan kulakukan jika calon istriku adalah Park Ha Na." - Min Yoon Gi. "Yoon Gi-ssi... hampir saja aku percaya dengan kata-katamu tadi. Seandainya aku tidak mengingat status kita yang pada dasarnya tidak memiliki kewajiban untuk...