Chapter 10

96 7 0
                                    

Guysssss....
Vote dan comment nya dongssss...
Sepi nihhh....

Peach! 🍑

***


Yoon Gi diam-diam mengikuti Ha Na yang daritadi mondar-mandir mengumpulkan sampah yang berserakan di meja dapur dan membersihkan kompor. Pria itu kemudian berdiri di samping Ha Na, mengambil piring yang sudah disabuni lalu membilasnya, kemudian menaruhnya di tempat cucian piring. Ha Na tidak memandanginya, masih sebal karena ucapan Yoon Gi yang melarangnya menggunakan dapur. Tapi daripada harus membersihkan seperti tadi mungkin ada benarnya untuk memesan makan malam diluar saja. Yoon Gi sudah capek kerja seharian, dan dia butuh makanan yang selayaknya, pikir Ha Na.

"Kenapa masih disini? Istirahat sana." Ucap Ha Na. Sebenarnya ia ingin Yoon Gi segera pergi karena mencuci piring berdua seperti ini rasanya canggung baginya.

"Sekarang kau perhatian padaku?" tanya Yoon Gi. Ha Na hanya membuang napas berat dan menggosok pancinya kuat-kuat. Yoon Gi tersenyum melihat tingkah Ha Na.

"Tidak sama sekali, Tn. Min Yoon Gi." Ucap Ha Na disela-sela gertakan giginya. Mendengar hal itu Yoon Gi hampir saja tertawa.

"Ini yang terakhir." Ucap Ha Na mengoper panci itu kemudian melap seluruh meja, sementara Yoon Gi membersihkan sink tempat mereka mencuci piring tadi. Ha Na yang sudah selesai dengan tugas 'rumah tangga'nya melepas apronnya dan langsung kembali ke ruang tengah untuk melanjutkan kerjaannya. Sekarang ia tengah kebanjiran ide cerita. Yoon Gi melihat jam, masih setengah 9. Rasanya terlalu cepat untuk masuk ke kamar. Ia akhirnya duduk di ruang tengah bersama Ha Na.

"Cerita baru?" tanyanya. Ha Na mengiyakannya singkat.
"Cerita apa?" tanya Yoon Gi lagi.
"Rom-com." Ucap Ha Na singkat dan terus mengetikkan kata-kata di laptopnya, mengacuhkan Yoon Gi yang memperhatikannya dengan serius.

Yoon Gi masih tidak percaya ia sudah beristri. Apalagi menemui Ye Na hari ini, ia kembali bimbang. Ia sangat perhatian pada gadis itu. Apalagi disaat-saat ayahnya sakit seperti ini, ia ingin menemaninya. Namun sayangnya perasaannya tidak terbalaskan. Giliran ia menghilang, Ye Na seakan mencarinya kembali, membuat harapan dalam diri Yoon Gi.

Tetapi untuk kesekian kalinya, ia menatap wanita yang dihadapannya dalam-dalam, ia merasa hatinya pilu. Setelah apa yang dilakukannya, apa masih bisa ia tetap mencintai Ye Na? Karena alasannya menghancurkan wanita ini adalah untuk Ye Na. Sebagian lagi agar Hyungnya tidak lagi merasa lebih dari dirinya, mengingat Hyungnya yang satu itu cukup mencintai dirinya sendiri, hingga ia menyadari bahwa Ha Na telah meluluhkan hati kakaknya.

Ia menyesal akan keputusannya. Sangat. Tapi ia sudah tidak bisa memutar kembali waktu. Ia menundukkan kepalanya, merasa lelah dengan pikiran dan tubuhnya ia akhirnya berdiri.

"Jangan begadang." Ucapnya dan beranjak dari sana.

"Kenapa? Sekarang kau perhatian padaku?" ucapan itu mengalir begitu saja dari mulut Ha Na, membuat lelaki itu terperangah.

Jadi siapa yang sedang memberi perhatian sekarang? Ha Na? Atau dirinya? Ia tak tahu.

"Iya." Ucap Yoon Gi tegas terhenti memandang Ha Na. Mendengar hal itu, Ha Na langsung berhenti mengetik dan menoleh ke arah Yoon Gi. Sedetik kemudian wanita itu kemudian tertawa,

"Kau sudah capek. Sana tidur. Ngomongnya saja sudah ngelindur begitu." Ucap Ha Na sambil kembali mengetik, senyuman tak lepas dari bibirnya. Hal itu membuat Yoon Gi kembali tersentuh. Ha Na cukup perhatian padanya, meskipun wanita itu tidak mencintainya. Ia jadi penasaran bagaimana wanita ini akan bersikap jika yang mengatakan hal itu adalah Hyungnya.

Real Arranged Marriage [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang