Comment tentang tulisanku dong...
Kira2, apa yang perlu ku tingkatkan? HmmmJangan lupa di vote juga yaaa!
Peach!🍑***
"Hari ini aku pindah kamar." Ucap Ha Na memecah keheningan. Yoon Gi hanya mengangguk tidak peduli.Kalau bisa pindah rumah malah lebih bagus ucap Yoon Gi dalam hati.
"Aku pindah ke kamar tamu yang di sebelah. Nanti malam aku pindahkan barang-barang." Ucap Ha Na. Lagi-lagi Yoon Gi mengangguk, membuat Ha Na memicingkan matanya ke arah Yoon Gi, menatapnya seakan ingin melahap Yoon Gi hidup-hidup.
Dia tidak menawarkan bantuan, gitu? Ujar Ha Na jengkel dalam hati, disertai hembusan napas berat. Dan mobil itu kembali hening sampai mereka tiba di rumah.
Ha Na mulai berisik. Benar-benar sengaja membuat suara grasak-grusuk agar Yoon Gi bisa terganggu dan membantunya memindahkan barang-barang ke kamar barunya. Karena kemarin kedua orangtua mereka mengantarkan barang-barang langsung ke kamar, dan mereka berdua sudah capek untuk memikirkan pisah kamar, akhirnya mereka menerima keadaan dan tidur dalam satu kamar meski pisah ranjang.
Tapi malam ini, Ha Na tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi. Agar ia tidak mendapat serangan jantung setiap pagi.
"Kenapa berisik sekali sih? Tidak bisa pelan-pelan saja?" ucap Yoon Gi dengan nada kesal sambil menarik selimutnya menutupi kepalanya.
"Heh, Tn. Yoon Gi yang terhormat, kalau anda mau sedikit saja bergerak untuk membantu saya semuanya udah selesai daritadi tau!" balas Ha Na menendang kopernya, dan melukai kelingkingnya. Ia langsung berteriak.
Hah... yaampun apalagi sekarang?! Dia bisa benar-benar membuatku gila! Ujar Yoon Gi kesal setengah mati dalam hatinya dan bangun dengan malas ke arah Ha Na yang kini tengah meringis kesakitan.
"Sini kulihat." Ucap Yoon Gi menggeser tangan Ha Na dari kakinya.
Yah, kakinya berdarah terkena roda besi kopernya. Dasar ceroboh. Dalam diam Yoon Gi pergi dan sekembalinya sudah membawa plester. Ha Na membiarkan Yoon Gi menempelkannya pada kelingkingnya. Setelah selesai, Yoon Gi tidak berbicara apa-apa dan mendorong kopernya ke kamar sebelah. Ha Na yang melihat itu hanya bisa diam. Ia merasakan debaran jantungnya semakin cepat, namun segera ditepisnya.
Ayo cepat pindahkan semuanya dan tidur!
Setelah rasanya semua barang telah pindah, Ha Na langsung merebahkan diri di kasur dan dalam sekejap wanita itu tertidur pulas. Yoon Gi yang juga sudah lelah masuk ke dalam kamar mandi untuk menggosok gigi dan melihat sikat gigi Ha Na masih bertengger disana. Ia menghembuskan napas berat, mengambil sikat gigi itu dan pergi ke kamar Ha Na.
Begitu masuk Yoon Gi kembali merasa kesal. Barang dimana-mana, lampu kamar masih menyala semua dan Ha Na sudah tertidur lelap. Yoon Gi kembali menghembuskan napas. Ia lalu menyimpan sikat gigi Ha Na di kamar mandi. Menggeser barang-barang Ha Na agar tidak menghalangi jalan, dan terakhir memperbaiki posisi tidur Ha Na dan menyelimutinya.
Yoon Gi terhenti seketika menatap wajah damai Ha Na yang sedang tertidur. Ia terlihat begitu polos saat menutup matanya. Sadar sudah menatap wajah istrinya begitu lama, ia memalingkan mukanya.
Aku juga harus tidur ujarnya dalam hati dan beranjak dari situ, mematikan lampu kamar Ha Na dan kembali ke kamarnya.Yoon Gi kembali ke kamarnya. Ia memejamkan mata tapi tidak bisa tidur. Ia berjalan meraih tasnya dan mengambil Love Lessons. Ia tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Kenapa buku ini menjadi temannya akhir-akhir ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Arranged Marriage [Complete]
أدب الهواة"Perjodohan ini hanya akan kulakukan jika calon istriku adalah Park Ha Na." - Min Yoon Gi. "Yoon Gi-ssi... hampir saja aku percaya dengan kata-katamu tadi. Seandainya aku tidak mengingat status kita yang pada dasarnya tidak memiliki kewajiban untuk...