"Oppa... tolong jangan begini... tolong jangan berbohong seperti ini..." ucap Ha Na memohon. Ia tahu Seok Jin tidak pernah berbohong padanya, tapi di satu sisi ia tidak ingin mempercayainya.
"Ha Na-ya... Yoon Gi memilihmu karena ada alasannya. Ia ingin menghancurkan aku karena dendam masa lalunya. Yoon Gi pria itu, ia punya segudang rahasia. Kau bahkan belum tahu separuhnya. Kau tidak mengenal siapa Yoon Gi sebenarnya." ucap Seok Jin lagi, membuat Ha Na terperangah.
Seok Jin pun mendudukkan Ha Na pada bangku taman di rooftop. Ia mulai menceritakan semua yang dia ketahui. Mulai dari ia menolak perjodohan itu, kepulangan Yoon Gi yang tiba-tiba, hingga saat ia mencuri dengar tentang perjanjian Yoon Gi dengan ayah mereka. Seok Jin menceritakan semua yang ia ketahui.
Ha Na terdiam. Hatinya terasa perih. Ia menangis, namun dengan cepat ia menghapusnya. Seok Jin merasa bersalah karena harus menceritakan ini semua. Apalagi ketika melihat Ha Na menangis. Ia seakan menjadi orang paling jahat di dunia. Ha Na kembali terdiam, hanyut dalam lamunannya.
"Ha Na-ya... maafkan aku." Ucap Seok Jin memegang lengan Ha Na. Wanita itu mendongakkan kepalanya, melihat Seok Jin dengan mata yang merah karena air mata. Ia sejenak terdiam. Ha Na seperti sedang menelusuri pikirannya lewat matanya. Sebenarnya Ha Na mencari jawaban. Ia takut Seok Jin akan berbohong, namun ternyata lelaki itu jujur, membuatnya marah.
"Oppa... aku ingin sendiri. Bolehkah?" ucap Ha Na menunduk. Seok Jin mengangguk pelan.
"Baiklah. Oppa akan kembali." Ucap Seok Jin beranjak, namun Ha Na menarik ujung jasnya, membuat lelaki itu berhenti.
"Oppa... boleh aku minta tolong?" tanya Ha Na kembali. Seok Jin kembali duduk dan menatapnya penasaran.
"Oppa, tolong rahasiakan kalau aku sudah mengetahui semuanya. Dan untuk pernyataan oppa yang tadi aku... maaf aku tidak bisa menjawabnya. Aku harap kita bisa menjadi teman yang baik oppa. Aku sangat berharap mulai sekarang oppa akan memperhatikan Ye Na Onnie. Ye Na Onnie sangat mencintaimu, dan kau pantas mendapatkannya Oppa. Oppa pantas untuk bahagia dengannya. Jadi tolong, jangan ada lagi perasaan di antara kita. Aku minta tolong oppa mau menerimaku sebagai teman." Ucap Ha Na menahan tangisnya.
Kini giliran Seok Jin yang terperangah. Ia kira Ha Na akan berbalik padanya, dan membalas perasaannya namun tidak ada tanda apapun bahwa wanita itu mencintainya. Ha Na sudah tidak mencintainya, dan harapannya sudah pupus. Matanya berkaca-kaca, tahu bahwa tidak ada lagi yang dapat ia lakukan, ia pun mengeluarkan tangannya, memegang tangan Ha Na.
"Ha Na-ya... kedepannya aku harap kita bisa berteman. Aku harap kita bisa seperti dulu. Terlepas dari apa yang sudah terjadi. Permintaanmu, aku akan berusaha memenuhinya. Jadi tolong berhentilah menangis..." ucap Seok Jin lirih, dan menarik kepala Ha Na, menyandarkannya di dadanya dan wanita itu menangis sejadi-jadinya.
***
Sudah malam dan Ha Na belum tiba di rumah. Ia keluyuran, berkeliling berusaha menjernihkan pikirannya, sebenarnya berusaha meredakan rasa amarah dan kecewanya pada Yoon GI. Ia tidak tahu yang mana yang harus ia percayai. Seok Jin tidak mungkin berbohong padanya dan Yoon Gi, ia bisa merasakan cinta pria itu padanya. Namun mengingat akan pernikahan mereka, Ha Na kembali murung.
Beberapa kali sudah ia menghembuskan napas dengan berat. Entah mengapa, ia tidak mau pulang. Ia tidak siap bertemu dengan suaminya. Ia kembali meragukan ketulusan Yoon Gi, mengingat perkataan Seok Jin tadi. Yoon Gi adalah pria yang penuh rahasia. Ia baru mengenalnya, dan ia ragu apakah Yoon Gi sdah menunjukkan dirinya yang sebenarnya padanya. Ha Na berjongkok di trotoar. Ia termenung menatap jalan.
Aku tidak benar-benar mengenalnya... aku Ha Na dan menenggelamkan kepalanya di lututnya. Sekarang Ha Na bimbang, apakah kata cinta yang selama ini diucapkan Yoon Gi benar adanya? Ia ragu, atas semua perlakuan Yoon Gi, takut jika dibalik semua itu Yoon Gi ternyata tidak benar-benar mencintainya. Ia takut cintanya yang sekarang kembali tidak berbalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Arranged Marriage [Complete]
Fanfiction"Perjodohan ini hanya akan kulakukan jika calon istriku adalah Park Ha Na." - Min Yoon Gi. "Yoon Gi-ssi... hampir saja aku percaya dengan kata-katamu tadi. Seandainya aku tidak mengingat status kita yang pada dasarnya tidak memiliki kewajiban untuk...