Sore itu Yeri tengah berbaring diatas kasur, menonton tutorial DIY favoritnya di youtube dari laptop sambil mengemil Chiki dan tersedia juga sebotol Fanta disamping tempat tidur.
Line!
Tiba-tiba terdengar suara notifikasi Line dari ponselnya. Yeri meraba-raba sekitar tempat tidur tapi dia tidak menemukan keberadaan ponselnya itu.
Dia kemudian berdiri dari kasur, berjalan menuju meja belajar dan menemukan ponselnya berada disana.
Mark Sorry ganggu, ini bener Yeri anak 11 IPS 2 kan?
Yeri Yup, siapa?
Mark Mark, seangkatan sama lo Lagi sama Herin ngga? Tadi katanya kerumah lo
Yeri Udah pulang dari jam 2 tadi
Mark Oh gitu Yauda deh makasih
Yeri Btw dapet id line gue darimana?
Mark Sanha
Yeri mengerutkan keningnya.
Membuka poto profil Line Mark
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dih mukanya ngga keliatan. "
Hmmm jadi yang namanya Mark ini teman seangkatannya? Kenapa dia baru tau kalau ada teman seangkatannya yang namanya Mark? Atau mungkin dia anak baru? Tapi kenapa nanyain Herin?
Walaupun masih sedikit bingung dia kembali meyimpan ponselnya di meja, mungkin dia aja yang nggak kenal Mark pikirnya.
---
Hari senin seperti biasa diawali dengan upacara bendera. Semua siswa-siswi SMA Pertiwi sudah berbaris di lapangan sekolah pagi ini, kebetulan yang menjadi petugas upacara dari kelas Yeri. Dia kebagian jadi petugas paduan suara.
Selesai upacara teman-teman kelas Yeri masih ada di depan ruang OSIS yang kalau hari senin bakal berubah jadi basecamp setiap kelas yang tugas jadi petugas upacara.
Yeri duduk dibangku depan ruang OSIS dan lagi asik mainin hp, ngescroll akun instagramnya.
"Iya maaf. "
Yeri menoleh mendengar ada suara di dekatnya dan ternyata Herin lagi ngomong dengan seorang cowok, Yeri nggak bisa ngelihat siapa cowok itu karena dia berdiri membelakangi Yeri.
"Ya udah gue balik kelas dulu. "
Cowok tadi berbalik lalu berjalan menjauhi Herin.
Yeri yang tanpa sadar mengamati cowok itu tersentak kaget saat mendapati cowok itu ngeliat dia balik. Dia kemudian berpura-pura fokus ke hp yang ada ditanganya.
Setelah cowok itu jalan ngelewati dia, Yeri kemudian berdiri menghampiri Herin. Ingat ada yang harus ia sampaikan.
"Herin, kemaren ada yang chat gue tuh nyariin lo pas lo dah pulang."
"hmm, siapa emang?"
"Bentar-bentar gue lupa namanya,"
Yeri kemudian membuka Line dari hpnya, menunjukkan chat dari Mark.
"Oh yang ini yang ini, namanya Mark."
"Iya tu kemaren nyariin tapi hp gue mati sampai rumah nggak langsung ngecharge malah langsung tidur. "
Saeron baru keluar dari dalam ruang OSIS kemudian merangkul Yeri dan Herin disusul oleh Suhyun dibelakangnya.
"Herin nih punya pacar nggak bilang-bilang."
"Serius Rin? Lo kok gitu sihhh ngga bilang-bilang? Takut dimintain pj ya? Gue paling cuma minta bakso semangkok sama es campurnya mang abi di kantin kok. Jadi siapa gerangan pria beruntung yang jadi pacar neng Herin? "
Sahut Lucas yang tau-tau ikut berjalan diantara mereka menuju kelas.
"Apa banget deh lo, dateng-dateng nyaut aja." cibir Saeron.
"Gue nggak ngomong sama lo ya."
"Dih, kegantengan banget sih lo."
"Emang gue ganteng."
"Dari mana coba gantengnya model beginian?"
"Dari lahir."
Selalu seperti ini, Lucas dan Saeron kalau ketemu ujung-ujangnya bakalan adu bacot, nggak ada yang mau ngalah ntar akhirnya cakar-cakaran.
"Udah woy, siapa juga sih yang pacaran."
Herin melerai Saeron dan Lucas yang sudah bersiap untuk cakar-cakaran.
"Yah jangan dipisahin sih Rin, lagi seru-serunya padahal." ujar kecewa Dino yang sudah bersiap mengompori perdebatan antara Saeron dan Lucas.
"Oh jadi baru pdkt ya Rin?"
Herin hanya menggelengkan kepala, lelah dengan sikap teman-teman kelasnya karena tidak ada yang benar.