Kalau kebanyakan anak muda pada umumnya setiap malam minggu milih hangout sama temennya buat nongkrong di luar tapi beda sama Mark.
Dia itu jarang banget mau nongkrong sama temen-temennya. Males, mending di rumah main games atau nonton film sambil ngemilin kuaci.
Tapi nggak ada angin nggak ada hujan, tumben-tumbennya malam minggu ini Mark mau diajak hangout sama Jaemin.
Mereka nongkrong disalah satu kafe deket rumah Jaemin, tempat biasa nongkrong anak-anak sekolahnya.
Tempatnya cozy sih kalau kata anak-anak sekarang, enak buat ngerjain tugas karena wifinya kenceng dan banyak stop kontak, buat sekedar ngobrol santai sama temen pun juga enak, oiya jangan lupakan beberapa spot buat foto yang keren di kafe ini.
Mark sama Jaemin duduk berdua, nungguin anak-anak lain yang katanya mau nyusul.
"Tumben banget sih lo, ada maunya ya?" tanya Jaemin masih penasaran sama Mark.
"Udah berapa kali sih Jaem gua bilang, gue tu cuma lagi penat di rumah. Cari suasana baru lah sekali-sekali."
"Tapi tu ini kayak bukan lo, tau nggak sih?" ujar Jaemin.
Mark tak menanggapi Jaemin, dia sibuk dengan hp melihat story di instagram.
Sampai akhirnya layar hpnya menampilkan instagram story milik Yeri.
Mark tersenyum, memperhatikan story Yeri cukup lama.
Gemes banget sih.
Jaemin yang merasa tidak ditanggapi jadi memperhatikan Mark yang senyum-senyum sendiri. Dia mencondongkan badannya ikut memperhatikan apa yang membuat Mark senyum-senyum.
"Wadaww sadis sih, nggak cerita-cerita lo naksir temen gue?"
Mark tersentak kaget mendapati Jaemin menangkap basah dirinya.
"Kata siapa dah gue naksir? Orang cuma ngeliatin story nggak sengaja lewat." tepisnya mengelak.
"Halah ngeliatinnya sambil senyum-senyum aja lo pake ngeles."
"Yaudah kalau nggak percaya."
"Ya gampang sih tinggal gue bilangin orangnya." goda Jaemin.
"Setan ya lo!"
Jaemin tertawa, lucu juga nih ngeliatin temennya malu-malu gitu ketauan naksir Yeri.
"Mau gue kasih info tentang Yeri nggak nih?"
Mark yang tadinya sibuk memperhatikan hpnya melirik Jaemin cepat.
Mayan juga nih dapet info tentang Yeri.
"Apaan?" tanyanya pelan.
"Jadi ngaku nih kalau naksir Yeri?"
Mark sudah bangun dari kursinya siap memukul Jaemin.
"Hahaha gue anggap itu artinya iya." lanjut Jaemin sambil tetap tertawa.
"Udah cepetan kalau mau ngasih tau sebelum yang lainnya dateng."
--
Obrolan Mark dan Jaemin tentang Yeri berakhir setelah Heechan dan Lucas datang. Mark sih udah mengancam Jaemin untuk nggak ngasih tau siapa-siapa tentang dia suka Yeri.
"Gampang lah Mark, gue kan bisa dipercaya." kata Jaemin membanggakan diri saat diminta Mark tutup mulut.
Saat jam menunjukkan pukul 8 pintu kafe terbuka, terlihat Yeri dan Kak Kai masuk dari sana.
Mark yang sedang meminum vanilla late di gelasnya tersedak kecil mendapati Yeri disana.
"Oy Yer," panggil Jaemin diikuti tatapan tajam Mark kepadanya.
"kenapa sih orang gue cuma mau manggil temen gue." katanya setelah melihat tatapan Mark.
Yeri yang sedang memesan bersama Kak Kai menolehkan kepala merasa dipanggil. Didapatinya Jaemin yang sedang melambai-lambai kearahnya.
"Kak mau ketemenku dulu ya." pamitnya pada Kak Kai yang sedang bingung memilih kopi dan dibalas dengan anggukan.
"Siapa tuh Yer? Pacar ya?" tanya Heechan sesaat saat Yeri sampai dimeja mereka.
"Kakak gue anjirr." jawabnya sambil menoyor kepala Heechan.
"Kirain kan malem minggu gini jalan berdua."
"Dia kan jomblo Chan, lupa lo?" sekarang giliran Lucas yang cari masalah.
"Bacot."
"Katanya malam minggu dirumah aja." sindir Jaemin sambil tersenyum misterius.
"Dih ketauan ngeliatin story gue ya lo. Dasar fans."
"Bukan gue sih yang ngeliatin," jawab Jaemin.
"Hah maksudnya?" tanya Yeri tak paham.
Jaemin memperhatikan Mark yang ada dihadapannya sudah mengepalkan tangan bersiap memukul.
"Dek udah nih, ayo buruan." ucap Kak Kai sambil jalan menghampiri Yeri.
"Ahh udah lah ya gue duluan. Bye Jaem, Chan, Cas, hmmmm Mark."
"Duluan ya," Kak Kai juga ikut berpamitan.
"Hati-hati Yer hati-hati kak" ucap mereka.
"Tenang itu kakaknya, bukan pacar." ucap Jaemin pelan pada Mark.
Mark yang sudah tidak tahan berdiri dari kursinya dan memiting kepala Jaemin. Ia tidak memperdulikan rintihan Jaemin yang kesakitan.