Seperti yang Mark katakan, ia benar-benar menemani Yeri menunggu jemputan Kak Kai. Mereka duduk di sofa lobby yang berukuran panjang berdua.Yeri merasa tidak nyaman. Sejak di koridor sampai lobby tadi banyak tatapan mata yang memperhatikan mereka berdua, apalagi tadi Mark mengenggam tangannya.
"Mark lo balik aja ke lapangan, Kak Kai udah mau nyampe kok."
"Gue temenin sampai Kak Kai dateng."
"Banyak yang ngeliatin kita dari tadi, gue nggak enak."
"Udah biarin aja, iri tu mereka lo ditungguin orang ganteng."
"Dih lo narsis ya ternyata." cibir Yeri.
Mark hanya tertawa kecil menanggapinya dan mengacak-acak rambut Yeri, "lucu banget sih lo."
"Ih jadi berantakan." Yeri melepas tangan Mark di kepalanya. Tapi bukannya berhenti Mark malah makin semangat menggoda Yeri.
Tak lama kemudian motor vario warna putih terlihat berhenti didepan gerbang, menampilkan Kak Kai yang tengah membuka kaca helmnya disana.
"Oh Kak Kai dah dateng, udah sana lo balik ke lapangan." ujar Yeri beranjak dari sofa dan menyuruh Mark untuk kembali. Tapi Mark malah mengikuti langkah Yeri menghampiri Kak Kai. Sesampainya didepan Kak Kai, Yeri baru tahu Mark mengikutinya dari belakang.
"Loh kok lo ngikut kesini sih?" tanya Yeri yang tak ditanggapi oleh Mark dan malah sibuk menyapa Kak Kai.
"Ketemu lo lagi Mark," ujar Kak Kai sambil bertos ria dengan Mark.
"Haha iya nih sering ketemu kita, apa kabar kak?"
"Halah baru nggak ketemu gue sehari lo dah nanyain kabar, btw gue udah follback lo di instagram."
"Widih, makasih kak."
Yeri mengerutkan dahinya, ini kenapa deh kakaknya jadi akrab gini sama Mark?
"Kok kalian jadi akrab gini sih?" tanya Yeri pada keduanya. Kak Kai dan Mark hanya menoleh ke Yeri dan tertawa.
Tanpa niat menjawab pertanyaan, Kak Kai menghidupan mesin motornya dan memberikan helm ke Yeri, "udah ayo balik, Gue ada bimbingan abis ini."
"Yee, situ yang daritadi sibuk ngobrol. Mana lama lagi jemputnya."
"Udah untung ya gue jemput, jam pulang lo tu pas gue lagi sibuk-sibuknya di kampus tau."
"Itu kan emang udah tugas kakak jemput aku, nggak boleh protes."
"Lo juga nggak boleh protes berarti dek."
Mark masih disana memperhatikan pertengkaran kecil kakak-adik ini. Sebenarnya dari tadi ada yang ingin dia sampaikan ke Kak Kai tapi nggak tau harus mulai dari mana.
"Kak," panggil Mark membuat Kak Kai dan Yeri kembali memperhatikannya.
"Kalau Kak Kai lagi sibuk dan kalau kakak ngebolehin, Yeri mulai besok bisa kok pulang bareng gue."
Yeri melebarkan matanya sedangkan Kak Kai tersenyum kecil menggoda. Ini Mark izin padanya untuk pulang bareng adiknya ya?
"Mark nggak usah, emang tugasnya Kak Kai kok jemput gue tuh, mau tugasnya dia numpuk atau ada bimbingan emang dia harus jemput gue."
"Lo nggak papa Mark gue repotin nganter pulang ni anak?"
"Nggak papa kok kak, lagian kan juga searah."
"Ih Mark nggak usah, ntar ngerepotin lo." Yeri tetap menolak.
"Halah nggak usah nggak usah padahal mau juga lo." goda Kai ke Yeri yang dibalas serangan pukulan dari Yeri dipunggungnya,"sakit dek!"
"Nggak papa kok Yer, gue yang mau." jawab Mark sambil tersenyuk kecil ke arah Yeri. Yeri jadi berhenti memukuli Kak Kai dan malah ganti bersembunyi dibalik punggung kakaknya itu karena wajahnya ntah kenapa tiba-tiba terasa panas. Malu ditatap Mark begitu.
"Okey deh okey, mulai besok ya Mark. Hari ini biar gue anter pulang dulu."
"Haha okey kak."
"Udah ya balik dulu, basket yang bener lo. Assalamualaikum." pamit Kak Kai.
"Assalamualaikum Mark." sekarang ganti Yeri yang masih dengan malu-malu pemitan dengan Mark.
Mark hanya tersenyum memperhatikannya sambil menjawab, "Waalaikumsalam, hati-hati."
---
Sampai rumah Yeri langsung masuk ke dalam kamarnya setelah menyapa sang mama yang tengah menonton tv di ruang keluarga. Sedangkan Kak Kai setelah menurunkan Yeri dirumah, harus kembali bergegas ke kampus untuk bimbingan.
Yeri merebahkan badan di ranjangnya yang berwarna pink pastel, mengambil bantal dan menenggelamkan wajahnya disana. Huhu rasanya masih malu plus senang gara-gara kejadian tadi.
Yang pertama dia senang karena Mark memegang tangannya, menemaninya menunggu Kak Kai, dan yang paling membuatnya kaget adalah saat minta izin Kak Kai agar Mark dapat pulang bareng Yeri. Sebutlah Yeri sangat percaya diri bahwa dia berpikir Mark menyukainya.
bipp bipp
Hpnya bergetar, segera dia mengambil hp yang tergeletak disebelahnya dan membaca pesan yang membuat wajahnya kembali memanas.
Mark
Jangan lupa besok pulangnya bareng gue.
Selamat istirahat yeri😊Huhu gimana Yeri bisa lupa kalau seperti ini?
