Taeyong menunggu Yeri di depan kelas. Bersapa salam dengan Mark yang kebetulan juga sedang berada di depan kelas Yeri bersama dengan Herin.
Yeri keluar kelas, ia tersenyum saat berpapasan pandang dengan Mark dan Herin. Kemudian menarik tangan Taeyong duduk di bangku kosong depan kelas.
"Hp lo tuh sebenernya berfungsi nggak sih?" tanya Taeyong tiba-tiba setelah mendudukkan dirinya di bangku.
Yeri mengeluarkan hp dari saku roknya. Ia menghidupkan tombol power tapi tak memunculkan tanda-tanda bahwa hpnya hidup.
"Mati ternyata, lupa gue charger. Ada apa sih kak?"
"Kak Kai nggak bisa jemput, jadi lo pulangnya bareng gue."
"Gue hari ini pulang malem, ada rapat MPK. Naik grab aja deh gue."
"Gue nanti juga ada basket. Gue tungguin nggak papa."
"Kok tumben baik?" tanya Yeri. "ada maunya nih?"
"Mau nginep rumah lo, rumah kosong nggak ada yang masakin."
"Tuh kan."
---
Herin mengamati Mark yang tengah memandangi Yeri dan Taeyong. Tersenyum karena menyadari Mark tidak fokus mendengarkan perkataannya setelah Taeyong datang ke kelas untuk menemui Yeri.
Herin menepuk pundak Mark, "Ngeliatinnya gitu banget pak?"
"Ahh iya gimana gimana?" Mark tersentak kaget merasa tertangkap basah memandangi Yeri dan Taeyong.
"Lo ngeliatin mereka sampai mata lo mau copot tau." sahut Herin.
"Ngaco." Mark mengalihkan pandangan. Berusaha tidak melihat Yeri dan Taeyong.
Mark sebenarnya penasaran ada hubungan apa diantara Yeri dan Taeyong. Selama ia mengenal Taeyong di basket, Mark tidak pernah mengetahui ada cewek yang deket dengan Taeyong seperti Yeri. Selama ini ia hanya tau bahwa Taeyong mempunyai banyak fans.
"Kak Taeyong pacar Yeri?" guramnya pelan, tapi masih bisa didengar Herin yang berada di depannya.
"Kalau mau tau tanya sendiri lah. Lo kan temennya."
"Eh lo denger?"
"Pendengaran gue tajem ya Mark. Hati lo remuk aja gue denger. " Herin memainkan alisnya mengoda Mark.
Mark mengepalkan tangan. Rasanya ingin memukul Herin sebelum dia sadar bahwa Herin adalah perempuan. Sepupunya satu itu nyebelinnya minta apun.
---
Mark memantul-mantulkan bola basketnya ke lantai. Pukul tujuh malam, dia baru selesai basket dan sekarang sedang berjalan menuju parkiran. Sebelum akhirnya berhenti saat mendapati Taeyong masih berada di lobby sekolah tengah fokus dengan laptop dihadapannya.
"Belum pulang lo kak?"
Taeyong yang sedang fokus dengan laptop tersentak saat mendapati seseorang duduk disebelahnya.
"Woah kirain siapa Mark, kaget gue."
"Nonton bokep ya lo, serius amat."
"Pikiran orang pinter bisa kotor juga ya ternyata?" tanya Taeyong sambil menutup laptop dihadapnnya.
Mark hanya tertawa mendengar perkataan Taeyong. "Tumben belum pulang kak?"
"Nungguin adik kecilku." ucap Taeyong manis.
"Kok gue jijik ya dengernya." sahut Mark bergeliat geli. "degem baru lo kali?"
"Haha sok tau lo. Enggak yang ini adek beneran."
Tak lama kemudian terdengar suara orang-orang tertawa dan mengobrol tengah berjalan menuju lobby.
"Kalau Dino yang jadi ketua, gue jajanin bakso di kantin kalian semua."
"Bacot lo. Masih suka ngutang es teh aja sok sokan mau traktir."
Dino dan Jaemin adalah dua orang pertama yang terlihat diantara rombongan anak MPK yang akan pulang setelah rapat. Disusul yang lainnya dibelakang mereka, menyahuti pernyataan Jaemin tadi. Seperti biasa topik tentang siapa yang akan jadi ketua selanjutnya adalah hal yang akan selalu anak-anak MPK bicarakan sampai beberapa waktu kedepan.
Jaemin melihat Mark dan Taeyong di lobby langsung berjalan menghampiri mereka meninggalkan Dino yang ada disebelahnya.
"Asikk ada kakak kapten nih." Jaemin mengangkat tangannya bermaksut mengajak highfive.
"Abis makan apa sih Jaem? masih on aja lo jam segini." sahut Taeyong yang membalas tangan Jaemin
"Kita itu harus selalu bersemangat kak." Jaemin melihat ke samping Taeyong memdapati Mark yang sibuk memasukkan bola basket ke dalam kantong bola. "Tumben lo masih disini?"
"Abis basket, udah mau pulang terus liat Kak Taeyong kesepian ya gue temenin lah."
"Kak ayo kita pulang!" seru Yeri memecah obrolan Taeyong, Mark dan Jaemin. Ia berjalan dengan membawa sekaleng soda ditangannya.
Saat sampai di depan mereka, Taeyong langsung mengambil soda di tangan Yeri dan meminumnya begitu saja.
"Adik yang baik, tau aja gue lagi aus."
Yeri yang masih shock karena minumannya diambil paksa mengerutkan dahinya sebal. "Nyebelin banget ya lo!"
"Dah dah yok pulang, Laper gue." ujarnya setelah menghabiskan soda milik Yeri. "Dah ya Jaem, Mark, No pulang dulu." lanjutnya pamit pada yang lain.
"Yo! Ati-ati kak."
Taeyong berjalan didepan Yeri, meninggalkan Yeri yang sibuk berdada dada, berpamitan dengan teman-temannya. Kemudian tersenyum pada Mark dan dibalas Mark dengan anggukan kecil.
Jadi Yeri adiknya Kak Taeyong, batin Mark. Terlihat ada senyum kecil diwajahnya saat mengetahui fakta tersebut.