Bab 11

9K 693 14
                                    

Ada lagu yang mengiringi di awal.

Connection by Kenny. Dan jangan lupa vote, follow, dan komentarnya

*******

Aku menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menunggu. Duduk di salah satu bangku panjang yang terletak tepat di tengah taman panti asuhan. Di bawah salju putih yang turun, aku terdiam sembari menahan dingin. Sebenarnya, bisa saja aku menunggu Haist di dalam panti, tetapi aku enggan.

Berada di dalam sana bersama banyak anak kecil. Belum lagi ada Ella dan Daniel yang tertawa penuh bahagia. Melihat semua pemandangan itu benar-benar membuatku risih.

"Bukan ... aku tidak risih. Aku hanya iri. Saat mereka semua bahagia, hanya tersisa diriku seorang yang selalu sendiri. Dibebani banyak hal. Dan mungkin, jika aku menghilang, tidak akan ada yang peduli."

Aku menghela napas. Menghembuskan embun putih sembari mengulurkan satu tangan. Menengadah. Berusaha menangkap tiap salju yang ada.

Untuk beberapa saat aku menikmati lambat waktu yang berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk beberapa saat aku menikmati lambat waktu yang berjalan. Seolah dunia terhenti. Hanya ada aku dengan segala sedih yang menyelimuti.

"Apa yang kamu lakukan?"

Suara berat seorang pria menghancurkan lamunanku. Membuatku menoleh. Melihat Haist yang sedang berjalan pasti ke arahku.

 Melihat Haist yang sedang berjalan pasti ke arahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[End] Ending MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang