Mereka bercanda gurau hingga matahari segera tenggelam , jam pun sudah menunjukkan pukul 16.20 .
Huh , untung ajah Gibran tadi Dateng . Coba ajah kalo engga pasti Alya bakal maksa maksa gue buat cerita , batin kathya lega .
" Eh , udah jam 4 lebih nih hampir setengah 5 malah . Pulang yuk " Ajak Naya .
" Yuk , besok Lo sekolah kan ? " Alya meraih tas nya .
" Insyaallah . Eh , sorry ya gue ngga bisa nganter kalian soalnya mager nih hehe " kathya nyengir .
" Iya gapapa Sans ajah , kita juga ngerti kok . Gue sama Naya pulang dulu ya . Get well soon my best friend " Alya melambaikan tangan ke arah kathya .
Kathya membalas dengan senyuman , melihat sahabatnya menutup pintu kamar .
Ketika Naya dan Alya di gerbang rumah hendak keluar untuk pulang , mereka di buat kaget karena keberadaan Raniel yang tengah diam di depan mobil sambil memainkan kunci mobil .
Mulut Naya menganga , sedangkan Alya menutup mulut nya dengan tangan . Ke duanya tak kuasa membuat mata untuk berkedip walau itu hanya sekali .
" Kak Raniel " keduanya saling berpandangan sesaat .
Alya membuka pagar rumah kathya pelan dan keluar bersama Naya .
" Gimana keadaaan kathya tadi ? " Tanya Raniel ketika Alya dan Naya sudah ada di hadapannya .
" Udah mendingan kok kak " balas Alya seraya menatap rumah kathya sekilas .
" Sakit apa katanya ? " Pertanyaan Raniel yang ke dua .
" Katanya panas sama masuk angin " giliran Naya yang berbicara .
Raniel membulatkan mulutnya . Tak lama Gibran datang . Di tangan kanan nya membawa handphone milik Raniel .
" Nih handphone kak Raniel . Kalo kak Raniel mau masuk , maaf ngga bisa . Kak Kathya ngga mau ketemu " Gibran memberi handphone Raniel dengan raut wajah tidak suka .
Gila nih Gibran berani banget ngomong Ama kak Raniel pake raut wajah kayak gituh , batin Naya .
Bener kata kathya , Gibran emang nyeselin tapi di sisi lain dia juga pengertian . Batin Alya .
" Iyah gue ngerti kok , cuman kak raniel ngga tau apa masalah nya . Kenapa kathya tiba tiba marah , terus kenapa kemaren nangis ? " Tanya serius Raniel kepada gibran .
" Kak Raniel introspeksi diri ajah dulu . Ya , atau mungkin hubungan kak Raniel sama kak kathya ada salah faham " Gibran tersenyum miring .
Raniel tertegun .
Hening .
" handphone kak kathya nya mana kak ? " pertanyaan dari Gibran membuat Raniel merogoh saku , dan mengeluarkan handphone milik kathya .
" Ini " Raniel memberi handphone kathya pada Gibran .
Gibran menerima , " yaudah Gibran tinggal masuk ya " pamit Gibran kemudian berlalu .
" Kathya besok mau masuk ? Oh ya kalian engga bilang kan ? Soal martabak itu sebenarnya dari gue ? " Raniel kembali memainkan kunci mobil nya .
" Insyaallah katanya . Soal martabak itu kita ngga bilang kok " Kata Alya yang mendapat anggukan kepala Raniel .
" Yaudah kak , kita berdua pulang dulu ya " pamit Naya .
Raniel hanya mengangguk tanpa memandang mereka , Naya dan Alya pun pergi . Raniel masih di sana . Ia menatap rumah kathya dengan harapan bisa melihat kathya meski itu hanya dari kaca jendela tapi hasilnya nihil .
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Role Player Until Real √
RomanceAWAS !! HARAP MUNDUR !! BAGI ORANG PENJIPLAK CERITA KARYA ORANG LAIN !! Udah complete kok gais :)) kali ajah minat baca . Don't forget to vote and comment , tq:3 @zhrashfakhryh23_ 08980984050