Part 25

2.1K 79 12
                                    

Jodha dan Jalal bersama dengan Ayahnya
tiba di kota kelahiran Jodha saat menjelang
malam hari. Mereka tidaklah naik kereta,
mereka menggunakan mobil pribadi Jalal.

Jodha sangat akrab mengobrol bahkan
bercanda dengan Bhairam karena memang
dia sudah lama bekerja di hotel Bhairam.
Jalal sesekali tersenyum sendiri dari bangku
setir didepan melihat keakraban keduanya
dibangku belakang.

"Ibu.."Seru Jodha langsung berlari
memeluk Ibunya begitu turun keluar
dari mobil Jalal. Ibunya sudah menunggu
didepan pintu rumah.

"Jodha..Ibu sangat merindukanmu nak."
Ucap Ibunya memeluk erat putrinya itu.

"Aku merindukanmu Bu.."Balas
Jodha dalam pelukan Ibunya.

Jalal dan Ayahnya melangkah
mendekati sambil tersenyum.

"Bibi.."Sapa Jalal memberi salam
pada Ibunya Jodha.

"Jalal, Mr.Bhairam. Silahkan masuk,
maaf rumah ini sangat kecil, tapi jangan
khawatir karena kita tetap bisa merasa
nyaman didalamnya. Mari masuklah.."
Ibunya Jodha mempersilahkan masuk.

Mereka semuanya masuk kedalam rumah,
dan benar sekali meski kecil namun
didalamnya sangatlah nyaman.

"Silahkan duduk, saya akan buatkan
teh untuk kita."Ucap Ibunya Jodha lalu
berjalan kedapur yang tak jauh dari
ruang tamu.

"Terima kasih Mrs.Kamini. Rumah
ini sangat nyaman, sepertinya saya
mendapatkan ide untuk rumah masa
tua saya."Ujar Bhairam.

"Memang sudah waktunya Ayah memikirkan
masa tua Ayah, jangan terlalu lelah bekerja
terus."Jalal ikut menimpali percakapan itu.

"Selama Jodha belum mau mewarisi semua
hotelku maka aku belum bisa pensiun."
Sahut Bhairam membuat Jalal memutar
bola matanya jengah. Jodha hanya mengusap
lengan Jalal sambil tersenyum lebar.

"Tn.Bhairam hanya bercanda Jalal.."
Ucap Jodha menenangkan Jalal.

"Silahkan diminum teh nya, saya tadi juga
membuat beberapa cemilan untuk kita.
Ayo dicoba, setelah itu kalian beristirahatlah
sejenak. Saya akan menyiapkan makan
malam dulu."Ujar Ibunya Jodha.

"Waaahhh senang sekali rasanya memiliki
seorang istri seperti anda. Cemilan ini
sangat enak, aku jadi tak sabar untuk makan
malam."Puji Bhairam sambil mengunyah
cemilan yang memang disuguhkan untuk
mereka.

"Aa..yah.."Geram Jalal kesal, bagaimana
dia tidak kesal, Ayahnya itu sudah berani
merayu Ibunya Jodha.

Jodha dan Ibunya tertawa melihat interaksi
anak dan Ayah dihadapan mereka. Lalu
mereka berniat istirahat sebentar, Jodha
mengantarkan Jalal dan Bhairam kekamar
yang akan mereka tempati.

"Silahkan, anggap saja seperti dirumah
sendiri."Ucap Jodha membukakan pintu
kamar untuk Jalal dan Ayahnya.

"Wow..kamar yang sangat nyaman.."
Komentar Jalal.

"Ehm..Jodha, maaf adakah kamar yang
lain lagi untukku? Aku tidak ingin
mempersulit putraku, siapa tahu malam
ini dia ingin berdua denganmu."Ucap
Bhairam menggoda Jalal dan sekali lagi
berhasil membuat Jalal kesal.

"Ayah! Apa yang ada dipikiranmu?!
Dasar mesum! Ayah macam apa sih?!
Malah memberikan ruang bagi anaknya
berbuat mesum!"Geram Jalal dan Jodha
tersenyum malu pada calon Ayah
mertuanya itu.

"Aku juga pernah muda Jalal, aku juga
sangat mengenalmu, jadi aku hanya
mencoba menjadi orangtua yang mengerti
kebutuhan anaknya."Balas Bhairam masih
dengan santainya padahal Jalal sudah
semakin kesal.

Money Or Somebody [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang