Part 30

3K 79 14
                                    

Warning 21+

•••••

Jalal dan Jodha sedang berada disebuah
restoran untuk makan malam setelah pergi
dari tempat Ruqayyah. Jalal terus menatap
pada wanita yang di sampingnya membuat
Jodha merasa canggung saat sedang
menghabiskan makan malamnya.

"Kenapa? Ada yang salah dengan
cara makanku?"Tanya Jodha.

"Tidak, aku suka melihatmu saat makan.
Kamu tak pernah malu menunjukkan bahwa
nafsu makanmu sangat besar. Aku jadi
teringat kejadian dipesawat tadi, kamu juga
tak malu menunjukkan bahwa..Nafsumu
dalam hal lainnya juga sangat besar."Jawab
Jalal tersenyum dan sengaja berbisik pada
kalimat terakhirnya.

Uhuk...uhuk..uhuk...!!! Jodha tersedak
mendengar bisikan Jalal barusan.

Jalal mengambil gelas minuman Jodha
dan memberikannya padanya sambil
tersenyum.

"Apa kita jadi melakukannya saat dihotel
nanti?"Bisik Jalal lagi ditelinga Jodha.

Jodha merasa sesuatu meleleh didalam
celananya membuat celana dalamnya
sedikit basah. Jodha menelan dengan
berat salivanya, jantungnya berdegup
tak beraturan.

"Kalau kamu lelah kita hanya akan
istirahat saja, tenanglah, aku tidak akan
memaksamu sayang, kita masih punya
waktu seumur hidup setelah menikah
nanti."Ucap Jalal lagi.

Entah kenapa Jodha juga bingung,
mengapa dia merasa sedikit kecewa
dengan ucapan Jalal barusan. Jodha
akhirnya tersenyum dengan ide gila
yang mendadak terlintas dalam otaknya.

"Jalal, setelah dari sini, bisakah kita
melihat kebeberapa toko pakaian dulu?
Karena aku kan tidak membawa apapun
saat kemari."Tanya Jodha.

"Iya sayang, belilah pakaian untukmu.
Pakaianku selalu ada dipesawat. Jadi aku
sudah memiliki persediaan pakaian ganti."
Sahut Jalal.

Jodha tersenyum penuh arti dimana
hanya dia dan Tuhan saja yang tahu arti
senyuman itu. Jodha bersyukur Jalal hanya
duduk dan membiarkan Jodha memilih
segalanya sendiri. Jodha sengaja mencoba
beberapa pakaian biasa untuk ditunjukkan
pada Jalal padahal dalam tas belanjaannya
sebenarnya dia telah memasukkan beberapa
pakaian dalam yang sexy termasuk beberapa
lingerie tanpa sepengetahuan Jalal. Jodha
lebih bersyukur lagi karena Jalal hanya
memberikan kartu debetnya pada kasir
tanpa bertanya apapun.

Merekapun segera menuju ke hotel milik
Ayahnya Jalal yang ada di kota ini. Mereka
tiba dan Jalal langsung meminta kunci
penthouse yang ada di paling atas gedung
ini. Bagian resepsionis pun memberikannya
dengan hormat pada Jalal.

"Kenapa kita harus menginap di penthouse?
Bukankah untuk deluxe room sudah cukup?"
Tanya Jodha saat di dalam lif. Jodha sedikit
protes dengan Jalal yang selalu terbiasa
mewah.

"Aku menjagamu supaya tidak malu,
aku takut desahanmu akan lebih kencang.
dari tadi siang."Sahut Jalal menggoda Jodha.

Jodha memukul lengan Jalal saking
gemasnya karena Jalal terus menggodanya.

"Baiklah, lebih baik aku memilih tidur
dan diam saja sampai besok pagi!"Ucap
Jodha pura-pura kesal. Jalal hanya
tersenyum lebar.

"Malam ini aku juga akan membuatmu
berteriak mendesah Jalal, mari kita lihat
siapa yang akan berteriak lebih kencang
saat mendesah di puncak kenikmatan
kita."Batin Jodha tersenyum mesum
dalam hatinya.

Money Or Somebody [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang