Part 31

2.6K 71 7
                                    

Warning 21+

•••••

Jodha masih mondar-mandir dengan gelisah,
merasa cemas memikirkan keselamatan
Ruqayyah dan Daniyal. Jalal menatap
dengan kagum tak percaya pada kebaikan
hati wanitanya.

"Tenanglah Jodha, aku sudah meminta
orang-orangku untuk memeriksa kedalam
gedung juga. Duduklah sayang."Ucap Jalal.

Jodha pun duduk di samping Jalal. Jalal
merangkul pundak Jodha memberikan
sebuah kenyamanan pada Jodha.

Tak lama kemudian akhirnya Ruqayyah
dan Daniyal datang lalu masuk kedalam
pesawat Jalal. Jodha segera memeluk
Ruqayyah dengan lega.

"Syukurlah, kalian selamat sampai
disini. Apakah Surya masih berada
di apartemen?"Sapa Jodha.

"Iya, maaf aku terlalu lama, karena aku
harus memastikan Surya meminum obat
tidurnya yang kucampur dalam sarapannya.
Dia sedang tertidur, aku juga meninggalkan
beberapa lembar uang untuk dirinya,
kasihan dia juga butuh biaya untuk hidup
di kota ini."Jelas Ruqayyah.

Mereka pun segera berangkat meninggalkan
kota itu dan Surya. Mereka sudah tak peduli
lagi dengan Surya, keselamatan Daniyal lah
yang terpenting.

"Ruqayyah, beristirahatlah dikamar itu
bersama Daniyal. Penerbangan ini lumayan
lama hingga tiba di Mumbai."Ucap Jalal.
Jodha menuntun Ruqayyah menuju? kamarnya.

"Terima kasih kamu selalu memikirkan
keselamatanku dan Daniyal. Aku tak tahu
harus membalasnya dengan apa segala
kebaikanmu. Jodha. Maaf, maafkan aku
telah menyakitimu dulu."Ucap Ruqayyah
saat mereka berdua ada di dalam kamar.

Jodha mengangguk tersenyum.
"Kamu wanita yang kuat Ruq, aku
tak akan mungkin bisa bertahan jika
mengalami semua kehidupanmu."

"Kamu wanita yang sangat baik Jodha,
Tuhan tak akan memberikan kehidupan
yang buruk padamu. Saat kamu ditinggalkan
oleh Surya waktu dulu pun, Tuhan telah
mengirimkan Jalal yang jauh lebih baik lagi
untuk selalu menjaga dan mendampingimu.
Aku akan sangat bersyukur jika diberi hidup
sepertimu tapi sayang sekali aku terlambat
menjadi baik hingga Tuhan terus
menghukumku."Ucap Ruqayyah memberi
dukungan padanya.

"Tak ada yang terlambat untuk menjadi
baik Ruqayyah, selama Tuhan masih
memberi kita kesempatan hidup, itu berarti
Tuhan masih memberi waktu bagi kita
menjadi lebih baik lagi. Sekarang hidupmu
sudah diberi anugerah tak ternilai."Sahut
Jodha melepaskan pelukannya, menatap
kearah Daniyal yang tertidur lelap
ditempat tidur.

"Dia anugerah Tuhan yang diberikan
padamu Ruqayyah. Bagaimanapun
Daniyal adalah bukti bahwa Tuhan masih
memberimu kesempatan jadi wanita yang
baik, sebagai Ibu Daniyal."Lanjut Jodha lagi.

Ruqayyah tak mampu berkata lagi,
dia hanya menangis berurai airmata.
Wanita yang dia sakiti, kini justru menjadi
penolong bagi dirinya juga putranya.
Tuhan sungguh masih menyayangi dirinya
melalui Jodha dan Jalal.

"Ruq, jangan menangis lagi, Daniyal
butuh seorang Ibu yang kuat setiap waktu.
Istirahatlah, kita akan mengobrol lagi nanti,
aku keluar dulu menemani Jalal."Ucap Jodha.

"Terima kasih Jodha."

Jodha pun hanya tersenyum lalu
melangkah keluar dari kamar itu.

Jodha bingung karena Jalal tak lagi berada
disofa tempatnya tadi duduk. Jodha mencoba
mencari Jalal dikamarnya, dia merasa lega
karena Jalal telah berbaring diatas tempat
tidur dan memejamkan matanya.

Jodha masuk lalu menutup pintu kamar
itu, berjalan kearah tempat tidur dan naik
keatasnya berbaring disamping Jalal. Jalal
pun segera memeluk tubuh Jodha.

Money Or Somebody [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang