Jalal terbangun pagi ini dengan badan
yang sangat lelah, pikirannya tertuju
pada Jodha yang menangis terus bahkan
melewatkan makan malamnya. Jalal segera
membersihkan dirinya dan bersiap untuk
mengajak Jodha keluar dari rumah mencari
sedikit udara segar dan hiburan."Pagi Bibi, bagaimana keadaan Jodha?
Apakah dia bisa tertidur semalam?"Tanya
Jalal menyapa Ibunya Jodha yang sedang
berada di dapur."Eh Jalal, kamu sudah bangun? Jodha
sudah pergi sejak satu jam yang lalu.
Dia ada janji bertemu dengan Moti. Ya dia
sudah lebih baik, semalam dia bisa tertidur
meskipun hanya sekitar 3 jam saja."Ibunya
Jodha menjelaskan pada Jalal."Ehm...pergi bertemu dimana Bi?"
Tanya Jalal."Bibi juga tidak tahu, Jodha tidak
mengatakan dimana tempatnya, tadi
mereka hanya berhubungan lewat chat
jadi Ibu tidak tahu."Jawab Ibunya Jodha."Aku akan coba hubungi Jodha dulu, Bibi."
Ucap Jalal dan langsung mengeluarkan
ponselnya dari saku."Sudahlah, biarkan dia bertemu dengan
Moti, kamu sarapan saja dulu."Sahut
Ibunya Jodha."Eh..oh iya Bibi, terima kasih."Ucap Jalal
membatalkan dirinya menghubungi
Jodha dan memilih sarapan.Ibunya Jodha ikut duduk disamping
tempat duduk Jalal dimeja makan."Terima kasih Jalal, kamu selalu menjaga
Jodha dengan baik. Bibi berharap kamu
tidak menyerah dengan Jodha, Bibi mohon
jangan tinggalkan Jodha sekalipun dia
memintamu untuk meninggalkannya. Bibi
yakin Jodha hanya bahagia bila bersamamu."
Ucap Ibunya Jodha."Iya Bibi, terima kasih sudah percaya
padaku.""Kamu berangkat kerja hari ini?"
"Aku akan menghubungi Jodha terlebih
dahulu, setelah memastikan dia baik-baik
saja. Aku akan ke kantor sebentar. Bibi
butuh diantar kemana?""Ah tidak! Bibi dirumah saja, Bibi lihat
masih ada pekarangan dibelakang rumahmu
ini yang tidak terpakai, boleh Bibi pakai?
Bibi ingin membuat sebuah perkebunan
kecil disana.""Tentu saja Bibi, silahkan dikelola saja,
saya justru senang jadi semua tanah
disekitar rumah ini bisa dikelola
dengan baik."Ibunya Jodha pun
tersenyum senang.Jalal telah selesai sarapan dan kini
sedang menghubungi Jodha namun tak
pernah dijawab oleh Jodha. Akhirnya
Jalal hanya mengirimkan pesan."Maaf, bukan bermaksud mengganggu
tapi hanya khawatir. Apa kamu baik-baik
saja? Aku merindukan dirimu."Setelah setengah jam pesan itu tetap
tidak dijawab oleh Jodha. Jalal menghela
nafas berat. Dia memutuskan untuk ke hotel
Empat Musim, kantor Ayahnya sekaligus
untuk mencari tahu kemana Moti dan
Jodha pergi.*****
"Pawan, apakah Moti sudah ke kantor?"
Tanya Jalal pada supervisor Moti."Good morning Mr.Jalal. Moti hari ini
sedang mendapat jadwal off. Apakah ada
yang bisa saya bantu untuk anda?"Jawab
Pawan dengan sopan."Tolong berikan saya nomor telepon
Moti."Ucap Jalal. Pawan pun segera
menuliskannya pada sebuah kertas lalu
menyerahkan ke Jalal."Terima kasih."Ucap Jalal lalu pergi
keruangan Ayahnya.Ternyata Ayahnya juga tak ada
dikantornya.Jalal menggunakan waktunya untuk
menghubungi Moti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Money Or Somebody [Remake]
RomanceWarning 21+ Cerita ini adalah remake dari salah satu novel yang aku baca di wattpad, sudah dapat izin dari authornya langsung. Akun Watty penulis aslinya @Zaverly83