Part 15

1.6K 66 16
                                    

Keesokan harinya...

Ibunya Jodha menghela nafas panjang,
lalu mulai bercerita.

"Seminggu setelah kamu berangkat
ke Amer. Ibunya Surya meninggal, menurut
pamannya Surya, semua itu karena beliau
sangat merindukan dirimu tapi Surya terus
beralalasan supaya kalian tidak bertemu."
Cerita sang Ibu. Jodha langsung menganga
terkejut dan menangis. Ibunya segera
memeluk Jodha, menenangkan putrinya itu.

"Ibu melihat ada seorang wanita berambut
pirang selalu ada disamping Surya selama
di pemakaman. Ibu pikir dia lah masalah
dalam hubungan kalian, Surya meminta
maaf pada Ibu, Ibu hanya bisa memintanya
untuk berdo'a supaya segalanya kembali
baik. Ibu tidak tahu apa yang terbaik untuk
hubungan kalian, jadi hanya melalui do'a
saja semua orang bisa kembali membaik.
Jalal banyak bercerita pada Ibu tentang
masalah dalam hubunganmu dengan Surya.
Saat mendengar kamu bahagia disana, maka
kami pikir lebih baik jika kamu disana saja.
Lagipula Surya juga sudah menikah dengan
Ruqayyah, karena Ruqayyah terlanjur hamil
anak mereka. Ruqayyah pernah bercerita
pada Jalal, rumah tangganya tidak bahagia.
Surya sangatlah berbeda, saat sebelum
menikah Surya selalu mau diajak
berhubungan intim, tapi setelah menikah
Surya tak pernah mau lagi menyentuh
Ruqayyah, Ibunya Ruqayyah juga selalu
bersikap sinis dan merendahkan Surya.

"Rumah tangga yang di paksakan tak akan
pernah berhasil dengan baik. Jalal tadi pagi
memberitahu Ibu, bahwa anak Surya sudah
lahir, namun Ruqayyah dalam keadaan tidak
sadarkan diri. Entah hukuman apalagi yang
harus Surya terima akibat perbuatanya
dan keputusannya yang salah dimasa lalu."
Lanjut Ibunya lagi sampai akhirnya mampu
menyelesaikan ceritanya.

Ibunya Jodha kini diam, mengusap
kepala Jodha dalam pelukannya yang
masih menangis. Ibunya menanti
reaksi Jodha dengan sabar.

"Apa Ibu akan merestui jika aku tetap
ingin menikah dengan Surya?"Tanya
Jodha tenang, Ibunya Jodha terkejut
mendengarnya.

"Apa yang membuatmu ingin bersama
Surya? Dia telah menyakitimu Jodha."
Ibunya bertanya balik, dengan nada sabar.

"Aku masih mencintainya Bu, aku juga
merasa Surya masih mencintaiku, meski
hanya bertemu sesaat tapi aku dapat
merasakan tatapan Surya masih sama
seperti dulu."Jawab Jodha.

"Lalu bagaimana dengan Ruqayyah
dan anak mereka?"Tanya Ibunya lagi.

Jodha terdiam, sungguh dia tak memiliki
jawaban atas pertanyaan itu.

"Jodha, kamu boleh saja tidak memikirkan
Ruqayyah, tapi ingat nak? Kamu pernah
merasakan menjadi anak yang tumbuh
tanpa Ayah, hanya berdua dengan Ibu.
Apa kamu yakin akan mengambil Ayahnya
dan membuat anak itu mengalami nasib
yang sama sepertimu selama ini?"Tanya
Ibunya lagi menasehati.

"Lalu apa yang harus aku lakukan Bu?"
Jodha menatap Ibunya dengan mata
sembab yang masih berurai airmata.

"Menerima, menerima kenyataan bahwa
Surya memang bukan untuk kamu miliki
Jodha. Menerima bahwa Ruqayyah lah yang
memang di takdirkan memiliki Surya."
Ucap sang Ibu.

"Itu sangat menyakitkan Bu, aku tidak sanggup."Sahut Jodha semakin menangis, menolak untuk menerima kenyataan itu.

"Jodha, Ibu juga pernah berada di posisi menyakitkan seperti yang kamu alami nak. Pilihan menyakitkan saat harus menerima atau merelakan Ayahmu kembali pada keluarganya. Dan sekarang Ibu percaya bahwa itu keputusan yang tepat, kamu memang sempat menderita hidup tanpa Ayah, tapi sekarang kamu justru mendapatkan kasih sayang bahkan harta yang berlimpah dari keluarga Ayahmu.

Coba dulu, Ibu tetap mempertahankan
Ayahmu waktu itu, maka yang akan terjadi
adalah Ibu akan kehilangan dirimu,
Ibu tak akan mengenal dirimu hingga
selamanya, bahkan kita tak akan pernah
tahu bagaimana nasibmu saat ini."Jelas
Ibunya Jodha berharap putrinya itu mau
mendengarkan nasehatnya.

Money Or Somebody [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang