Part 10

2K 78 13
                                    

Jodha masih menangis sambil terus
mengusap kasar bibirnya dengan kesal,
dan berusaha menghilangkan bekas
ciuman Jalal dibibirnya. Jodha merasa
kesal, tapi juga takut karena tak tahu dia
berada saat ini. Jodha hanya tahu bahwa
perjalanan yang sangat jauh tadi yang
ditempuh oleh Jalal. Perutnya yang lapar
akhirnya membuat tangisannya berhenti
setelah satu jam dia sendirian menangis
di sofa itu.

"Mana aku belum makan dari siang tadi, kira-kira makanan apa yang dibuatnya untukku?"Jodha mengeluh sendiri.

Jodha berjalan kearah ruangan yang
ada sebuah meja lumayan panjang dengan
beberapa kursi disekelilingnya. Jodha
melangkah dengan mata yang terus menatap
sekitarnya, takjub dengan rumah ini.

"Wow!! Haruskah membuat rumah semewah
hotel seperti ini?! Padahal dia bisa saja
tinggal di hotel yang mewah itu."Pikir Jodha
menganggumi sekaligus heran dengan
semua kemewahan ini.

"Disini udaranya sangat sejuk, bahkan
cenderung dingin, padahal tidak
menggunakan pendingin ruangan.
Ruang terbuka yang sangat terbuka.."
Ucap Jodha lagi dalam pikirannya.

Jodha tidak melihat ada makanan diatas
meja, dia menatap heran pada meja
kosong itu.

"Dimana makanannya? Apa mungkin
dia hanya membohongiku saja?"Tanya
Jodha pada dirinya sendiri.

"Makanannya ada dibalik dinding
pembatas itu."Suara Jalal tiba-tiba terdengar.
Jodha menoleh pada Jalal yang berjalan kearahnya, tapi dia salah lagi. Ternyata Jalal menuju ke ruangan dibalik pembatasm Jodha mengikuti langkah Jalal.

Sebuah Pantry dengan meja terbuat dari
bantuan kramik. Jodha memperhatikan
Jalal yang sedang memasakkan makanan
diatas kompor.

"Anda bisa memasak?"Tanya Jodha seolah
tak percaya dengan penglihatannya.

"Tidak sehebat di Chef hotelku, tapi
masakanku juga tidak buruk, bisa untuk
memuaskan perut yang lapar."Jawab Jalal
lalu menyiapkan dua piring dan menyajikan
makanan itu dimasing-masing piring.

"Pasta ala Jalal."Ucap Jalal.

Jalal memberikan porsi yang lebih sedikit
pada Jodha, sedangkan yang lebih banyak
untuk dirinya. Jodha menatap dengan
tak terima, lalu menukar piring tersebut
dan kini Jalal yang kebingungan. Jodha
tersenyum malu, Jalal akhirnya tertawa
melihat Jodha yang malu-malu.

"Kenapa?! Jangan menertawakan saya!
Saya sangat kelaparan karena saat istirahat
tadi, anda telah mengganggu waktu makan
saya dan malah mengajak saya kemari."
Kata Jodha kesal.

"Baiklah, makanlah. Aku bisa menambah beberapa buah untuk memenuhi kebutuhan perutku.."Sahut Jalal akhirnya mengalah.

Jodha langsung menyantap makanan
dihadapannya.

"Maafkan tindakanku tadi, entahlah selalu saja begitu jika berdekatan denganmu."Ucap Jalal memainkan makanan dihadapannya.

"Maafkan saya juga, mungkin anda berpikir bahwa saya berlebihan, tapi sungguh saya hanya ingin menjaga diri saya untuk suami saya kelak, saya tak ingin Surya mendapat sisa pria lain."Sahut Jodha sambil terus menyantap makanannya.

Jalal menggenggam erat garpu ditangannya, hingga tanpa sadar tangkainya bengkok.

"Bajingan Surya itu tak pantas memilikimu Jodha!!"Batin Jalal begitu kesal, geram
dan penuh amarah.

Money Or Somebody [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang