Jalan tol sepi malam ini, hanya lampu jalan sebagai penerang, dan suara deruan ban yang bergesekan dengan aspal tol, sebagai latar suara.
Suara itu, masih saja berdengung meski Safyra menyumpal kedua telinganya dengan earphone, Dengan lagu-lagu favoritnya yang terputar.
Ah, kalau bukan ayahnya yang harus mengunjungi orang tuanya di luar kota, Safyra lebih baik main sama Salsa di malam minggu ini. Sayang, hal itu debu.
Notifikasi sengaja ia bisukan. Sehingga perjalanannya di malam ini ia habiskan dengan pejaman mata dan lagu-lagu yang memenuhi gendang telinganya.
Ia menengok ke kaca samping, embun melekat di kaca mobilnya. Iseng, ia bentuk hati. Terlalu membosankan, batinnya.
Ia membuka aplikasi whattsapnya.
Fisca sang sahabat sdnya dulu ketika masih di pasuruan, memberikan pesan singkat.Fiscaa trulala
Saf 19.25
Lo, ke pas kan? 19.25
Gue jemput kalo lo sampe 19.25
Take care! 19.25Yehet, gak bakal kesepian nih, gak bosen bakal nongkrong didepan teras rumah kakungnya itu, menikmati angin malam
Ia membalas pesan itu. Satu,dua menit.
"Anjir, napa masih jam? Kapan centang?" ia mengarahkan sorotannya ke lambang sinyal di pojok atas ponsel. Ada yang janggal, ia membuka menu pengaturan dengan menggeser layar keatas.
"Bodo! Mana bisa kekirim kalo nih data gak nyala" rutuknya dengan kelupaannya.
Fiscaaa trulala
Anjing gue:) 20.15
Uda sampe ni:v 20.16
Jemput gue dong 20.16Safyra menghempaskan tubuhnya ke kasur
"Mbok ya, salim salim sana sama kakungmu dulu" ucap Karina.
Tak lama fisca, andin mengajak Safyra jalan-jalan menyusuri komplek sebelah.
Saat asyik-asyik bercanda dan ngobrol,
"Sat, masa si Rehan jadian ama tania?" tanya Safyra kaget.
"Lo bener, lo aja kag-" "aaa" sisanya teriakan dan suara sepeda motor jatuh.
Ah perampok, Fisca yang emang tomboi langsung maju dan mengancam. Dengan bicara kasar ia berbicara menyerapahi dan mengancam tanpa memberi jeda saat berbicara. Dengan posisi tangan dan kaki kuda-kuda.
Safyra yang syok, langsunh menyembunyikan ponselnya di hoodie-nya. Pasalnya yang diambil sang perampok adalah ponsel Fisca.
"Heh, gak kembaliin teriak maling ni! Deket situa ada pos, bisa ni gue kentongin" "sini lo maju,balikin ponsel gue gak" "maa-"
Ctakk...
Ponsel Fisca mendarat dengan posisi layar menggesek aspal. Perampok itu segera mengambil sepeda motor dan mengegas penuh kendaraannya
"Ning, bangsat tu. Ponsel gue beset kan! Awas lo gue doain ban lo bocor kalo gak dikeroyok warga sono" omel Fisca. Benar saja ada goresan retak di pelindung layar pojok kiri dan goresan ditengah layar.
"Pokok, ponsel lo balik. Lo minta gih pelindung lagi:v kerad juga lo. Pankapan tanding yok ma gue" ucap Safyra nantang
***
Heyyy! Fast update
Yoo, jan lupa baca cerita gye lainnya
Senja
FactstoryofloveGue emang gatau sisi pandang kalian gimana. Gue cuma biaa nebak ngerasain dan menambah feel doang bair dapet
-lirB
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaimana?
RomansRank 1 #relax [09/04/2019] Sebatas kagum tanpa tujuan berujung. Tuhan memiliki skenarionya, mengatur sedemikian rupa. Memunculkan rasa yang seharusnya mustahil ada, di antara keduanya. Mendekat dan menjauh menguasai skenarionya. Kuceritakan tersirat...