Nine

22 4 0
                                    

Tak ada yang berkesan untuk liburan panjang pertamanya di kelas tujuh. Hari-hari berlalu tanpa ada yang spesial.

Sesekali David mengawali chat mereka. Tetapi Salsa hanya menganggap David hanya sedang menjadikannya pelarian, karena menunggu Vika yang sedang off.

Hari awal sekolah mereka, tak ada yang beda setelah libur panjang. KBM yang berjalan seperti hari-hari sekolah biasanya tanpa ada waktu untuk pemanasan. Siswa dipulangkan jam tiga sore.

Lelah rasanya setelah dirundung drama hidupnya hari ini disekolah.

Besoknya,minggu besoknya,bulan besoknya. Ya ya senin hingga minggu ia lewati. Rutinitas yang membosankan. Tetapi dengan ke recehan  teman-temannya sebagai penghibur membuat hari-harinya nggak flat banget. Selalu ada yang beda, tentu saja.

David dengan dirinya tetap tak ada perubahan, hanya dengan lirikannya yang ia berika tiap harinya. Kejelasan yang diragukan, tak membuat salsa meruntuhkan hatinya untuk David. Ia malah makin menambah rasa kepada pemuda jangkung itu. Masih ada kesempatan selagi ia dengan doinya masih belum ada ikatan.

Murid-murid lelaki dari SMA NASA berhambur meninggalkan masjid sekola setelah bubarnya sholat dhuhur. Gantian dengan perempuan yang akan melaksanakan sholat.

Hari ini Safyra, Salsa, Berly, Fiska lagi kebetulan halangan berjamaah. Mereka memutuskan untuk menghabiskan sisa uang jajan mereka dengan menukar voucher kantin, lalu membeli bakso dan teh kemasan.

"Woe, dek kita ikutan maen!" ucap lelaki bersuara berat ditujukan kepada adik kelasnya yang asyik bermain basket.

Semua yang mendengar teriakan itu disekitar kantin otomatis menoleh penasaran, setelah mengetahuinya langsung melanjutkan aktivitasnya.

Salsa, Safyra,Berly dan Fiska yang mendengar terkecoh lalu mengarahkan iris matanya melihat ke sumber suara.

"Eh,eh, lepas bolanya eh pentolnya" Salsa gagap saat mengetahui bakso yang ia tusukkan yang akan ia pindah ke mangkuk terjatuh karena kurang menancap.

Sontak ketiga temannya tertawa dan Salsa hanya cengengesan sambil mengganti pentolnya yang jatuh. Untung keadaannya sepi. Kalo nggak uh udah malu-malu in.

Selesai membayar mereka balik menuju kelas.

Memutuskan makan diteras terpaksa harus menyapu teras yang kotor. Akhirnya lantai bersih dan mereka makan dengan ocehan-ocehannya

"Anjas, sampai segitunya lo liat david sampe gafokus" nyinyir Safyra.

"Idih, lo liat keren segi mananya sih, sampai salfok gitu." sambung Berly

"Orang udah jelas jelas digantungin masih ada bertahan. Kasian tu hati lo kerjanya ekstraaa" kali ini Fiska yang menyaut.

"Cuih in ganih ber?Fis? Emang nyatanya bucin disekitar kitaa" nyinyir Safira sekali lagi.

Salsa berusaha budek mendengar semua celotehan yang ditujukan kepadanya.

***

Apdet lagi

Bentar lagi:)

Baca cerita lainku:

Factstoryoflove
Senja

See you

Haha, nyatanya dititik ini aku masih merasakan bingungnya untuk memilih move on atau bertahan tetapi harus menerima rasa sakit:)

-lirB

Bagaimana? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang