Ten

25 2 0
                                    

Sore ini jam ekstrakulikuler sudah berakhir tandanya murid diperbolehkan pulang. Salsa,Safyra,dan Berly memutuskan untuk membeli es teh dan cilok kesukaan mereka.

"He, paskib latian kan ya?" tanya Safyra melihat anak-anak paskibra yang sedang berlatih formasi. Padahal sejak bel pulang tadi ekstrakulikuler sudah berakhir.

"Liat koy! Daripada gabut" ucap Berly

"Ayo lah" safyra menyetujui
"Ngga ah" sanggah salsa

Berly menaikkan satu alisnya menatap salsa, dan safyra hampir mendelikkan matanya ke salsa. Lalu berly dan safyra mengalihkan pandangannya dan mulut mereka membentuk o.

Padahal salsa hanya menatap kosong tanpa merubah manik mata nya ke arah lain bahkan sebelum menyanggah.

"He! Hee! Bentaarr" ucap Faris berteriak ke arah Gara.
"Lama lo ris. Keburu sore"  Gara berteriak balik.

Ketiganya refleks menoleh. Lalu gara dan Faris bergoncengan  sepeda gunung.

"Kemana lo?!" bentak David
"Bentar penting!" Faris beralasan lalu sepeda mereka meluncur melewati ketiganya.

David yang melihat kepergian kedua temannya. Manik matanya menangkap ketiga perempuan dan kebetulan salsa yang menghadap dirinya. Lalu ia melirik salsa

Salsa merasa ia diperhatikan seseorang dari jauh. Baru ia menggeser dan mempertajam matanya laki-laki yang ia sukai menatapnya.

"Ayo ges duduk, cape tau berdiri" salsa melepas sorotannya, melengos kearah dudukan dan meja bersemen.

"Elaaahh, tadi diajak duduk disini gak mau" sindir Berly

Salsa hening. Ia meminum es tehnya. Dan menatap ke jajaran anak paskibra yang bertubuh jangkung-jangkung itu sedang bergurau.

Berly langsung mengikuti arah sorot Salsa.

"Aela, napa lo sama kak  David?" tanyanya tepat sasaran

"Gue tadi habis diliatin. Lo taukan pas kak  David neriakin Kak Faris ama Kak Gara?"
Safyra dan Berly mengangguk.

"Lah, gue merasa diliatin ternyata dia yang ngeliatin gue" jelas Salsa.

"Pantesan!" cicit Berly.

"Emang ya kalo uda jatuh cinta cuma ditatap sedetik aja sama kayak dikasih perhatian besar. Bisa nge-fly sampe bahagia banget." sosor Safyra sembari menahan rasa pedas akibat bubuk cabe yang ia tuangkan ke ciloknya kelepasan akhirnya semua ciloknya berwarna merah pekat.

***

Next update! Yuhu lagi bahagia aja:)

Baca cerita lain!
-factstoryoflove
-senja

Dan kumpulan puisi plus quotes!
-Kata?

Sebuah cobaan terakhir dari cinta adalah belajar mengikhlaskan karena semuanya akan menjadi kenangan:)

-lirB





Bagaimana? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang