Salsa berjalan sendirian menuju tempat yang dituju speaker sekolah, didepan asal suara. Pengumuman itu untuk siswa yang mengikuti ekstra karate.
Ia langsung menghampiri Atha yang membawa baju karatenya.
"Lah ada apa Tha?" tanya Salsa. Sambil matanya mencari-cari sensei nya.
"Lo gak liat grup kemaren? Ada seleksi buat O2SN"
Pengumuman, bagi seluruh siswa yang mengikuti ekstra silat harap berkumpul di asal suara sekarang. Wajib, terimakasih.
Salsa tersadar, ia bisa melihat wajah David yang mengumumkan di speaker lewat jendela.
Mampus! Jangan-jangan silat seleksi bareng ama karate. Ini gak bole kabur gitu? Saff,niss,berr help me. Batin salsa untuk firasatnya.
"Selamat siang, kalian duduk saja. Saya disini diperintahkan untuk menyeleksi kalian untuk lomba O2SN bulan depan. Seleksinya nanti bareng sama anak silat di jam ekstrakulikuler..."
Sudah kudugong. Bersiap-siaplah esmeralda. Batin Salsa.
Selesai kumpul ia dan Atha dipanggil untuk bicara berdua.
"Kalian berdua wajib ikut seleksi. Salsa sama Atha" ucap sang sensei yang membuat Salsa meremas roknya dan hampir mendelikkan mata. Catet hampir.
Saat istirahat kedua, Salsa masuk golongan siswa yang berhalangan juga Safyra dan Berly.
"Sial, gue ntar ada seleksi buat O2SN, bareng anak silat lagi" ucap Salsa nggak nafsu lalu meminum es jeruknya.
"Ha?" Berly dalam mode otak lemot.
"Gue seleksi kemaren selasa malah" Ucap Safyra yang malah.
"Oalaa, sejak kapan Salsa punya maluuu" cicit Berly yang akhirnya-ngeh. Lalu melahap batagor dengan potongan besar.
"Sejak dia jadi anggota secret admire nya David" Safyra cekikikan.
"Njir, nyesel gue cerita." kata Salsa lalu beranjak mengembalikan gelas es nya. Lalau disusul Berly dan Safyra.
Pelajaran terakhir hari ini IPS. Dan Murid sekelas nampak mati kebosanan. Bahkan hingga ada yang tidyr dibawah lembaran buku.
"Elah nasib gue gini amat hari ini, gue mengakuinya" bisiknya ke Nisa sebelahnya dengan helaan pasrah.
"Eta terangkanlahh"balas nisa berbisik sambil berjoget
Berly yang menyadarinya di seberang lantas cekikikan menunjuk-nunjuk nisa seperti anak kecil.
Salsa yang disebelahnya melirik geli. Lalu menenggelamkan wajahnya dikedua tangannya.
Bel berakhirnya pelajaran, dan dimulainya jam ekstra berbunyi. Semua murid menghela napas lega kecuali Salsa yang menghela nafas malas dan pasrah.
Salsa dengan malas mengambil seragam karatenya. Lalu bangkit. Salsa menghampiri meja Safyra yang disambut Berly dan Agnes.
"Satu kali beri semangat" teriak safyra dibuat buat.
"Sem" ucap agnes dan Berly serentak
"Dua kali beri semangat" teriak safyra dibuat buat, tapi ia cekikikan.
"Sem sem" teriak agnes dan berly juga dibuat buat disusul dengan tawaan.
"Tigaaa kalii beri semangattt" teriak safira dengan penekanan.
"Sem semangat,sem semangatt, sem semangattt, huuuuu"Berly berteriak dengan agak loncat dan agnes berjoget ditempat duduknya.
" bangke, paan tuh" ucap Salsa terkekeh.
***
Salsa sudah berada di aula ini sejak tadi. Semuanya sudah mulai berdatangan. Setiap anak yang masuk ke aula selalu ia lirik, apakah itu David atau bukan."Oke kita mulai seleksinya" ucap senseinya, membuat pandangan Salsa lepas dari pintu aula. david hingga detik ini belum datang. Salsa lega karena jantungnya aman.
"Assalamualaikum" ucap seseorang dengan suara dibuat-buat tanpa rasa bersalah bahwa dia telat.
***
aku terluka karenamu, dan cinta ini ada karenamu.-lirB

KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaimana?
Storie d'amoreRank 1 #relax [09/04/2019] Sebatas kagum tanpa tujuan berujung. Tuhan memiliki skenarionya, mengatur sedemikian rupa. Memunculkan rasa yang seharusnya mustahil ada, di antara keduanya. Mendekat dan menjauh menguasai skenarionya. Kuceritakan tersirat...