Bulir keringat mulai keluar dari pelipis Salsa. Kulit putihnya berubah menjadi merah. Gerakan karate yang ia ikuti saat ini adalah gerakan yang harus dengan tenaga ekstra. Gerakan itu harus diulangnya berkali kali. Hingga lengan kanan dan sikunya terasa nyut-nyutan.
Bel pulang sudah berbunyi, Safyra dan Berly juga sudah menyusulnya.
Karena Salsa masih latihan, Berly bertanya dengan gerakan mulut "masih lama latiannya?" "lo gapapa? Muka lo merah" lalu Berly terkekeh.
Lalu ekstra berakhir, Berly yang awalnya sudah jajan duluan. Sudah membelikan Salsa se cup es teh.
"Thanks" ucap salsa, lalu mengulir lengannya kedepan-kebelakang. Lalu baru menyesap es nya.
"Panas banget ya? Sampe muka lo merah?" tanya Berly yang masih melihat Salsa dengan wajah yang masih memerah.
"Jelas, lengan gue juga nyeri. Gatau kenapa, makanya daritadi gue meringis terus" ujar Salsa. Lalu mengambil tasnyal
"Tumben biasanya latiannya selasa doang ka n?" tanya Berly memastikan.
"Ntah, kata si Atha buat seleksi lomba karate se kabupaten" terang Salsa. Mereka berjalan dengan sangat santainya. Memang mereka merilekskan diri sehabis sekolah tadi.
Saat keluar dari kamar mandi perempuan, David tiba-tiba melintas didepannya.
Yang dilirik bukan salsa tetapi Berly. Karena berly memang ngelirik dan ngode salsa kalo David disekitar mereka. Tapinya salsa yang gapeka.
"Sal?" tanya Safyra
"Beli tiket lomba anak paskib buat minggu. Keburu habis" oceh Safyra sambil menyenderkan punggungnya di tembok penyekat toilet dengan luar."Gapapa la. lo yang beli" ucap Salsa lalu cengengesan.
"Cih, dasar cewek. Dibelakang ngarep, tapi didepan sok-sok b aja. Padahal noh zoo syndrome perutnya" sosor Safyra nylekit.
Anak paskibra belum memulai latihannya. Mereka masih bergurau di panggung permanen sekolah. Kak Naufal inceran Safyra untuk membeli tiket dari jauh tak nampak tanda-tanda dia disana.
Safyra,salsa, dan Berly mendekat memastikan. Keberadaan mereka disadari oleh kembaran David.
"Ada apa dek?" tanyanya dengan suara serak basahnya.
"Mm, itu kak-" "mau beli tiket buat liat lomba paskib hari minggu besok" lanjut berly karena gemas dengan safyra. Lalu safyra menimpali dengan kata iya.
"Di Naufal dek, kemana tu anak" jawab David menyahut, dan mencari naufal dengan memutarkan tubuhnya.
"Hehemm" dehemnya. Suaranya agak bocor david hari ini.
"Gue udah bilang biar kasih kencur aja kek biasanya lo malah nggak dengerin gue" sahut kembarannya.
"Gue udah minum ya. Enak ae lo ngomong" balas david, memberi pembelaan.
"Beli berapa dek?" tanya David,
"Tiga kak" ucap Safyra menatap David yang memang ada diatas panggung membuatnya mendongakkan kepala. Berly mengikuti sorot mata david, bukan-vukan Safyra melainkan Salsa!"Yauda, mana uang nya. Besok tak kasihin ke kelasmu aja" ucap David. Lalu Safyra memberikan uangnya ke Kak David.
Saat menerima uang dari Safyra, Berly yang anaknya udah kayak psikolog, langsung menelisik mata David dan mencari tujuan sorot mata David. Salsa.
***
Night derss, maaf baru update, sibukk banget. Uda pada tidur belum?Baca cerita lain:
Factstoryoflove
SenjaPuisi?quotes?:
Kata?Sesungguhnya hati ini sudah otw kepadamu. Masih kepadamu belum hatimu:)
![](https://img.wattpad.com/cover/161115331-288-k300815.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaimana?
عاطفيةRank 1 #relax [09/04/2019] Sebatas kagum tanpa tujuan berujung. Tuhan memiliki skenarionya, mengatur sedemikian rupa. Memunculkan rasa yang seharusnya mustahil ada, di antara keduanya. Mendekat dan menjauh menguasai skenarionya. Kuceritakan tersirat...