twenty two

19 1 0
                                    

Di hari minggu yang kesekian kalinya. Salsa masih menutup matanya padahal matahari sudah tertarik keatas. Semalam ia tidur larut malam demi streaming SBS Gayo dajeun dan melanjutkan melihat drama korea kesukaannya hingga pukul 02.00.

Kalian masih bisa menenemukan jejak-jejak begadang semalam, karena diatas seprai aksen british itu masih terdapat Laptop yang dilipat tiga puluh derajat, dengan mouse tanpa kabel diatas keyboard laptop. Juga bungkus plastik camilan yang berserakan yang jatuh akibat tingkah tidur Salsa.

Pintu kamar itu terbuka dengan sekali hentakan. Deka yang melihat pemandangan itu hanya bisa mendecak kagum dan kesal karena kamar cewek kotornya ampun.

"Woii keboo betinaa, bangun" seru Deka dari ambang pintu.

Salsa menggeliat malas, lalu menjauhkan seprai dari wajahnya. Menatap deka dengan malas,

"Apaan?" tanyanya dengan suara khas bangun tidur.

"Lo ada janjian sama temen? Temen lo nunggu tuh" ingat Deka, karena lima menit lalu pintu rumah mereka digedor. Dan ternyata Safyra yang akan menjemput Salsa.

"Ohhh goddd! Gue lupa! Suruh Safyra kekamar gue" pinta Salsa berseru. Lalu kalang kabut dan menutup pintu kamar mandi yang ada di kamar. Dan suara guyuran terdengar keras.

Deka langsung menutup pintu kamar, menuju teman kakaknya yang sedang melongo, tatapan kosong, benar-benar seperti orang bodoh duduk diatas jok motornya.

"Kakk! Disuruh ke kamarnya lala aja." Safyra yang biasanya nggak mau ke kamar Salsa. Entah kenapa ia langsung turun dari motornya dan melangkahkan kaki ke kamar Salsa.

"No matter what might come ourway, where in this thing together. The dark turns to...lah" nyanyiannya harus terpotong karena melihat bajunya yang tak ada di gantungan baju. Salsa lupa menyiapkan baju! Saking kalang kabutnya.

Salsa membuka memutar kenop pintu kamar mandinya dengan pelan.dibarengi Safyra yang masuk membuka pintu dengan keras.

Salsa menjerit kaget. Untung pintu belum sepenuhnya terbuka. Ia langsung menutup pintu kembali.

Sedangkan safyra terjengit dan ikut menjerit kaget.

"Saff lo keluar duluu pliss" pinta Salsa dari dalam kamar mandi

Safyra mendengus, mendecak membalas permintaan Salsa lalu melengos dan menutup pintu kembali dengan kesal.

"Nyesel gue, nurutin ke kamar Salsa. Gue diusir" batin Safyra dan melangkahkan kakinya menuju Deka yang melihat 'we bare bears'

"Yee bocil kekinian" nyinyir Safyra lalu ikut duduk di sofa sebelah Deka.

"Kakak lo sialan. Gue diusir. Gitu, gue tetep pada pendirian gue gabakal masuk kamar kakak lo" lalu Safyra mencebikkan bibirnya.

"Kenapa?" tanya Deka.

"Entah." Jawab Safyra lalu asyik melihat we bare bears bareng.

Salsa yang sudah selesai, keluar dari kamarnya dan cekikian melihat dua manusia fokus banget liat animasi yang ada di televisi.

"Sejak kapan lo suka berteman dengan bocil" Ejek Salsa pada keduanya.

"Stopp gue bukan bocil, gue kelas X tau" bela Deka tak terima.

"bocil lo!" ucap Salsa tajam

"Ayo saf!" ajak Salsa sambil membenarkan letak weishbagnya.

Safyra beranjak dari sofa dan menjitak kepala Deka.

Bagaimana? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang