Assalamualaikum wr,wb.
Apa kabar semuanya ? Baik-baik aja kan ? Semoga baik yah. Saya hanya ingin mengucapkan, selamat datang kembali di part terbaru CYU. Bagi yang mengikuti cerita ini dari awal saya ucapkan banyak terima kasih atas support dan partisipasi kalian dalam cerita saya, dan bagi yang baru saja bergabung saya ucapkan selamat datang dan selamat menikmati cerita ini.Let's read aja yuk, jangan lupa tinjek berupa vote comen yah. Follow akun saya juga bisa kok. Oh iya, sebagai info aja, saya lahirnya tahun 99, jadi kalau kalian ada yang lebih muda dari saya silahkan panggil "Kak" juga boleh kok.
*
**
*
*Kilasan demi kilasan percakapannya dengan Rio masih diingat dengan jelas oleh Alvin, bahkan saat pulang kantor pun dia masih mengingatnya dengan jelas. Dan sebagai dampaknya, Alvin selalu merasa tak nyaman, ditambah saat melihat kedekatan antara Kiran dan anak-anaknya membuat Alvin merasah bersalah. Yah, dia merasa bersalah, dari awal ini adalah kesalahannya. Dia yang telah membawa Kiran pada kehidupannya, dia yang menodai Kiran, membuat Kiran mengandung benihnya, menikahi Kiran tanpa sepengetahuan orang tuanya, orang yang membuat Kiran kehilangan ibunya karena syok saat mengetahui bahwa putrinya hamil diluar nikah. Dia yang membawa Kiran kerumah ini, dia yang berusaha keras agar Kiran bisa diterima oleh keluarganya, dan dia pula yang hendak menceraikan Kiran begitu saja.
Semuanya adalah salahnya, dan saat ini dia justru berfikir tentang perasaan mendiang istrinya tanpa memikirkan bagaimana perasaan Kiran. Alvin mendesah penuh kekalutan, sepulang dari kantor tadi, dia sama sekali belum bertemu dengan Kiran, kakak iparnya mengatakan bahwa Kiran dan anak anak sedang berada diperpustakaan, dan Alvin tidak cukup memiliki keberanian untuk muncul dihadapan Kiran setelah percakapannya dengan sang Kakak dikantor tadi.
Ceklekk
Suara dari pintu kamar yang terbuka membuat Alvin kembali terpaku menghadap pintu, mengernyitkan dahinya saat istrinya masuk dengan wajah lelah. Segera saja Alvin menghampiri Kiran yang kini duduk dimeja rias.
"Kenapa Ki ?" Tanya Alvin ambigu.
Yang ditanya hanya menoleh sejenak sebelum kembali fokus pada bayangannya dicermin.
"Nggak pa pa Mas, cuman agak capek aja, Emi sama Gabriel mendadak rewel hari ini." Jawab Kiran dengan senyum seperti biasanya.
"Oh iya Mas, kamu mau mandi atau makan dulu ?" Lanjut Kiran saat teringat bahwa suaminya itu baru saja pulang kerja.
Alvin terdiam cukup lama yang membuat Kiran bingung, seolah pertanyaannya tadi tidak didengar oleh Alvin.
"Mas.."
"Ki, besok aku mau bawa Gabriel ke kantor."
Penuturan Alvin setelah terdiam cukup lama membuat Kiran membisu. Kata-kata Alvin terdengar aneh ditelinganya, Alvin tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya, jika dia ingin ke kantor, biasanya Alvin hanya akan mengajak si kembar ataupun sibungsu Emi. Tidak pernah sekelipun Alvin berinisiatif untuk membawa Gabriel. Dan jujur saja, hal ini membuat Kiran merasa aneh.
"Aku udah janji sama kamu untuk memperbaiki semuanya, semua tentang kita dan anak-anak, memperbaiki semuanya agar pernikahan kita sama seperti pernikahan pada umumnya, aku mau semua orang tau tentang pernikahan kita dan tahu bahwa aku masih punya satu putra. Dan aku mau memulai semuanya dengan memperkenalkan Gabriel dengan semua pegaiwai dikantor."
![](https://img.wattpad.com/cover/157722711-288-k485745.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Cinta yang UTUH [END] ✅
Ficção AdolescenteKetika ego yang begitu tinggi menjadi penghalang sebuah kebahagiaan. Ketika cinta yang suci dan tulus membuahkan hasil yang begitu indah. Tidak ada hal yang selalu berakhir bahagia dan tidak ada pula yang selalu berakhir menyedihkan. Percayalah, Cin...