BS : 07

124 20 10
                                    

Pernah ngerasain rindu sampai bernafas aja sesak banget?
Lu tau?
Elu adalah pelaku yang selalu bikin gue sakit seperti itu.



Gue geming dalam duduk, embak pelayan baru pergi setelah meletakan dua cangkir teh hangat di atas meja.

Gue tertunduk, bohong jika gue bilang ga ketar-ketir tapi sebisa mungkin gue tetap berusaha tenang.

"Harusnya kamu udah tahu alasan Tante nemuin kamu."

Iyah, tentu gue tahu... karena untuk sekian kalinya.

"Tinggalkan Seung cheol. Mau berapa lama lagi kamu jadi lintah di hidupnya? Saya sudah lelah jelasin perbedaan kita. Sekali lagi saya tegaskan. Sampai kapan pun saya tak akan menerima kamu, bahkan kalian tak sengaja bersinggungan di jalan sekalipun saya tidak rela. Jika kamu tetap keras kepala saya bisa pastikan kamu sungguh menghilang selamanya dari Jalan hidup anak saya. "

Mata gue panas, gue genggam erat ransel di Pangkuan gue.

"Sekarang tante ngancem saya? Kenapa tante pikir saya akan menyerah dengan gertakan tante untuk kesekian kalinya ini. Seperti yang terakhir kali saya bilang... saya akan terus berjuang selama anak tante masih ingin di perjuangkan dan mencintai saya." Ucap gue tagas, mati-matian menahan air mata hue yang udah di ujung. Dulu gue emang takut setengah mati sama ibu sosialita berbadan tambun dan sering berfassion cerah heboh ini.

Tapi sejak Mamah S.coups datengin gue bawa sekoper duit
Plus akta hunian mewah di luar negeri gue sadar kalau perjuangan dengan kesabaran kami ga akan berbuah, jadi tekad gue bulatin buat ngelawan.

"Hem.. yaudah kalau Anak saya masih mau di bodohin sama perjuangkan konyol kamu, maka saya akan buat kamu yang minta berhenti di perjuangkan."

"Hai tante." Perhatian gue teralih pada wanita muda yang menyapa mamah Seung Cheol ramah dan di sambut amat hangat oleh wanita bermuka tujuh itu. Sangat kontras dari wajahnya tiap kali melihat gue. BIKES. PALSU. TOPENG.

Sok lemah lembut ia ngenalin cewek berambut panjang hitam itu ke gue.

Gadis itu mengulur tangan yang langsung  gue sambut.

"Riza..."

"Imel." Jawab gue datar  membalas senyum ramahnya.

"Dia Tunangan Seung Cheol. Dan kamu... adalah parasit dalam hubungan mereka."

Jederrr

Kok

MakJLEB YAH.









Gue natap Riza yang tersenyum itu ga percaya, dia terlihat ga terkejut sama sekali. Asumsi kuat gue bilang kalau dia udah tahu hubungan gue sama S.Coups.

Mereka udah di jodohin dari kecil dan telah tunangan setahun lalu. Jadi selama ini... S.coups nipu gue?




Terus






Di sini yang pelakornya siapa? Riza yang rebut seungcheol dari gue atau gue yang... Oh enggak yah, kalo gue bukan pelakor dong sebutannya tapi PEtunOR

PErebut

TUNangan

ORang

Haha

Yaudah lah, seneng-senengin gue aja. Tapi ini bukan saatnya senang-senang~~

Blue Sky | Kim Jong HyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang