BS : 11

98 20 11
                                    


Senyum gue mengembang begitu wajah S.coups terpampang di layar Handphone, gue ngajak Vidcall karena kangen dia.

"Berapa lama..."

"Aku harus nunggu kamu?"

"Sampai aku wisuda, ini semua berakhir."

"Ga bisa lebih cepat?"

"Entahlah," gue senyum miris lalu tertunduk mainin bulu boneka beruang.

Andai kamu tau Yang betapa kerasnya gue berusaha tiap hari, ngasarin, ngehujat, sampai bertingkah tak beradap sama Jong Hyun yang notabene lebih tua dari gue itu. Emang buat apa selain berusaha bikin Jong Hyun enek dan segera lepasin gue.

"Ada hitam di atas putih yang bisa jaga kamu?"

Gue ngangguk. "Aku dan Jong Hyun udah buat kesepakatan. Kami berdua sama-sama ga menginginkan pernikahan ini jadi bisa di pastikan aku aman."

S. Coups diam, dia mengangguk dan melonggarkan dasi.

"Oke."

Jelas tak ada raut kelegaan sedikit pun dari wajahnya, S.coups pasti masih cemas. Sepertinya dia sama sekali ga percaya sama Jong Hyun.

Suara Bel berbunyi.

"Oh, itu kayaknya ada bang Gojek ngater makanan yang. Aku keluar bentar, nanti aku hubungin lagi yah."

"Tunggu, aku mau lihat abang Gojeknya dulu. Siapa tahu itu mungkin maling."

"Yaampun pacarku overprotec-nya kumat, kangen uuu~h. Yaudah yuk." Gue beranjak keluar dari kamar.

"Makasih yah mas."

Setelah nutup pintu , gue kembali nyumbang muka ke kamera. "Udah, percaya kan?"

"Iya, tapi Ada yang aneh sama
Cara jalan kamu, kenapa?"

"Oh, ini kaki aku lecet kelamaan pakai Hells tadi. Kurang Fokus aku biasanya pake yang Flat tapi tadi ngeblangk malah ngampus pakai yang delapan inci haha" gue nyengir tanpa dosa dan duduk di meja makan.

"Masih di kantor hem?"

"Iyah, "




// Pak ini berkas rapat yang akan di perlukan dalam Rapat nanti//






Itu suara Jun, pasti bawa kerjaan numpuk. Yaahh

"Yang, makan yang banyak yah. Besok ku jemput. See you."

"Ehem, take care! Jangan lupa makan!"

"Yes dear, I love you." Pipi gue menghangat.

"Love you to."








Hubungan gue dan S.Coups kembali normal setelah gue jelasin semua. Memang komunikasi berlandas kejujuran adalah lem yang paling tepat untuk memperbaiki satu Hubungan retak.

Namun, sekarang kami coba mengurangi intensitas pertemuan, kek orang pacaran diam-diam.

karena S.coups ga mau orang suruhan mama tirinya semakin gangguin gue jika kami ketahuan masih berhubungan.

Duh, pacar gue itu sebenernya tipe yang sayang keluarga apalagi keluarga orang, namun sejak ibunya pergi, S.coups merasa sendirian.

Dan menuruti keinginan Ayahnya agar S.Coups mengambil alih perusahaan membuatnya harus melupakan Mimpinya di dunia penerbangan.  

Pengorbanan itu adalah wujut  bakti besar pada Ayahnya.

Makanya wajar jika S.coups batu banget nuruti keinginan Orang tuanya yang lain.

Blue Sky | Kim Jong HyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang