BS : 29

77 15 2
                                    

Gue ga pernah menyangka




Selama ini gue pikir Riza hanya bagian dari masa lalu S.coups aja tapi Takdir bekerja terlalu jahat, selama ini S.coups ternyata menyimpan dua hati.

Berat, tapi gue tetap bawa kaki ini melangkah. Sampai sakit ini terlalu berlebih dan buat gue ga sanggub mengambil langkah lagi.

Duk

Kepala gue menabrak sesuatu karena berjalan sambil tertunduk, akhirnya gue membentur dada seorang pria, ada sepasang kaki yang gue pandangi, sebelum mendongak dan terkejut.

"Kak Shownu..." Ujar gue dengan suara parau. Dia mandang gue lirih.

"Kamu Kenapa, Hem?" Tanyanya Khawatir.

Gue jongkok, udah ga tahan lagi. Gue pun nangis di tempat.


Kak Shownu kebingungan karena tiba-tiba di hadapkan dengan gadis galau nangis di pinggir jalan. Karena bikin malu, makanya dia buru-buru narik gue masuk ke mobilnya.

Kebetulan kelas Sore adalah mata perkuliahan yang di ajar Pak Syarif alias kak Shownu jadi gue ngadem di ruangannya selama nunggu kelas masuk dan sekarang setelah kelas usai, gue masih bersama dia.

Kak Shownu ga banyak nanya orangnya tapi dia ga berhenti ngasih perhatian.

"Di habiskan dong mi ayamnya, kalau kurang bilang. " gue cuma menyungging senyum seperlunya. Dia pun lanjut corat-coret makalah di meja.

"Enggak kak, ini aja udah terima kasih banget aku."

Sembari nunggu dia meriksa tugas, gue di suru nemenin. Lagian juga gue lagi ga punya tujuan pulang serta teman curhat. Yaampun, gini amat yah hidup gue.

"Mau jalan-jalan bentar?"

"Saya masih ada kelas malam nanti pak."

"Loh kok formal gitu."

"Eh, ah iya haha. Abisnya kakak setelannya Dosen gini yah saya kebawa."

"Mainnya ga jauh kok, masih di kampus. Tempatnya pas untuk cari udara segar. Bentar lagi yah, selesai ini."

Gue ngangguk setuju. Dan di sinilah kami sekarang, puncak tertinggi gedung sekolah.

"Ini tempat anak MAPALA biasa latihan jadi rada ekstrim."

"Untungnya aku sih suka yang ekstrim-ekstrim kak."

"Bagus kalau gitu."

Gue dan kak Shownu terdiam memandang matahari tenggelam dari atap gedung belum jadi milik kampus yang di manfaatkan mahasiswa Mapala untuk berkegiatan.


Pada besi Balkon di depan gue terdapat beberapa tali yang terulur panjang kebawah, curiga itu cara anak MAPALA naik ke tempat ini. Gue mah naik tangga aja udah gempor.

Bener kata kak Shownu tempatnya bagus, udaranya juga seger, sengan jelas menyuguhkan tamaran Sore yang sangat menawan namun juga menyakiti mata, hanya milik kota polusi Jakarta.

Blue Sky | Kim Jong HyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang