BS : 36

93 12 5
                                    

Jong Hyun memasuki sebuah kamar perawatan tempat Min ki yang masih sakit di rawat.

"Gimana keadaannya?" Tanya Jong Hyun pada Min Hyun.

"Belum sadar, tapi efek bius dari operasi. Dua peluru berhasil di angkat, untung mobilnya ga pas ngebut jadi dia masih selamat." Jong Hyun memandang sedih pada Min Ki, temannya itu sudah sangat berkorban untuknya.

"Aron minta Min Ki di rujuk ke rumah sakitnya, bisa tolong lo urus ?" Min Hyun mengangguk.

"Gampang, Tapi yang lebih penting sekarang kita harus siapin rencana lawan balik Monsta X. Atau setidaknya kita harus punya strategi membalas serangan mereka. Kalau gini terus kita bisa tamat."

&&&


Entah sudah berapa lama waktu berlalu yang gue lakuin hanya melamun, bersandar pada kaki ranjang besi satu-satunya perabot di ruang ini.

Menurut Jam tangan gue sih udah jam tujuh pagi, dan gue ga tau harus terkurung di sini berapa lama lagi.

Mungkin sampai gue mati kehausan kali yah. Senyum bodoh tersungging saat gue membayangkan akhir hidup yang konyol ini.

Suara gembok bertemu kunci membuat pintu tak lama terbuka.

Seorang pria membawa nampan muncul, "Selamat pagi... waktunya sarapan."

Gue memandang wajahnya pongah, tunggu... ini wajah yang cukup familiar.

"Elu..."

"Hai kakak manis... masih di kenali gadis cantik ini saya merasa sangat tersanjung."

Kenapa ini bocah? Salah makan obat?

"Elu komplotannya juga ternyata?"

"Komplotan siapa? Emang kakak tahu lagi di culik siapa?"

"Tan--tri kan?" jawab gue yang anehnya mulai ga yakin sama ucapan sendiri.

Pemuda yang gue tahu bernama Ayam itu menggeleng kiyut.
"Kakak salah, makan dulu yah nanti aku kasih tahu."

Gue menggeleng. "Sapa yang bisa jamin kalau bukan racun yang lo sodorin ke gue."

"Aku bisa jamin." Tanpa babibu dia memakan nasi dan lauk yang dia bawa buat gue.

Gue rasa bocah ini laper.

"Ni aku ga mati, percayakan?" Dia kasih ke gue separuh makanan yang tersisa. Yah gue tolak lah, bekas dia.

Gue pun meminum air di gelas saja. "Nah kalau itu belum tentu ga ada racunnya."

Blurr



Gue nyembur tepat ke mukannya. "Anjir! hampir mati gue!"

"Ya ga nyembur ke gue juga kali kak! Ahhhh, udah ganteng jadi kuyub begini kan ih! Mana air jigong lagi, aahhh"

"Salah lo sendiri yah." Gue buang muka, menolak rasa bersalah.

Kasian sih tapi ga ada sejarahnya sandera mengasiani penculiknya.

"Tinggal makan aja napa pake takut racun-racunan segala, I am tampan ini baik hati ga mungkin ngasih kakak racun kok."

"Kalau gitu gue mau mau sandwid pake sosis bakar yang banyak. Baru gue mau makan."

Dia menatap gue nyalang sambil beresin kekacauan. "Yaudah tunggu!"

Lah di turutin?

Dan gue ngakak sengukuk-ngukuknya begitu I am balik lagi dengan membawa pesanan gue.

Blue Sky | Kim Jong HyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang