BS : 18

105 18 19
                                    

Jong Hyun yang menunggu di dalam mobil tanpa pikir panjang lekas keluar menghampiri min Ki yang sudah menangkap tubuh limbung Imel dan segera membawanya masuk ke mobil.

Mobil melesat membelah derasnya hujan, bahkan minki sama sekali tak ingat ia telah membuang payung pink bermotif kelinci kesayangan sang nenek.

sedang Jong Hyun baru detik ini menyadari apa yang baru ia lakukan. Lagi-lagi ia menantang tubuh di bawah guyuran hujan, dan sekali lagi atas penyebab yang sama.

Imel.




Kenapa gadis itu selalu bisa membuat Jong Hyun lupa diri sampai tak sadar menantang bahaya deminya.

Merasakan tubuh yang basah akibat Hujan, perlahan Jong Hyun meremang, dingin kian meresap di pori-pori melesat masuk menuju tulang.

Dan Jong Hyun benci itu, ia tak suka tidak... terlebih membayangkan bagaimana air hujan menyapa tubuhnya, rambut, kulit, kepala... tidak.

Nafasnya mulai tak beraturan

"Kenapa dia Jong? Hamil yak?"

Syukurlah suara Minki cepat bergaung membantu Jong hyun keluar dari pikirannya.

Ia mengerjab, coba menormalkan detak jantungnya sambil berguman dalam hati.

"Bertahanlah, lawanlah, kau mampu kim jong Hyun."

Jong hyun memandang Imel yang tak sadarkan diri di sampingnya. Perlahan tangannya terulur ke wajah basah Imel, menyingkirkan rambut yang menutupi wajah terlelapnya. Seketika perasaan Jong Hyun tenang.

"Hei, malah modus lo, gue nanyak jawab dulu kali."

"Apa? Lo tadi nanyak apa?"

"Hamilkan si Imel?" Tanya minki yang lebih terdengatmr seperti tuduhan.

"Dia demam ki, buruan kek panas banget ini badannya." Jong Hyun mulai panik, ia menarik Imel menuju dada bidangjya, medekap erat tubuh lemah Imel. Nafasnya di buang kesal merasakan betapa panasnya suhu tubuh gadis itu.

"Ki! Bisa lebih cepat lagi ga."

"Iya-iya, cukup kaki gue doang yang ngegas elu jangan dong. Padahal kan bonus tu bisa ngekepin istri lama."

"Ki gue ga lagi pengen bercanda. Buruan!"
H

ampir gila jong hyun rasanya, Keadaan Imel, dan hujan yang terus mengguyur sedang bekerja sama memporak porandakan akal Jomg Hyun yang sudah panas karena cemas sampai ubun-ubun.

Bukan kerumah sakit, mobil Min Ki sampai di apartemen.

"Thanks yah ki."

"Yakin ga mau gue bantu?"

"Ngak, gue bisa."

Jong Hyun membaringkan Imel di atas tempat tidur. Tak sadar dengan tubuhnya yang basah kuyub ia lekas Mengambil air dingin untuk mengompres.

"Ck, Panas banget." Ujar Jong hyun setelah mengangkat kain kompres pertamanya, ia kembali memeras kain lalu menghela nafas.

"Bajunya basah lagi."

Dengan telaten Jong Hyun mengganti pakain Imel dan terus mengganti kompresannya semalaman. Hal seperti ini adalah pekerjaannya.

Blue Sky | Kim Jong HyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang