NOTE : Chapter ini adalah chapter hasil aku repub. Chapter paling pertama, yang aku revisi. Kalau aku bilang ini itu S1, sedangkan yang sebelumnya itu S2.
Jadi, maaf kalau chapter 1 nya acak, karena emang gak urut.
Yang gak paham sama jalan ceritanya, ini awal mula. Bukan flashback atau lanjutan. Tapi, ini chapter paling pertama sebelum chapter yang lainnya. Susah aku jelasin:(
▩
▩
▩
▩
❝ʏᴏᴜ'ʀᴇ ᴘsʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ❞
Malam yang gelap hanya dengan sinar rembulan yang menerangi; Di sebuah lorong sempit dan gelap, seorang pria dengan tinggi 178 senti berdiri di hadapan seorang mayat laki-laki dengan tangan kanan yang memegang sebuah senjata berupa sebilah belati tajam. Mayat laki-laki yang sudah tergeletak tidak berdaya di hadapannya terlihat sudah bercucuran dengan banyaknya darah di bagian tubuh seperti; tangan, kepala, dan jangan lupakan di sisi kiri dada yang sepertinya baru saja tampak di tusukkan belati tajam tersebut karena darah segar yang baru saja keluar dari tubuhnya.Pria di hadapan seorang mayat laki-laki tersebut hanya menatap datar dan dingin tanpa adanya rasa bersalah telah membunuhnya ataupun iba melihat tubuh tidak lagi bernyawa. Belati yang sedari tadi berada dalam genggamannya di angkat sedikit mendekati pinggang, menyimpan di sakunya dan di tatap pria mati tersebut begitu nyalang berubah sorot tajam.
"Bukankah ini sesuatu yang benar untuk seorang pengkhianat?" gumam pria tersebut sebelum akhirnya ia melangkah berjalan meninggalkan tempat kejadian; yang sepi akan orang mengingat ini sudah larut malam.
❝ʏᴏᴜ'ʀᴇ ᴘsʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ❞
Gadis cantik bak Putri Raja melangkahkan kakinya berjalan dengan tergesa-gesa kala ia melihat jam di tangan kiri yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam Lewat; waktu yang begitu sangat malam bagi seorang gadis muda untuk berada di luar. Lagi pula ia melakukan hal seperti ini memang sudah biasa bagi gadis itu -Zhaviara Tzuyu Zerald. Mengingat alasan ia pulang larut adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup yang hanya sebatang kara dan juga membantu di sebuah panti kecil sedikit jauh dari kota. Panti yang sudah membesarkan dirinya.
"Ck, bagaimana ini? Jalanan sudah sangat gelap dan tidak seperti biasanya." Tzuyu mengusap lengannya yang terbalut mantel hitam, "Aishh, ini semua terjadi karena ulah Bos botak, gendut, menyebalkan dan genit itu; seenaknya saja menyuruhku untuk berkerja larut dan berjanji akan mendapatkan uang tambahan. Boro-boro, makanan sisa saja tidak diberikan." decaknya sepanjang jalan pulang.
Selain itu, sesekali Tzuyu menolehkan kepala ke arah belakang, takut-takut ada seseorang yang berniat mengikutinya, lalu berbuat macam-macam. Oleh karena itu, sebagai orang yang hidup sebatang kara dan berkecukupan, Tzuyu juga merasakan ketakutan walau bukan hanya uang. Jika masalah ingin uang dengan perlahan akan ia berikan; mungkin dengan sedikit basa-basi. Tetapi, jika seorang yang meminta sebuah kehormatan dengan penuh paksaan, Tzuyu tentu akan semakin ketakutan dan butuh pertolongan karena kehormatan jauh berharga ketimbang uang.
Saat tengah berjalan di lorong kecil daerah apartemen sederhana tempat ia tinggal, tanpa sengaja Tzuyu mendengar sebuah teriakan dari seseorang di balik sebuah lorong yang lain. Tzuyu yang merasa penasaran pun berjalan perlahan mendekat dengan jantung berdebar agar tidak menimbulkan suara. Begitu ia sampai di lorong tersebut, Tzuyu mengintip kecil dan saat itu juga ia sangat terkejut kala yang di lihatnya adalah dua orang pria.
Tidak, yang membuatnya terkejut adalah pria dengan pakaian serba hitam itu memegang sebilah belati sambil berdiri menghadap ke arah pria satunya yang tergeletak dengan kondisi tubuh yang cukup mengenaskan. Dengan segera Tzuyu - yang merasakan ketakutan- bersembunyi di dekat salah satu tembok untuk mengintip tanpa ketahuan. Dirinya ingin tahu apa yang terjadi meski detak jantungnya berdebar tidak karuan. Dan saat itu, di lihatnya pria yang terluka tengah memohon kepada pria serba hitam yang berdiri di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Psychopath (REVISI)
ChickLit════════ ◖◍◗ ════════ sєσяαηg ρsycнσραтн ραłıηg gαηαs ρυη вısα тєяłıнαт вєgıтυ мαηıs jıkα kαυ тєłαн мєηgєηαł ηyα ∂αη kαυ тαυ вєтαρα łємвυт ηyα ∂ıα,kєтıkα sıkαρ мαηıs ηyα ıтυ мυηcυł.∂αη kαυ тαυ вαнωα ∂ıα нı∂υρ ∂αłαм тυłαηg яυsυk ∂ı ∂αυη yαηg kєяıηg...