III. First Snow and Love

1.9K 228 48
                                    




❝ʏᴏᴜ'ʀᴇ ᴘsʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ❞

Salju pertama turun tampak begitu indah dengan cahaya temaram malam yang menemani. Butiran es yang membeku halus mulai jatuh untuk menutupi jalan Kota. Gadis itu menatap berbinar di mana butiran salju turun dengan penuh kebahagiaan; tangannya terulur untuk menyentuh salju putih nan bersih dan dingin itu.

Tzuyu memandang takjub butiran salju putih itu; dengan Jungkook yang terlihat bahagia —tanpa sadar— karena dapat melihat senyuman bahagia Tzuyu untuk kali pertama.

Ia melihat tangan polos Tzuyu mulai memerah karena mencoba menggapai dinginnya es. Raut wajah dingin yang tadi ditampilkan Jungkook telah berubah. Suasana hati yang tadi gundah gulana juga menguap karena melihat senyuman terluas di bibir Tzuyu ketika bermain salju yang jatuh di tangannya.

Tzuyu tersenyum bahagia dan Jungkook menarik simpulan senyum kecil dibibirnya tanpa sadar. Ini adalah kali pertama bagi mereka merasakan salju turun bersama dengan seseorang. Karena biasanya, Jungkook akan sibuk pada berkas-berkas di kantor atau barang ilegal yang hendak dikirimnya saat natal dan tahun baru tiba. Pria itu lebih banyak menghabiskan waktu sendirian ditemani berkas-berkas di ruangan pribadinya.

Sedangkan Tzuyu, gadis itu akan berkerja seharian dan menyempatkan sebentar untuk memberi hadiah pada keluarga di panti asuhan. Ia butuh uang lebih untuk kebutuhan dan mengambil izin sebentar demi menghabiskan waktu bersama saudaranya di panti asuhan.

Jungkook meraih tangan Tzuyu yang memainkan salju putih lembut itu padanya. Digenggam erat hingga Tzuyu menatapnya.

Pria itu dapat melihat bagaimana wajah Tzuyu yang memerah menahan dinginnya malam dan juga dinginnya salju yang turun. Tidak jauh berbeda dengan Tzuyu, Jungkook juga mendapatkan wajah memerah dan hidungnya juga.

"Salju pertama...," gumam Jungkook membawa tangan Tzuyu pada kedua pipi dan menangkupnya; menimpa jemarinya pada jemari-jemari mungil Tzuyu di pipi.

Tzuyu tersenyum hangat; perlahan ia melepaskan tangannya. Ia menggosok kedua telapak tangan dan kembali membawa pada pipi Jungkook yang memerah. Mungkin efek dari tidak mengenakan mantel sehingga Jungkook memerah jauh berbeda dengan Tzuyu yang tampak biasa saja; walau juga memerah karena kulit yang terbuka.

"Untuk pertama kali, aku menikmatinya." gumam Jungkook menatap manik mata Tzuyu.

Jungkook menurunkan perlahan tangan Tzuyu dan digenggam erat. Dibawa tangannya yang bebas dari Tzuyu dan digosokkan telapak tangan itu, dihela pada pipi gembil Tzuyu. Ia menangkup hangat bergantian diikuti Tzuyu yang menimpa tangannya pada tangan Jungkook dikedua pipi Tzuyu.

Kehangatan menjalar pada pipi Tzuyu. Pipi yang semula memerah karena dingin kini memerah dengan rasa yang berbeda. Hangat dan nyaman menjadikannya memerah atau malu merona. Apalagi ketika kedua pasang manik itu saling bertatapan.

Tangan keduanya masih dalam posisi yang sama, secara perlahan Tzuyu menurunkan tangan mereka dan menggenggam erat. Setelah itu, ia melepaskan tangan dirinya pada tangan Jungkook. Lalu entah dorongan dari mana, Tzuyu membawa tangannya untuk memegang bahu kokoh Jungkook, dan secepat kilat Tzuyu mengecup sekilas bibir merah Jungkook.

Entah keberanian dari mana Tzuyu dapatkan.

Jungkook terkejut dengan kecupan singkat Tzuyu. Ia tidak menyangka dengan yang Tzuyu lakukan. Cukup lama keduanya terdiam, Jungkook baru sadar bahwa Tzuyu ternyata langsung menyembunyikan wajah setelah mengecup bibirnya dengan pipi yang memerah dan tangan yang masih berada di bahunya.

"Sunshine?"

Panggilan Jungkook yang begitu lembut, berbisik membuat Tzuyu mendongak dan melihat mata lembut serta senyuman tipis yang terpatri akhirnya Tzuyu sadari.

You're Psychopath (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang