▩
▩
▩
▩❝ʏᴏᴜ'ʀᴇ ᴘsʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ❞
Lima tahun yang lalu tepatnya di apartemen mewah kawasan Ibukota menjadi tempat tinggal wanita cantik bertubuh mungil dengan rambut pendek sebahunya. Wajah imut yang ia punya menampilkan kesan sosok remaja berbanding terbalik dengan usia yang sudah terlampau cukup dewasa. Ia adalah kekasih dari seorang pemuda yang bahkan usianya lima tahun terpaut lebih muda darinya.
Helena Anson, adalah seorang wanita yang hidup sebatang kara sejak ia masih remaja. Ia sejak dulu hidup dengan kerja keras hingga akhirnya ia berhasil bekerja di salah satu perusahaan besar; sebagai seorang Sekretaris.
Helena yang sudah terbiasa hidup sendiri terlihat bebas bergaul dilihat dari pakaian yang ia gunakan; feminim dan glamour. Helena juga sering memasuki klub malam dan menikmati minuman beralkohol bersama teman-temannya.
Tetapi, sekarang ia tampak berbeda. Wajah yang biasa terpoles make-up dan pakaian yang terbilang mewah tampak tidak dikenakannya. Tubuh yang cantik dan seksi kini tampak berubah lebih berisi; lebih tepat pada bagian pinggang dan perutnya yang mulai membuncit.
Helena dalam kurun waktu terakhir tampak berisi terlihat dari wajah yang tampak semakin bulat. Juga wajah Helena tampak pucat mengingat terakhir kali ia makan; dua hari yang lalu. Sudah sekitar dua minggu Helena tidak masuk bekerja karena ia mengalami demam dan sering terasa mual.
Sungguh dua minggu ini menyiksa Helena yang hidup seorang diri.
Saat ini, Helena sedang duduk di sofa memeluk kedua lutut menghadap jalanan Ibukota yang tampak ramai karena sudah waktu pulang dari beraktivitas seharian. Helena terus melamunkan sesuatu hingga ia tidak sadar bahwa seseorang datang membuka pintu kamar dengan nampan makanan di tangan.
Seorang pria yang tampak baru saja pulang bekerja terlihat lelah karena wajah kusutnya. Walau begitu, ia tetap tersenyum tipis dan menghampiri Helena.
"Elen?" panggilnya setelah meletakkan nampan yang dibawa ke meja.
Helena mengalihkan atensi menghadap pria yang memanggil namanya. Wajah pucat Helena tampak sangat jelas dilihat oleh mata si pria. Bahkan jejak air mata juga terlihat di sana.
Devan Jungkook Bright menarik nafas panjang berjalan mendekati Helena yang sudah menunduk menahan isak tangisnya. Selalu, tangis itu yang menyambut Jungkook setiap kali ia datang.
Pria itu mengambil duduk di sebelah Helena yang sudah menangis dengan pundak bergetar. Tangan Jungkook terulur untuk memegang pucuk kepala Helena menenangkan.
"Helena?" panggil Jungkook —lagi.
Helena yang tidak tahan dengan semua tangis berhambur memeluk tubuh Jungkook menutupi wajahnya masuk ke dalam dada bidang Jungkook. Pria yang tahu apa yang terjadi pada Helena mendekap erat, membawa gadis itu agar berusaha tenang dan tetap tabah menghadapi yang terjadi padanya.
"Tenang-lah. Semua akan baik-baik saja." bisik Jungkook seraya mengelus puncak kepala Helena menenangkan.
Helena mendongak menatap wajah Jungkook yang tampak lelah dan gurat kesedihan terpancar. Tangan Helena terulur untuk menyentuh pipi Jungkook dan dielusnya halus.
Hanya pria itu yang menemani Helena ketika semua orang menghempaskan dirinya. Entah pemuda itu akan sama atau tidak.
"Dev, apakah ia akan marah jika tahu tentang ini? Aku ... aku ... tidak. Dia tidak boleh tahu akan ini...." lirih Helena yang kembali jatuh ke dalam dekapan Jungkook meremas jas yang di pakai pria itu begitu erat hingga buku-buku jarinya sedikit memutih.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Psychopath (REVISI)
ChickLit════════ ◖◍◗ ════════ sєσяαηg ρsycнσραтн ραłıηg gαηαs ρυη вısα тєяłıнαт вєgıтυ мαηıs jıkα kαυ тєłαн мєηgєηαł ηyα ∂αη kαυ тαυ вєтαρα łємвυт ηyα ∂ıα,kєтıkα sıkαρ мαηıs ηyα ıтυ мυηcυł.∂αη kαυ тαυ вαнωα ∂ıα нı∂υρ ∂αłαм тυłαηg яυsυk ∂ı ∂αυη yαηg kєяıηg...