XIV. Consideration

1.3K 193 34
                                    




❝ʏᴏᴜ'ʀᴇ ᴘsʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ❞

Sejak saat hari di mana Tzuyu mencuri dengar pembicaraan Jungkook, wanita itu kini lebih banyak diam; meski ia hanya tahu sebagian kecil dari apa yang Jungkook sembunyikan.

Namun begitu, cukup bagi Tzuyu untuk tahu apa yang selama ini Jungkook rahasiakan. Tzuyu mulai lelah dan benci atas apa yang Jungkook sembunyikan dan segala kebohongan.

Ah kebohongan, Tzuyu yang sensitif menyakini dalam diri bahwa apa yang Jungkook lontarkan semua berawal dari kebohongan.

Sejak saat itu, detik itu Tzuyu mengabaikan pria itu. Ia lebih sering mengurung diri di kamar dan melakukan beberapa kegiatan yang mulai membosankan. Kini, merenung juga salah satu kegiatan tambahan yang Tzuyu lakukan.

Tzuyu juga tidak membiarkan Jungkook masuk ke dalam kamar, ia mengunci pintu dan menyakini bahwa pria itu tidak akan bisa masuk ke dalam. Itu semua Tzuyu lakukan agar pria itu tidak bisa menghabiskan waktu bersama dirinya, dan Tzuyu yang terpengaruh hormon tidak mudah lengah untuk tergoda. Meski sebenarnya dia juga resah karena tidak ada pria itu di sisinya, dan Jungkook yang bersikap biasa saja.

Nyatanya, apa yang Tzuyu lakukan semata-mata karena ia merasa takut dan terancam. Apalagi jika pria itu tahu Tzuyu adalah Putri dari keluarga yang dibunuh Ayahnya, bisa saja ada maksud terselubung dalam diri Jungkook terhadapnya.

Tzuyu juga mulai menyadari bahwa lebih dari setahun ia hidup dalam lingkup seorang pembunuh dan bodohnya jatuh cinta padanya. Bahkan, menghabiskan waktu bersama. Ia juga semakin merasa kurang nyaman, terlebih pada bayang-bayang gelap yang sering dimimpikan.

Pagi hari ini, wanita itu baru saja menyelesaikan sarapan seorang diri tanpa ada yang menemani; hanya beberapa pelayan yang melayani dan berlalu-lalang selama dia sarapan.

Ia bergegas menuju kamar, membuka lemari dan terlihat mulai mengemasi beberapa pakaian yang menurutnya lebih efisien ke dalam tas berukuran sedang dengan maksud dan sebuah tujuan.

Perut yang telah memasuki minggu ke sepuluh, Tzuyu mesti ekstra hati-hati karena dari apa yang Dokter bilang, kandungan Tzuyu masih rentan dan berbahaya jika dia stres dan terlalu banyak beraktivitas yang melelahkan. Kehamilan Tzuyu juga termasuk kehamilan yang lemah, mengingat dirinya kurang nutrisi dan sering mual tiap kali mencium aroma makanan panas.

Tidak butuh waktu lama bagi Tzuyu untuk memilah beberapa pakaian dan menyesali karena harus mengemasi dari awal; sebab pakaian yang berserakan di lantai.

Sebenarnya dia mulai dilanda kebosanan dan mual melihat tumpukan pakaian, tetapi Tzuyu enggan meminta bantuan. Toh, bisa saja rencananya terbongkar dari mulut pelayan jika sampai itu kejadian.

Mulai keasikan, Tzuyu tidak menyadari kehadiran seseorang. Tiba-tiba saja sebuah tangan kekar melingkari pinggang yang semakin berisi dari belakang; kala ia berdiri hendak meletakkan pakaian.

Bukan sekadar pelukan yang dirasa dominan, pundaknya dirasa berat ketika kepala orang tersebut diletakkan di sana, bersentuhan langsung dengan kukut mulusnya yang saat ini mengenakan dress selutut, menampilkan sebagian pundaknya.

"Jangan banyak bergerak, Sayang." bisik Jungkook terdengar dalam, "Sudah berapa lama kita tidak seperti sekarang?"

Jungkook bertanya dengan suara bariton yang berhasil membuat detak irama jantung Tzuyu luar biasa tidak karuan. Apalagi pertanyaan itu membuat dirinya hampir tercekat.

"Aku lupa kau menghindariku sampai membiarkan aku tidur kedinginan tanpa kau dalam dekapan." bisiknya mengecup sekilas leher jenjang Tzuyu yang masih diam membisu.

You're Psychopath (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang