XVI. Departure

1.2K 171 42
                                    




❝ʏᴏᴜ'ʀᴇ ᴘsʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ❞

Pagi-pagi sekali Jungkook telah siap untuk keberangkatannya menuju Vietnam yang memakan waktu lama selama perjalanan, meninggalkan Tzuyu dalam pengawasan.

Saat ini pria tersebut sudah tiba di salah satu hotel berbintang sebagai penginapan selama tinggal. Pria itu bukannya beristirahat lebih dulu, justru langsung sibuk dengan urusan pekerjaan.

Jungkook berangkat menuju Vietnam tidak sendirian. Ia datang bersama dengan Mingyu dan juga Rainart yang entah kenapa akhir-akhir ini sering kali nongol di dekat dan mengikuti setiap gerakan Jungkook. Bahkan dalam urusan penting kantor, Rainart akan di sisi Jungkook sepanjang jalannya pekerjaan.

Hal itu membuat Mingyu menjadi kesal dan marah. Padahal yang menjabat sebagai Asisten pribadinya itu Mingyu, tetapi entah kenapa Rainart semakin intens dibawa oleh Jungkook untuk menemaninya diberbagai pertemuan.

Meski begitu dia akui bahwa dia tidak tahu jelas alasan Jungkook sebenarnya yang kerap kali membawa Rainart bersama mereka.

"Apa Adikku tidak keberatan kau tinggal?" Mingyu berjalan mendekat pada Jungkook yang baru saja usai menerima panggilan.

"Adik?" gumam Jungkook dengan nada mengejek.

Mingyu mencebik, "Apa yang salah? Dia memang Adikku,"

Mingyu mengambil duduk di kursi double dengan Jungkook yang duduk di depannya. Saat ini mereka sedang beristirahat yang tidak bisa dikatakan istirahat. Di dalam kamar hotel yang bisa disebut penthouse tersebut di isi oleh tiga pria tampan yang jelas membicarakan yang harus dikerjakan.

Tidak benar-benar beristirahat.

Meski begitu pembahasan yang Mingyu dan Rainart lakukan berbeda. Jika Mingyu membahas soal pekerjaan, Rainart justru sibuk membahas perihal yang Mingyu tidak paham apa maksudnya.

Yang pasti dengan berakhirnya Mingyu yang turun tangan mengurus kerja sama perusahaan. Karena bisa dipastikan ada hal lain yang Mingyu tidak tahu alasan apa Jungkook rela pergi jauh padahal pekerjaan bisa Mingyu atasi seperti biasa.

"Kau tidak perlu cemas wahai, Kakak." tekan Jungkook pada sebutan Kakak di akhir kalimat. "Adikmu mengatakan bahwa dia akan menjaga dirinya sendiri ketika tidak ada aku di sisinya. Aku tidak sebodoh itu membiarkan dia seorang diri, banyak Anak buahku bersamanya."

Lagipula Jungkook tidak setidak acuh itu pada Tzuyu. Bahkan dia tiada henti bertanya akan persetujuan perempuan itu untuk keberangkatan dan mengajak Tzuyu untuk turut ikut bersamanya. Meski begitu Tzuyu menolak keras ajakan Jungkook dengan alasan ia malas jika harus ditinggal; bergelung di hotel sendirian menunggu Jungkook pulang.

Dan lagi, Tzuyu tidak ingin menyakiti calon buah hatinya yang harus melakukan perjalanan jauh. Tzuyu punya rencana yang harus dia tuntaskan.

Jungkook juga langsung menghubungi Tzuyu, dan mengabari bahwa dia sudah sampai. Jungkook juga dalam beberapa jam akan menghubungi Tzuyu sekadar untuk memastikan keadaan.

"Kuharap begitu," gumam Mingyu menganggukkan kepala.

Suara pintu terbuka terbuka, menampilkan sosok Rainart yang baru saja usai mengerjakan beberapa urusan di luar. Hal itu menarik atensi Jungkook dan Mingyu.

"Ada yang perlu kita bicarakan, Jungkook." ujarnya begitu berdiri di depan Jungkook yang justru mendapatkannya tatapan tidak suka dari Mingyu.

Pria jangkung tersebut mengerti akan tatapan melirik dan perkataan yang jelas suatu pengusiran dari Rainart agar dia keluar dan tidak turut campur apalagi sampai menguping pembicaraan.

You're Psychopath (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang