XIV. Sunshine

2.3K 311 33
                                    




❝ʏᴏᴜ'ʀᴇ ᴘsʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ❞

Mata bulat itu terbuka, pandangan matanya mengedarkan ke sekeliling ruangan kamar. Gadis itu menarik nafas panjang dan dihembuskan secara perlahan.

Sirat dari matanya tampak berbeda dari biasa; seakan semuanya telah berubah. Dan yah, bagi gadis itu semua telah berubah selama tiga bulan lamanya, tinggal bersama seorang pria yang baru dikenalnya tentu membuat dirinya merasa semua telah benar-benar berubah.

Dulu, mungkin hidupnya telah jauh terluka dan merubah segala pertumbuhan dirinya. Tetapi itu masih membuat gadis Zerald merasa bahagia dengan pertumbuhannya yang sangat berbeda dari gadis pada umumnya.

Hidup sendiri sejak remaja —walau ia di terima oleh salah satu asrama yang ada dan membantunya, tetapi tetap saja ia melakukan segalanya seorang diri karena ingin mandiri.

Selain itu yang membuat gadis Zerald merasa bahwa hidupnya saat ini berubah adalah kebebasan yang selalu di dapat, bentuk kerja keras selalu ada tanpa didapatnya percuma-cuma dan yang membuatnya merasa berubah adalah pria yang membawanya membuat Tzuyu merasa sangat berbeda bak putri Raja.

Harusnya Tzuyu bahagia, tetapi tidak bisa karena rasanya seperti tekanan hidup; ditambah mimpi dan bayangan-bayangan yang datang setiap malam membuat Tzuyu merasa tidak tenang dan gelisah.

Tzuyu, gadis itu bangkit dan berjalan mendekati jendela. Dibukanya tirai dan jendela dengan sangat lebar membuat cahaya pagi dan angin berhembus menerpa kulit mulusnya.

Lalu, ia merenggangkan tubuh mengembalikan seluruh nyawa agar kembali semangat seperti biasa. Tzuyu memejamkan mata bulat sesaat dan di buka, ia merasakan hembusan angin yang menerpa kulit mulusnya hingga helaian rambut bergoyang seirama.

Tzuyu merasakan hawa yang berbeda saat baru bangun dari tidur. Ya, hawa menyeramkan yang dirasakan. Mimpi yang seakan benar-benar nyata.

"Siapa pria itu? Kenapa tidak asing bagiku?" gumam Tzuyu saat mengingat mimpi yang di alaminya belakangan ini sejak awal melangkah memasuki kediaman Jungkook.

Tzuyu kembali memejamkan mata bulat sesaat dan di buka kembali. Tangan Tzuyu terangkat untuk di lihat seksama. Mimpi yang semalam ada dalam tidur Tzuyu terasa jelas. Genggaman tangan yang selalu di rasa beberapa waktu terakhir, genggaman itu terasa sama dan benar-benar nyata.

Pria itu —pria bertopeng yang sama yang datang dalam setiap tidurnya— semalam menggenggam erat tangan dirinya dengan darah di sekujur tubuh si pria yang menetes.

Takut, bahkan Tzuyu sangat takut saat melihat luka-luka yang di dapatkan si pria. Tzuyu Ingin menolong tetapi semua terasa sia-sia saat seorang wanita menarik tubuhnya dengan kasar menjauh dan genggaman tangan itu terlepas dari tautan Keduanya. Hingga akhirnya ia tersadar dengan peluh di wajah dan beberapa saat kembali tertidur walau akhirnya ia tidak nyaman dalam tidurnya.

Tzuyu menghirup udara di sekitar seolah berusaha untuk tenang. Lalu di rasakan sebuah tangan kekar memeluk erat pinggang. Gadis dapat merasakan nafas hangat menerpa kulit ceruk leher miliknya.

Sebuah kepala jatuh menimpa bahu kecil miliknya. Tzuyu menolehkan kepala sedikit dan ia tahu siapa seseorang yang baru saja datang sudah merusak pagi harinya. Siapa lagi jika bukan seorang Jungkook. Pria tampan yang baru saja tiba dengan pakaian yang formal yang sudah kusut dan juga rambut yang acak-acakan.

"Tuan, kau—"

"Biarkan seperti ini untuk sebentar, aku sangat lelah. Kau tidak merasa kasihan padaku yang sudah lama tidak kembali karena harus bekerja?" tanya Jungkook parau karena lelah dan Tzuyu hanya diam tidak menjawab.

You're Psychopath (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang