XVIII. Back To Korea

1.2K 148 26
                                    





❝ʏᴏᴜ'ʀᴇ ᴘsʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ❞

Di sinilah wanita cantik itu berdiri, sebuah rumah sederhana dengan halaman luas yang terlihat sangat indah dan nyaman di kelilingi tanaman bunga segar. Ditambah pagar kayu masih tampak apik berwarna cokelat menutupi bagian depan.

Tzuyu memandang cukup lama —memastikan— dan segera membawa tasnya meski tubuh terasa sangat lelah, sebab harus melakukan perjalanan jauh berjam-jam dari Ibu Kota Jerman ke Kota Busan; tempat tinggal kerabatnya yang dirinya ingat.

Untunglah ia mendapatkan alamat tersebut dari Ibu asuhnya di Berlin yang memang berteman baik dengan kerabatnya. Jauh sebelumnya Tzuyu mendapatkan alamat tersebut sekaligus untuk berpamitan dan menjelaskan.

Meski sempat ragu akan keputusannya meninggalkan Kota tempat dia dibesarkan dan menyatukannya dengan keluarga di panti asuhan, serta menyimpan banyak kenangan.

Diyakini oleh Tzuyu penuh keberanian, bahwa memang inilah akhir dari kisahnya di Kota yang membesarkannya untuk kembali ke Negara tempat dia dilahirkan,dan kenangan buruk yang menghantuinya setiap malam.

Dan Tzuyu tidak lagi tahu di mana dia harus pergi berakhir bersama calon buah hati dalam keadaan seperti saat ini.

Berdiri menjulang di depan pintu kayu, ditatap lama pintu tersebut dan menghembuskan nafas panjang. Pertama kali Tzuyu kembali setelah lebih dari 13 tahun dia pergi dikirim oleh sang Bibi, demi keamanan dan keselamatan.

Memejamkan mata sebentar untuk memastikan keadaan dan menenangkan diri dari ketidaksiapan atau bahkan keterkejutan dari keluarganya yang jauh lama tidak dijumpa.

Diketuk nya pintu yang tidak lama langsung terbuka setelah sahutan dari dalam rumah terdengar. Di hadapannya tepat saat pintu terbuka, seorang gadis muda, cantik, berkulit putih menyambut kedatangannya dengan pandangan bertanya.

Tzuyu turut balik menatap, dia mengingat-ingat apa yang Janne ceritakan tentang Bibinya. Wanita itu memastikan bahwa di depannya adalah Putri dari Bibi Choi; Adik angkat dari mendiang Choi Young-ah.

Meski tidak ingat pasti, Tzuyu menyakini bahwa itu adalah Eunsu sepupunya yang semasa kecil pernah beberapa kali berjumpa. Gadis cantik yang sangat rapi mengenakan seragam sekolah.

"Ehm, maaf Kakak ini mencari siapa?" tanya Eunsu menyadarkan lamunan.

Kurang lebih 13 tahun meninggalkan Negara kelahirannya demi keselamatan, Tzuyu tidak menyangka ia akan kembali ke Negara asal dalam keadaan yang sudah banyak berubah dan terlupakan.

Untunglah selama tinggal di Berlin, Tzuyu tidak masih cukup memahami bahasa Korea karena Janne dalam beberapa saat mengajaknya berbicara bahasa Korea dan menonton serial drama.

"Eunsu?" bisik Tzuyu menitikkan air mata.

Ingin sekali ia menerjang Adik kecil yang dalam memori ingatan ia tidak begitu banyak ingat kenangan bersama mereka. Meski begitu, ia merasa sangat bahagia dipertemukan dengan salah satu bagian dari Keluarganya yang kini entah di mana lagi berada.

"Maaf?"

"Eunsu, siapa?"

Suara dari dalam terdengar. Tzuyu menyakini bahwa itu adalah suara Bibinya, tidak lama dari itu menampilkan wujudnya duduk di sebuah kursi roda. Wanita paruh baya yang masih terlihat menawan mendorong kursinya dengan kedua tangan.

"Bibi?" Tzuyu terdengar lirih dan tetesan air mata semakin deras mengaliri pipi. Itu jelas Bibinya seperti gambar yang diberikan oleh Janne, meski foto itu adalah semasa mereka muda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're Psychopath (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang